VIRUS CORONA
DAMPAK Virus Corona, Mal di Batam Lebih Sepi, Haris Fadillah: Weekend Seperti Hari Biasa
Wabah virus corona di Wuhan, Hubei, Cina sudah mulai berdampak pada perekonomian di Batam. Termasuk kunjungan mal mulai sepi.
Kondisi penyebaran virus corona di berbagai negara sangat berdampak terhadap penurunan perekonomian di kota Batam.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid mengkhawatirkan kalau virus corona ini berkepanjangan maka akan bisa mempengaruhi perekonomian Batam.
"Walaupun sampai saat ini dampaknya kepada ekonomi belum begitu terasa tapi kalau masih berlanjut beberapa bulan ke depan dampaknya kepada perekonomian akan mulai terasa," ujar Rafki kepada TRIBUNBATAM.id, Jumat (14/2/2020).
Dimulai dari hambatan impor bahan baku yang berasal dari China.
Kemudian diikuti dengan penurunan permintaan dari pasar global akibat masyarakat yang menahan konsumsinya akibat virus Corona.
"Kalau hal ini terjadi, maka Batam yang menggantungkan ekonominya kepada aktivitas ekspor impor akan ikut terpengaruh," tuturnya.
Ia berharap pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk hal ini ya.
Jangan sampai ekonomi di kota Batam ikut terseret karena isu virus corona ini.
"Kita juga berharap masyarakat Batam tidak panik dan bereaksi berlebihan dengan adanya isu ini," tegasnya.
Apabila masyarakat sampai panik, tambahnya dan melakukan panic buying maka dampak isu corona ini kepada ekonomi akan lebih cepat.
Sehingga dampaknya akan lebih merugikan.
Omset Penjualan Buah di Batam Turun Drastis
Para pedagang buah di Batam mengaku kehilangan omset yang cukup banyak sejak merebaknya kasus virus corona yang menimpa China dan beberapa negara lainnya.
Saat TRIBUNBATAM.id melakukan penelusuran, Kamis (13/02/2020) di Pasar Penuin, Lubuk Baja, Batam Kota yang banyak menjual buah-buahan impor.
Menurut seorang pedagang buah bernama Edi, sekarang omsetnya turun dikarenakan banyak pembelinya yang datang dari Singapura dan Malaysia tak lagi muncul.