Kenakan Seragam Pemadam Kebakaran Lengkap, Anak TK Permata Bintan Kunjungi UPT Damkar Toapaya
Sebanyak 32 anak Taman Kanak Kanak (TK) Permata Bintan tampak antusias ketika petugas Unit Pelaksana Tugas (UPT) Damkar Toapaya memberi penjelasan
"Maka dari itu, saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan dengan sembarangan, karena jika dengan sengaja membakar lahan dan hutan akan terjerat kasus Karhutla dan di pidanakan," tutupnya.
125 Kasus Karhutla Selama 2019
Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Khusus Kecamatan Gunung Kijang,Teluk Bintan dan Toapaya mencatat Kasus kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun 2019 di Kabupaten Bintan mencapai 125 kasus.
Hal tersebut diketahui dari rekapitulasi data kebakaran hutan dan lahan yang ditangani mulai dari Januari hingga Agustus 2019.
Kepala UPT Damkar Khusus Kecamatan Gunung Kijang,Teluk Bintan dan Toapaya Nurwendi menuturkan, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bintan memang sudah sangat sering terjadi.
"Apalagi memasuki Juli hingga Agustus, kasus kebakaran hutan dan lahan semakin marak. Bahkan dalam satu hari ada tiga titik kebakaran lahan di beberapa lokasi," terang Nurwendi, Minggu (18/8/2019).
Nurwendi juga menyebutkan, kasus kebakaran hutan dan lahan sangat disayangkan karena ada unsur kesengajaan oleh ulah manusia.
Ada masyarakat yang membakar sampah hingga apinya merambat tanpa diawasi; ada juga yang memang disengaja di bakar untuk membuka lahan.
Api yang membakar lahan di kawasan dekat permukiman warga di Rukun Tetangga (RT) 15/Rukun Warga (RW) 04, Jalan Kilometer 18 di belakang Hotel Miami Toapaya Selatan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai menjalar ke mana-mana. Warga pun membantu proses pemadaman dengan alat seadanya saja.
"Sungguh sangat disayangkan, sebab kita terbilang saat itu kewalahan melakukan pemadaman di beberapa titik, walaupun memang dapat diatasi," keluh Nurwendi.
• Dapat Laporan Warga, UPT Damkar Tanjung Uban Evakuasi Sarang Tawon di Rumah Kosong di Bintan
• Awal 2020, Karhutla di Bintan Belum juga Tuntas, 15 Hektare Dilalap Api
Dari kejadian itu, Wendi mengingatkan masyarakat agar tidak membakar hutan demi kepentingan membuka lahan.
Selain itu, warga juga diminta untuk tidak membakar sampah sembarangan.
Jika ingin membakar sampah, mereka diminta untuk memperhatikan sampai api benar-benar padam.
"Tetapi kalau bisa masyarakat tidak usah membakar sampah, cukup dengan membuang sampah pada tempatnya," tutur Nurwendi.
Namun hingga Selasa (13/8/2019), api belum juga dapat dipadamkan pleh petugas pemadam.