DISPERINDAG BATAM SIDAK GAS

GAS 3 Kg Dijual Rp 27.000 Per Tabung, Disperindag Batam dan Tim Gabungan Datangi Pengecer

Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau mengaku sidak yang digelar bersama Pertamina dan tim terpadu memang sengaja dilakukan. Ini alasannya!

TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam bersama Pertamina Kota Batam menyita ratusan tabung elpiji ukuran 3 kilogram (kg), dari beberapa titik yang diduga menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditentukan kepada masyarakat. 

"Jangan memberantas daun-daunnya saja, tapi akarnya juga harus diberantas. Jangan tebang pilih," katanya.

Disperindag Sita Ratusan Tabung Elpiji 3 Kg 

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam bersama Pertamina Kota Batam menyita ratusan tabung elpiji ukuran 3 kilogram (kg), dari beberapa titik yang diduga menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditentukan kepada masyarakat.

Petugas gabungan mendatangi, mendata dan mengambil tabung elpiji 3 kilogram setelah diketahui pangkalan dan pengecer yang didatangi menjual di atas rata-rata yang sudah ditentukan.

Kebanyakan mereka menjual gas elpigi 3 kilogram dengan harga Rp 21 hingga Rp 27 ribu.

Bahkan para pengecer membantah pihaknya mengambil kepada pangkalan.

"Ada yang mengantarkan kepada kami. Saya dijebak ini kayaknya. Masak baru datang sudah disidak. Besok saja pak saya antar sendiri gas ini. Saya tak mau, besok saya antar ke Disperindag. Saya kenal kok sama Bapak ini (Gustian Riau, Kadisperindag)," ujar seorang pengecer yang berada di Kawasan Perumahan Legenda Depan, Ramon, (13/2/2020).

 Disperindag Batam Sita Tabung Gas 3 Kg dari Warung, Pengecer: Tarik Semua, Jangan Kami Saja!

Ia juga menarik paksa gas elpiji 3 kilogram miliknya saat petugas gabungan memasukkan gas tersebut ke dalam mobil.

Ramon memilih mengantarkan sendiri gas miliknya.

"Saya tahu dilarang. Tapi ada yang ngantar ke sini. Warga susah dapat gas. Saya dijebak ini. Nggak terima saya," ujar Ramon.

Saat sidak, kios milik Ramon menjadi perhatian warga yang lewat. Bahkan beberapa tetangga membela Ramon agar gas miliknya tidak dibawa.

Seorang tetangga, menggunakan kerudung abu-abu spontan keluar dari kediamannya yang berada di samping kios Ramon.

Ia menyebutkan seharusnya Disperindag tidak menyalahkan para pengecer.

"Saya warga biasa ya. Kalau mau masak gas habis, beli gas tak pernah ada di pangkalan. Selalu kosong. Wajarlah kami ini beli di pengecer," ujarnya.

Bahkan, dirinya rela membeli dengan harga Rp 27 ribu agar dapat gas elpiji 3 kilogram. Seharusnya Disperindag menuntut pangkalan. Bukan malah para pengecer.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved