Kisah Sebenarnya Siswa SMPN 1 Turi Selamat Susur Sungai, Arus Deras Datang & Hanyut, 6 Siswa Tewas
Kegiatan susur sungai yang dilakukan siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta itu membuat sejumlah siswa hanyut, Jumat (21/2/2020).
Kisah Sebenarnya Siswa SMPN 1 Turi Selamat Susur Sungai, Arus Deras Datang & Hanyut, 6 Siswa Tewas
TRIBUNBATAM.id- Kegiatan susur sungai memakan korban.
Kegiatan susur sungai yang dilakukan siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta itu membuat sejumlah siswa hanyut, Jumat (21/2/2020).
Mereka terbawa arus deras ketika melakukan kegiatan susur sungai tersebut.
Kapolsek Turi AKP Catur Widodo, melalui sambungan telepon membenarkan adanya kejadian tersebut.
Adapun kejadian ini, menurut laporan dari Supervisor Pusdalops DIY, Indra, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB di Sungai Sempor, Dukuh Donokerto Turi.
• KRONOLOGI 250 Siswa SMPN 1 Turi Hanyut di Sungai Sempor Sleman, Kena Arus Deras dari Hulu
• UPDATE Pencarian Siswa SMPN 1 Turi Sleman, 6 Meninggal Dunia, 4 Masih Hilang, 230 SAR Dikerahkan
Hingga berita ini dibuat, Mas'ud Rofiqi yang juga selaku Supervisor Pusdalops DIY mengatakan Tim SAR gabungan dari TRC BPBD, PMI maupun rekan-rekan relawan yang lain masih melakukan pencarian dan upaya evakuasi.
Kepala Basarnas DIY Wahyu Efendi, Jumat (21/2/2020) menyampaikan hingga saat ini masih terdapat 6 Siswa yang masih simpang siyur keberadaannya.
"Jumlah korban yang belum ditemukan berjumlah 6 orang," katanya.

Tapi, lanjutnya, pihaknya masih mencoba untuk melakukan konfirmasi data dengan pihak sekolah, apakah enam orang ini benar terbawa arus atau sudah kerumah masing-masing.
Adapun menurut data yang diterimanya, kegiatan ini diikuti oleh 256 orang, 6 diantaranya izin.
"Untuk rinciannya, 6 orang berada di klinik SWA, informasi empat orang meninggal," katanya.
Lanjutnya, di Puskesmas Turi juga terdapat 27 orang.
"Jadi total tersisa 217 orang, satu orang di Puri Husada jadi sisa 216 dan tadi ada laporan dari sekolah bahwa 10 sudah melapor jadi tersisa 6 orang," katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa penyisiran akan terus dilakukan baik itu melalui darat maupun sungai.
Penyisiran tersebut dilaksanakan menggunakan rafting boat dan life jacket untuk tubing.
Adapun untuk kondisi sungai saat ini, dia menyampaikan bahwa aliran air saat ini sudah tidak terlalu besar.
"Jadi sampai saat ini tidak ditemukan kendala dalam upaya pencarian," katanya.
Setelah pencarian, jumlah korban meninggal susur sungai siswa SMP N 1 Turi, Sleman, DIY hingga Jumat (22/2/2020) pukul 19.15 mencapai 6 orang.
Korban merupakan 250 siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti kegiatan susur sungai Pramuka di wilayah Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi dan hanyut saat melaksanakan kegiatan pramuka susur sungai tersebut.
Hingga Jumat (21/2/2020) petang pukul 19.15 dilaporkan enam siswa ditemukan meninggal dunia. Sementara 22 lainnya dilaporkan masih dalam pencarian tim gabungan.
Dari jumlah 6 korban meninggal dua di antaranya masih diidentifikasi identitasnya.
Dari keterangan saksi di lokasi kejadian Jumat petang, korban terakhir berjenis kelamin perempuan.
Jenazah korban ditemukan tersangkut di bawah Kali Sempor Dukuh. Saksi mata bernama Susilo warga Ngemplak Kembang Arum Sleman mengatakan awalnya ia melihat sepatu di bawah jembatan.
Ternyata satu korban berjenis kelamin perempuan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Lalu polisi turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Jenazah dibawa ke RS Swa untuk diidentifikasi.
Sebelumnya Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, S.I.K., M.Sc update korban dan situasi hingga jam 19.00 peristuwa susur sungai Sempor yang diikuti siswa kelas 7 dan 8 SMP N 1 Turi Sleman sebagai berikut:
Jumlah peserta yang ikut kegiatan :
Kelas 7 sebanyak 129. Dari 129 sudah absensi sebanyak 51 siswa, belum absensi 78.
Kelas 8 sebanyak 127 siswa yang sudah absensi sebanyak 120 siswa, sementara yang belum absensi sebanyak 7 siswa.
Siswa yang ditemukan tewas dan dibawa ke Rumah Sakit SWA sebagai berikut:
1. Inisial SA Kelas 8 Alamat Sumber Rejo
2. Inisial A Kelas 7 Alamat Ngentak Tepan
3. Inisial NA Kelas 8 Alamat Kembang Arum
4. Inisial L Alamat Kembang Arum
5. Satu siswa belum diketahui identitasnya korban berada di RS Puri Husada meninggal dunia.
Sehingga jumlah korban tewas hingga Jumat pukul 19.15 sudah 6 siswa.
Polisi sudah mengerahkan Tim SAR dari Sabhara Polda DIY, Polres dan SAR Polairud.
Hingga malam ini, proses pencarian korban masih dilakukan.
Di tengah proses pencarian itu, terkuak cerita korban selamat dalam peristiwa susur sungai siswa-siswi SMPN 1 Turi yang hanyut terseret arus deras di Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020) sore, menceritakan awal mula kejadian yang mereka alami.
Satu di antaranya adalah Salma Kusuma Haryani, siswi kelas 7 SMPN 1 Turi, mengatakan susur sungai itu dimulai sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat itu cuaca gerimis dan aliran sungai masih terlihat normal atau biasa.
"Ketika kami sampai di tengah-tengah sungai, jalan di sungai sudah sekitar setengah jam, tiba-tiba ada arus besar dari arah utara atau atas," kata Salma.
Ia dan teman-temannya saat itu dalam posisi berada di tengah-tengah sungai ketika arus air yang besar datang.
"Saya mau menyelamatkan diri tapi terseret arus air. Mau pegang batu tapi tidak bisa karena arus besar. Kemudian ada kakak-kakak yang menyelamatkan saya. dibawa ke batu-batu tebing," tuturnya.
Ia juga mengaku sempat melihat teman-teman lainnya yang juga terseret arus deras saat itu. Namun ia sendiri juga berjuang untuk menyelamatkan diri.
Ia pun mengalami beberapa luka pada kakinya akibat benturan dengan bebatuan di sungai tersebut.
"Luka beberapa di kaki karena terkena batu. Ini pengalaman pertama saya ikut kegiatan seperti ini," katanya.
Kegiatan susur sungai itu dilakukan di wilayah Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Jumat (21/2/2020) sore.
Pesertanya adalah anak-anak siswa SMPN 1 Turi Sleman. Informasi sementara dihimpun Tribun Jogja dari lokasi, ada enam siswa korban meniinggal dunia setelah hanyut saat susur sungai tersebut.
Sementara, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap kira-kira lima korban yang belum ditemukan.
Cerita orangtua korban selamat
Peristiwa itu juga membuat orangtua korban sangat panik dan cemas.
Orangtua korban selamat, Hartono, mengatakan saat itu ia sedang pulang kerja ketika ada telepon dari adiknya bahwa sejumlah siswa SMPN 1 Turi hanyut saat susur sungai.
Ia lantas datang ke lokasi untuk mencari anaknya, Salma Kusuma Haryani, yang merupakan satu di antara peserta susur sungai SMPN 1 Turi tersebut.
"Saya ditelpon adik ada banjir. saya ke lokasi anak saya tidak ada, saya nangis. panik," katanya.
Di tengah kepanikan itu, ada informasi bahwa empat korban meninggal. Ia semakin khawatir satu di antara mereka adalah anaknya.
"Lalu ada informasi dari salah satu wali, anak saya selamat. Alhamdullilah," ujarnya.
Hartono berharap, pihak sekolah lebih jeli melihat situasi jika mengadakan kegiatan di luar sekolah atau di alam terbuka.
Ia menilai kegiatan semacam itu baik, asal dilakukan tepat pada waktunya.
"Sekarang musimnya hujan cuaca tidak menentu. Karena ini jelajah di luar ruang, pembina harus jeli, di atas hujan," tuturnya.
Data siswa
Jumlah korban siswa SMPN 1 Turi yang belum dikonfirmasi keberadaannya alias masih hilang hingga kini masih ada lima orang. 180 personel dikerahkan untuk melakukan pencarian hingga saat ini.
Pantauan dari Kompas TV, pihak Basarnas DIY masih mencari lima siswa yang hilang di sungai.
Kepala Basarnas DIY, Wahyu Efendi, mengonfirmasi saat siaran langsung di Kompas TV ada lima siswa yang belum ditemukan.
Wahyu menjelaskan korban keenam ditemukan pukul 19.40 WIB. Sementara kelima korban lain masih dicari oleh pihak Basarnas.
"Korban keenam jam 19.40 dengan memaksimalkan personel yang ada di lapangan. Ada 5 orang yang masih dicari. Keberadaan 5 orang ini masih dikonfirmasi pihak sekolah. Apakah 5 orang ini tenggelam di sungai atau sudah balik di sekolah," ucap Wahyu dikutip dari Kompas TV.
Total ada 180 personel gabungandikerahkan mencari siswa SMPN 1 Turi yang hanyut di Sungai Sempor akibat arus deras.
Total ada 250 siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.
Pantauan Tribunjogja.com, Basarnas masih melakukan penyisiran melalui jalur darat maupun sungai.
Pencarian korban menggunakan berbagai kelengkapan seperti rafting boat dan life jacket untuk tubing.
Adapun untuk kondisi sungai saat ini, katanya aliran air saat ini sudah tidak terlalu besar.
"Jadi sampai saat ini tidak ditemukan kendala dalam upaya pencarian," kata Wahyu.
Data korban
Sementara itu, Polda DIY sebelumnya merilis, kegiatan susur sungai diikuti siswa kelas 7 dan 8.
Berikut datanya :
Kelas 7 sebanyak 129 siswa
Kelas 8 sebanyak 127 siswa
Siswa yang ditemukan tewas dan dibawa ke Rumah Sakit SWA yaitu :
1. Inisial SA Kelas 8 alamat Sumber Rejo MD
2. Inisial A Kelas 7 alamat Ngentak Tepan
3. Inisial NA Kelas 8 alamat Kembang Arum
4. Inisial L alamat Kembang Arum
5. Belum diketahui identitasnya korban berada di Rumah Sakit Puri Husada.
6. Belum diketahui identitasnya jenis kelamin perempuan.(*)