SENSUS PENDUDUK 2020
Sensus Penduduk Online Dimulai di sensus.bps.go.id, Simak Tata Caranya Lewat 9 Langkah Ini
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini BPS menggunakan metode sensus melalui sistem jaringan (daring) atau online
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS) akan mengadakan sensus penduduk pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini BPS menggunakan metode sensus melalui sistem jaringan (daring) atau online.
Nantinya, masyarakat diminta untuk mengisi data sensus secara online.
• UPDATE Senin (17/2) Korban Tewas Virus Corona 1.775 Orang, 71.327 Terinfeksi, Singapura 75 Orang
• Jadwal PSS Sleman vs Persib Bandung Senin (17/2) Sore Ini, Kick Off Pukul 15.00 WIB, Tanpa Penonton
• Hasil, Klasemen & Top Skor Liga Inggris Setelah Liverpool, Spurs & Arsenal Menang Jamie Vardy 17 Gol
Berikut tata cara pengisian sensus penduduk dengan sistem online yang dikutip yang dikutip Kompas.com dari Harian Kompas edisi 17 Februari 2020:
1. Masuk ke laman www.sensus.bps.go.id menggunakan perangkat elektronik yang terhubung dengan internet.
2. Mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai KTP.
3. Mengisi nomor Kartu Keluarga (KK).
4. Membuat Password dan memilih pertanyaan pengaman untuk menjaga keamanan data.
5. Layar daftar pertanyaan akan muncul lalu isi daftar pertanyaan sesuai dengan kondisi saat ini.
6. Contoh pertanyaan meliputi alamat, daya listrik, jenis air minum yang digunakan, dan data anggota keluarga lainnya.
7. Setelah selesai mengisi daftar pertanyaan, klik kirim.
8. Klik unduh bukti pengisian.
9. Selesai.
Meski demikian, selain menggunakan metode online, BPS juga akan tetap menggunakan metode sensus konvensional yang akan dilaksanakan pada Juli 2020.
• Hasil, Klasemen & Top Skor Liga Inggris Setelah Liverpool, Spurs & Arsenal Menang Jamie Vardy 17 Gol
• Hasil, Klasemen dan Top Skor Liga Spanyol, Setelah Barcelona Menang, Real Madrid Seri, Messi 14 Gol
Tahapan Sensus
Sensus Penduduk (SP) 2020 dimulai pada hari ini, Sabtu (15/2/2020).
Proses dan tahapan Sensus Penduduk 2020 dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama, secara online. Jadwal tahapan ini adalah 15 Februari-31 Maret 2020.
Tahap pertama diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
BPS juga menyediakan alternatif cara lain jika ada warga yang tidak bisa menggunakan cara online.
Alternatif itu merupakan bagian dari tahap kedua. Pada tahapan ini petugas sensus BPS akan mendatangi rumah warga, yang dijadwalkan pada Juli 2020.
Selengkapnya, simak tahapan Sensus Penduduk 2020 dalam infografik berikut ini!

Infografik: Tahapan Sensus Penduduk 2020
Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan sensus penduduk, mulai 15 Februari 2020.
Perlu diketahui, sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali oleh BPS.
Tujuan sensus ini yakni guna menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menuju satu data kependudukan Indonesia (de facto dan de jure).
Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, Nurma Widayanti menjelaskan sensus penduduk tahun ini masih dilakukan untuk mendata seluruh penduduk.
"Sifatnya wajib. Di tahun ini untuk seluruh penduduk, dengan kuesioner pendek atau short form," katanya kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2020).
Selanjutnya di tahun depan sensus akan diadakan lagi, tetapi dengan menggunakan long form dan hanya menggunakan sampel penduduk. Selain itu dengan pertanyaan yang jumlahnya lebih banyak.
Dia juga menjelaskan sensus tahun ini dilakukan dengan 2 metode, yakni online dan offline (door to door).
1. Sensus Penduduk Online ( SP Online)
Nurma menjelaskan sensus penduduk online akan dilakukan mulai 15 Februari sampai 31 Maret. Masyarakat dapat mengisi data secara mandiri di laman sensus.bps.go.id.
Sembari menunggu sensus online dibuka, masyarakat bisa mengecek keberadaan NIK dan KK di data dasar SP2020.
Caranya dengan memasukkan NIK dan KK di laman tersebut. Jika tidak ditemukan datanya, maka akan otomatis ikut sensus offline pada Juli mendatang.
Cara mengecek NIK dan KK di laman sensus.bps.go.id
2. Sensus Penduduk Offline
Nurma menambahkan apabila tidak dapat mengikuti sensus online pada jadwal yang ditentukan, maka ada ada pilihan lain bagi yang ingin berpartisipasi dalam sensus penduduk kali ini.
Yakni dengan mengikuti sensus secara offline. Rencananya sensus tersebut akan dilakukan selama bulan Juli 2020.
Nantinya akan ada petugas datang ke rumah dan melakukan wawancara (door to door). Petugas hanya mendatangi mereka yang tidak ikut SP Online.
Petugas yang disebar ke seluruh Indonesia ada sekitar 400.000 orang. Rekrutmen, imbuhnya dilakukan bulan April 2019, namun ada beberapa daerah yang mempercepat.
"Jadi masyarakat tidak perlu mendaftar atau melapor, petugas BPS akan otomatis mendatangi ke rumah-rumah yang belum ikut SP online," kata dia.
Nantinya para petugas akan mengenakan rompi, tas, dan tanda pengenal yang jelas.
Menuju satu data
Nurma menjelaskan, sensus penduduk online kali ini merupakan yang pertama kali dilakukan BPS. Namun bukan berarti online saja, tapi perpaduan keduanya.
Hal itu dipilih karena mengingat mobilitas masyarakat, sehingga tidak selalu berada di rumah.
Saat ini, pihaknya menggunakan data dasar Dukcapil untuk sensus penduduk. Sebelumnya, BPS tidak memakai data dasar sebagai panduan.
"Kelebihannya nanti selesai sensus kita jadi satu data dengan Dukcapil. Kan selama ini kita sendiri-sendiri (datanya)," ungkap dia.
Lebih lanjut Nurma menjelaskan, saat ini banyak orang yang tidak tinggal atau sesuai dengan alamat yang tertera di Kartu Keluarga (KK)-nya. "Hasil beberapa kali uji coba angkanya berkisar lebih dari 20 persen," terangnya.
Padahal konsep penduduk menurut BPS adalah di mana penduduk biasa tinggal, tidak melihat KK.
"Kalau orang sudah tertib, data kependudukan sama, kita sudah satu data. Sensus data kali ini kita menuju satu data kependudukan," ujarnya.
Dalam satu data tersebut nantinya akan terlihat berapa jumlah penduduk yang tinggal sesuai alamat KK-nya, serta berapa yang tidak.
Dengan satu data, diharapkan juga tidak perlu dilakukan sensus kepada seluruh penduduk lagi seperti di negara-negara maju, cukup dengan sensus penduduk secara sampel.
Misalnya di Korea, di sana sudah tidak dilakukan sensus kepada seluruh penduduk, cukup dengan data-data administratif saja, karena Korea Selatan sudah menggunakan metode register-based census.
\\
\\
\\