TKI di Wuhan Ingin Pulang ke Indonesia, 4 Tahun Kerja Tak Punya Visa, Paspor Juga Sudah Kadaluarsa

Selama empat tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga di Wuhan, baru kali ini Tiara merasakan dirinya merasakan kecemasan tiada tara.

Editor: Eko Setiawan
Kolase/dialymail.co.uk/BBC Indonesia via Tribunnews.com
virus corona menyebar di China dan Hongkong(kiri), TKI asal Subang, Tiara (kanan) 

Padahal, sempat berharap bisa pulang bersama WNI lainnya yang saat itu dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia dari Wuhan.

Namun, keinginan Tiara untuk bisa dievakusi hanya bertepuk sebelah tangan.

Sehingga, wanita yang mengaku sebagai TKI ilegal ini terpaksa terus bertahan di tempat majikan.

"Tidak seperti WNI lain, namanya pekerja ilegal, saya takut. Harus minta tolong kepada siapa?" Saya cuma menunggu keajaiban dari Allah," kata Tiara via telepon, Rabu (05/04/2020) dikutip via Tribunnews.com dari BBC Indonesia.

Tiara mengatakan, dirinya sudah sekitar empat tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga di Wuhan.

Meski bekerja di sana, Tiara mengaku tidak memegang visa kerja dan paspornya pun sudah kedaluwarsa.

"Harapannya ingin pulang, semoga ada keajaiban boleh pulang bareng-bareng," tuturnya.

Menurutnya, ia merupakan salah satu diantara sejumlah TKI yang saat ini terpaksa bertahan di rumah majikannya karena terisolasi.

Tiara mengungkapkan, WNI yang dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia dari Wuhan merupakan WNI yang punya paspor dan visa.

Dari ratusan orang yang sudah dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia, kata Tiara, tidak ada TKI yang ikut dalam rombongan yang kini masih menjalani observasi di Natuna.

Sejak awal, Tiara mengaku pesimis bakal diperhatikan pemerintah karena statusnya sebagai pekerja gelap.

"Itu WNI yang punya paspor dan visa. Tidak ada TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Di China tidak ada TKI yang resmi," ujar Tiara.

429 Meninggal Diduga Terinfeksi Virus Corona

Mengutip Kompas.com, hingga Kamis (6/2/2020), jumlah kematian akibat virus corona terkonfirmasi mencapai angka 492 orang.

Angka kematian tersebut hampir seluruhnya berasal dari China, namun terdapat dua kasus yang merupakan kematian di luar daratan China.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved