BATAM TERKINI
Warga Teluk Tering Batam Tak Punya Sekolah Negeri, Minta Pemko Masukkan Dalam Usulan Musrenbang
Warga Kecamatan Batam Kota, Kelurahan Teluk Tering meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam membangun sekolah negeri di kelurahannya.
BATAM, TRIBUNBATAM.id, BATAM - Seorang warga Kecamatan Batam Kota, Kelurahan Teluk Tering, Kayus meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam membangun sekolah negeri di kelurahannya. Sejauh ini, 1 unit sekolah baik SD, SMP dan SMA di kelurahan Teluk Tering tak memiliki sekolah negeri.
"Pak, di Keluruhan kita ini tak ada satupun sekolah negeri. Derita kita asal daftar sekolah ke kelurahan lain dipandang sebelah mata. Tolong bangun sekolah negeri di kelurahan kami ini pak. Apa saja yang penting ada dulu," ujar Kayus mewakili warga lainnya, saat Musawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan Teluk Tering Kecamatan Batam Kota Tahun 2020.
Pertanyaan ini langsung direspon oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. Diakuinya lahan di Kecamatan Batam Kota ini cukup terbatas. Oleh sebab itu, warga diminta untuk mempertimbangkan lahan yang cocok direkomendasikan untuk dijadikan sekolah.
"Setahu saya Batam Kota ini masalah lahannya hanya tidur saja. Sebenarnya dimana-mana ada lahan kosong tapi sudah ada yang memiliki," ujar Amsakar.
Salah satu cara kemungkinan untuk membangun sekolah di fasum (Fasilitas Umum) perumahan. Namun sayangnya terikat pada luasannya.
"Fasum ini lahannya kecil, tak bisa juga kita bangun dilahan kecil," katanya.
Amsakar meminta jika ada warga merekomendasi lahan yang sesuai, segera laporkan kepada Pemko Batam dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Batam, agar diajukan ke Badan Pengusahaan (BP) Batam.
• Musrenbang Tingkat Kecamatan Bintan Dimulai Selasa (4/2), Serap Aspirasi Pembangunan dari Masyarakat
• Syahrul Hadiri Musrenbang Perdana Tingkat Kelurahan Tanjungpinang 2020, Ini Pesannya
"Feeling saya memang tak ada lagi lahan kosong. Masing-masing sudah ada orang punya PL. Tapi kita coba telusuri lagi melalui Dinas Pertahanan. Coba pelajari mana lahan yang masih kosong baru kita ajukan kepada Kepala BP Batam," kata Amsakar.
Ia juga menyesalkan kondisi keterbatasan lahan ini. Apalagi kantor lurah Teluk Tering juga masih menumpang dan lahannya sudah dimiliki orang lain.
"Tak sedap kita dikantor lurah numpang tempat orang. Tetapi banyak bersabar sajalah," ujarnya.
Musrenbang ini, lanjut dia, penting untuk membahas mulai dari tingkat RT dan RW. Kemudian disepakati menjadi usulan kelurahan, selanjutnya diusulkan saat Musrenbang Kecamatan.
"Setelah itu dibawa lagi ke Musrenbang kota. Tak semua usulan yang disampaikan Bapak dan Ibu secara automaticaly akan terakomodir. Karena APBD kita terbatas," kata Amsakar.
Amaakar berharap di Musrenbang ini masyarakat bisa benar-benar membahas usulan dengan sepenuh hati. Dahulukan usulan yang prioritas demi kepentingan masyarakat umum ketimbang yang hanya sekian orang saja.
"Contohnya ada yang mengusulkan jalan 5 meter diperumahan. Sementara ada juga yang mengusulkan pembangunan sekolah. Ketika ada 2 usulan itu lebih baguslah kita menyepakati yang untuk sekolah," katanya.
Amsakar Prioritaskan Usulan Renovasi Gedung Serba Guna
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad bakal memprioritaskan renovasi gedung serba guna Kelurahan Pemping, Kecamatan Belakang Padang.
Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan Pemping, Kasu, Terong, dan Pecong, Kecamatan Belakang Padang, ia sudah memanggil Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam untuk merealisasikan usulan masyarakat tersebut.
Ia meminta perbaikan gedung serba guna ini dimasukkan dalam rencana kerja OPD. Ia berharap renovasi segera direncanakan perbaikannya sehingga warga kelurahan Pemping mempunyai tempat untuk melaksanakan kegiatan tingkat kelurahan.
"Saya minta masukan di Renja OPD, jangan sampai lepas lagi. Karena memang sudah rasa mendesak bertahun-tahun selalu muncul usulan balai pertemuan di renovasi. Kalau tidak terkejar di APBD Perubahan, kami usulkan di APBD murni tahun 2021 mendatang," ucap Amsakar.
Amsakar mengusulkan gedung tersebut tetap bernuansa Melayu. Nantinya akan digunakan sebagai balai pertemuan. Nuansa Melayu ini pada bagian atap gedung berupa tunjuk langit yang merupakan ornamen Melayu.
"Usulan dari masyarakat harus betul-betul jadi prioritas utama. Untuk gedung balai pertemuan, pada saat direnovasi saya harap jangan sampai melepaskan nilai-nilai lokal budaya Melayu,” katanya.
Gedung serba guna ini, kata dia, nantinya akan difungsikan sebagai tempat pelaksanaan agenda kelurahan. Warga boleh juga menggunakannya untuk berbagai kegiatan seperti kegiatan RT, RW, serta untuk musyawarah dan posyandu.
"Gedungnya multifungsi, maka perlu diadakannya renovasi," tegasnya.
Ia menambahkan kondisi kerusakan mencapai 45 persen dan dengan biaya perbaikannya berkisar Rp 150 juta sudah selesai. Adapun yang diperbaiki atap gedung, plafon, kusen, pintu, jendela, kaca, dan toilet.
"Bukan pekerjaan yang berat, mudah-mudahan cepat selesai," ujar Amsakar.
Warga Minta Solusi Atasi Sampah Rumah Tangga
Di Anambas, sampah menjadi hal yang dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Rabu (29/1/2020).
Ketua Rukun Tetangga (RT) Imam Bonjol, Meri mengatakan, solusi jitu terkait persoalan sampah ini diperlukan agar tidak berlarut-larut.
"Saya usul tolong titik sampah itu diperhatikan lagi, karena saya lihat banyak warga dari RT lain yang buang sampah di dekat samping kantor dewan itu, kemudian drainase dan pengaspalan jalan," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut Lurah Tarempa, Syamsir akan mencari solusi terkait sampah yang dieluhkan warga.
"Problem sampah memang tak ada habisnya, nanti kami cari solusi. Ibu tahan dulu ya sebulan dua bulan kedepan, akan kami carikan solusinya," ujar Syamsir.
Selain sampah, usulan tentang pelebaran jalan, pembangunan pagar beton, pengaspalan jalan, pengecatan taman, lampu tenaga surya hingga pembangunan gedung serba guna untuk olahraga diusulkan oleh sejumlah Ketua RT di Kelurahan Tarempa.
Sekretaris Camat Siantan, Iing Sumindar mengapresiasi sejumlah usulan yang disampaikan oleh masyarakat itu.
Menurutnya, tujuan Musrenbang sebagai bentuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) ekonomi kerakyatan dan konektivitas wilayah yang handal.
"Apa yang terjadi di desa-desa itu semua terabaikan, yang katanya saluran Musrenbang itu tidak terkakomodir padahal kenyataannya tidak, contohnya saja di desa Tarempa Timur 39 paket," ujar Sekretaris Camat Iing Sumindar.
Ia sampaikan bahwa penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan aparatur sangat dipentingkan dalam perencanaan pembangunan.
"Saluran Musrenbang ini jangan dianggap remeh," tegasnya.
Diketahui bahwa ada tiga Musrenbang yaitu aspirasi dewan, aspirasi pimpinan kepala daerah, dan dana kelurahan.
(tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi/Rahma Tika)