HEADLINE TRIBUN BATAM
Bos Bimbar Hampir Menangis, Sedih dengan Kecelakaan Bukit Daeng, Pengusaha dan Supir Saling Curhat
Kecelakaan maut bus Bimbar di Jalan Suprapto atau Bukit Daeng, Batam, yang merenggut nyawa Sri Wahyuni seakan menjadi titik-balik bagi angkutan umum.
J.Purba, sopir lainnya mengatakan, untuk mendapatkan upah Rp 50 ribu saja dari pagi hingga sore hari sangat sulit untuk saat ini. Kadang seharian bawa mobil, hanya bisa menutup setoran dan beli solar.
“Orang tak tahu, kadang kami meneteskan air mata karena dari Tanjunguncang hingga Jodoh kami hanya dapat satu atau dua orang penumpang saja.
“Itupun penumpung jarak pendek, ongkosnya hanya Rp 2 ribu. Kadang sampai ke Nagoya kita hanya dapat Rp 5 ribu," kata Purba.
Yang paling sakit, kata Purba, kadang perjalanan pulang balik Tanjunguncang-Nagoya yang ditempuh sekitar 2,5 jam, mereka cuyma mendapatkan Rp 15 ribu."Sementara kita harus bayar masuk terminal,” katanya. (ian/dna)