BATAM TERKINI
BERITA POPULER - Komisaris PT PMB Ditahan Polisi hingga Rahma Pindah ke Partai Nasdem
Ada sejumlah berita lokal Kepri yang menjadi berita populer dan diminati pembaca. Yakni terkait penahan PT PMB dan kepindahan Rahma ke Partai Nasdem.
BERITA POPULER - Komisaris PT PMB Ditahan Polisi hingga Rahma Pindah ke Partai Nasdem
BATAM,TRIBUNBATAM.id - Ada sejumlah berita lokal Kepri yang menjadi berita populer dan diminati pembaca. Yakni terkait penahan PT PMB dan kepindahan Rahma ke Partai Nasdem.
Simak beritanya di sini:
Jual Kavling Bodong
Komisaris PT Prima Makmur Batam (PMB), Zazli akhirnya ditahan polisi dalam kasus dugaan penipuan berkedok jualan kavling bodong yang ternyata adalah lahan hutan lindung.
Terkait penahanan tersebut, warga yang telah menyetorkan uangnya ke PT Prima Makmur Batam (PMB) menyambut baik penahanan tersebut.
Seorang konsumen, Aan menuturkan, kabar ini menjadi jawaban atas ketidakpastian yang selama ini diterimanya.
"Saya sudah setorkan uang puluhan juta Rupiah untuk membeli dua kaveling. Bukan saya saja, tapi adik ipar saya juga. Rugi banyak kami," ungkapnya kepada TRIBUNBATAM.id, Minggu (23/2/2020).
Ia berharap uang yang sudah ia setorkan dengan harapan mendapat kaveling siap huni di Kecamatan Nongsa dapat diganti oleh perusahaan.
Diketahui, Aan serta ribuan konsumen lainnya menjadi korban dugaan kaveling 'bodong' yang dikelola oleh PT PMB.
Lahan yang diduga milik perusahaan itu ternyata memiliki status sebagai hutan lindung. Hal ini berdasarkan informasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
"Mereka itu jual denah ke saya. Istilahnya denah ada, tapi alokasi lahan tidak ada. Saat ditanya, mereka selalu berkilah," keluhnya.
Ketua Komisi Advokasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Republik Indonesia, Rizal E. Halim memastikan kasus ini memenuhi unsur pidana.
"Ini jelas pidana. Pelanggaran UU Konsumen dan kehutanan," ungkapnya kepada Tribun Batam.
Sedangkan saat ditanyakan perihal kerugian materil konsumen PT. PMB, Rizal menyebut hal itu merupakan tanggung jawab pihak perusahaan.
"Nanti lihat kedepannya. Sekarang semua sedang dipersiapkan," sambungnya.
Beberapa kali Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPRD Kota Batam telah digelar perihal dugaan kasus kaveling 'bodong' ini.
Namun, beberapa kali juga beberapa konsumen kecewa sebab tak ada langkah tegas untuk pihak terkait menindak Direktur PT. PMB yang juga memiliki wewenang dalam menyelesaikan permasalahan kerugian konsumen.
Mimpi Punya Rumah Sendiri, Pekerja Kasar di Batam Merugi
Mimpi Sukardi untuk dapat memiliki rumah pribadi harus pupus.
Ini terjadi setelah legalitas lahan milik PT Prima Makmur Batam (PMB) bermasalah dengan hukum.
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh kasar itu pun mengaku sangat kecewa.
Apalagi ia telah merogoh kocek pribadinya dengan jumlah cukup besar.
"Sama istri akhirnya sepakat untuk beli lahan di sana untuk dibangun rumah, dan uangnya bagi kami tidak sedikit bang. Total hampir Rp 20 juta," katanya kepada TribunBatam.id.
Sukardi menceritakan, mulanya ia diajak oleh rekan seprofesinya untuk bersama-sama membeli lahan yang terletak di Kaveling Punggur, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, itu.
Ia tertarik akibat harga murah yang ditawarkan oleh pihak perusahaan.
"Kami hanya wong cilik (orang kecil), ada lahan murah ya tertarik," sambungnya sambil menjelaskan jika telah terbeli, lahan itu akan dibangunnya rumah tanpa harus menyewa tukang.
• Komisaris PT PMB Ditahan Penyidik KLHK, Diduga Alih Fungsi Hutan Lindung jadi Kaveling Siap Bangun
• Ratusan Konsumen PT PMB di Punggur Mengadu ke DPRD, Beli Kavling di Hutan Lindung
Ia mengatakan dengan profesinya sebagai buruh kasar, ia tak perlu lagi repot-repot untuk membangun rumah dengan mengeluarkan biaya yang besar.
"Kami kan kuli. Jadi memang sudah direncanakan, karena kalau dikasih tukang ada biaya lagi," keluhnya.
Sukardi mengakui jika ia bersama istrinya sampai harus menggadaikan rumah milik mereka di kampung halaman demi mewujudkan cita-cita memiliki rumah sendiri.
"Harga lahan di sana (Punggur) Rp 24 juta, kami cuma ada beberapa juta saja. Jadi sepakat menggadaikan rumah ke bank. Rumah tak dapat, utang nambah," jelasnya sambil menceritakan keinginannya bersama keluarga sangat kuat untuk memiliki rumah di Kota Batam.
Maksud hati melunasi pembayaran agar lahan dapat segera dibangun rumah, Sukardi malah jadi buntung.
Pasalnya, KLHK kini telah menindaklanjuti pihak perusahaan terkait dugaan pengalihan hutan lindung menjadi kaveling.
Apa daya, Sukardi kini harus merelakan uang puluhan juta miliknya sambil berharap pihak terkait dapat segera menyelesaikan permasalahan ini.
"Saya tak berpendidikan tinggi, mana tahu itu hutan lindung atau tidak. Berharap ada solusi saja," tambahnya.
Sukardi diketahui membeli lahan seluas 8 X 12 meter persegi.
Ungkap Alasan Pindah ke Partai Nasdem, Rahma : Ini Bimbingan dari Allah
Politisi Rahma akhirnya angkat suara soal kepindahannya ke Partai Nasdem.
Wanita yang sebelumnya menjadi politisi Partai Golkar dan PDIP itu enggan menjawab ketika awak media menyinggung langkah ia berpindah partai untuk persiapan pesta demokrasi di 2024.
"Masih lama menuju 2024. Yang paling penting saya membuktikan keseriusan saya di Tanjungpinang saat ini ," ujarnya di Hotel Best Western Panbil, Kota Batam, Minggu (23/2/2020).
Rahma ikut dilantik bersama sejumlah pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi Kepri.
Menurutnya, bergabungnya ia bersama Partai Nasdem merupakan bimbingan dari Allah.
Ia juga berterima kasih kepada Ketua DPW Nasdem Kepri karena bersedia mengakomodir dirinya di partai tersebut.
"Saya bersyukur diberikan kesempatan menjadi Keluarga besar Nasdem Kepri. Ini menjadi semangat baru saya terutama di Nasdem Kota Tanjungpinang. Sesuai dengan slogan Nasdem menjadi perubahan semaksimal yang saya usahakan," ujarnya.
Rahma sebelumnya merupakan kader partai Golongan Karya (Golkar), dimana saat maju sebagai Wakil Wali kota Tanjungpinang pada 2017, ia merupakan kader partai berlambang pohon beringin itu.
Tak Ambil Pusing Jika Pindah Partai Lagi
Wakil Wali kota Tanjungpinang, Rahma resmi menjadi kader Nasdem di Kepulauan Riau (Kepri).
Jabatan sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi, Bidang Politik di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Kepri kini diamanahkan kepadanya.
Pengukuhan jabatan Rahma ini langsung dilakukan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di Batam.
Pengurus DPW Nasdem bereaksi dengan masuknya Rahma ke struktur pengurus.
"Pindah partai itu hal yang biasa di Indonesia. Kalau Nasdem punya kader potensial, silahkan saja. Artinya Nasdem ada dimana-mana," ujar Pengurus Nasdem Kepri, Iwan Kusmawan, Minggu (23/2/2020).
Menurutnya, Nasdem siap untuk mewakafkan kader potensialnya jika dibutuhkan demi kepentingan masyarakat.
"Nasdem itu tidak mau juga tokoh-tokoh potensial hanya di partai saja, bagusnya ada dimana-mana. Tidak masalah itu, apalagi kalau tujuannya kepentingan rakyat. Kami wakafkan. Seandainya Bu Rahma pindah juga nanti, bukan jadi persoalan," ucapnya.
Sebelum bergabung dengan Nasdem, Rahma diketahui pernah menjadi kader PDIP dan menjadi legislator di Tanjungpinang. Setelah itu, Rahma berlabuh ke Partai Golkar.
Pada saat menjadi kader Golkar, Rahma menduduki jabatan Wakil Wali kota Tanjungpinang.
Janji Tak Pindah Partai
Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Rahma secara resmi dilantik menjadi pengurus DPW Nasdem Kepri, Minggu (23/2/2020) pukul 14.00 WIB siang
Sabtu (23/2/2020) kemarin, orang nomor dua di Tanjungpinang itu resmi mengundurkan diri dari Partai Golkar.
"Kemarin juga bu Rahma langsung melakukan pendaftaran ke Nasdem Provinsi," ucap Bendahara DPW Nasdem Kepri Iwan Kusmawan, Minggu (23/02/2020).
Lantas apa alasan Nasdem langsung menerima Rahma yang kini menjabat sebagai Wakil Wali kota Tanjungpinang?
"Kalau alasan yang mendasar tidak ada. Intinya Nasdem sangat terbuka sama siapapun yang ingin bergabung, tidak hanya jabatannya Wakil Walikota, mau dari profesi apapun kita terbuka," ucapnya.
Disebutkannya, tidak menjanjikan jabatan apapun bergabungnya Rahma di kepengurusan Nasdem Provinsi tersebut.
"Tidak ada paksaan, dan iming-iming jabatan bergabungnya bu Rahma ini. Kalau tujuannya kepentingan masyarakat, tentu kita perjuangkan," sebutnya.
Dilantik Surya Paloh
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) kepulauan Riau (Kepri) menggelar pelantikan Dewan Perwakilan wilayah (DPW) beserta Dewan perwakilan Daerah (DPD) se kabupaten kota se-Kepri.
Kegiatan pelantikan tersebut digelar dalam hotel Best Western Primer (BWP) Panbil, Muka kuning, Batam pada Minggu (23/2/2020) siang.
Dari pantauan Tribun Batam di lokasi kegiatan ribuan kader partai Nasdem telah memadati aula lokasi pelantikan tersebut.
Tidak terlihat Plt Gubernur Kepri Isdianto.
Namun yang hadir di acara itu adalah Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah.
Di pintu masuk aula terlihat ibu ibu menggunakan baju biru tua, kerudung tua ciri warna khas dengan menenteng Kompang untuk penyambutan kedatangan ketua umum untuk melantik pengurus DPW dan DPD Nasdem se Kepri.
Selain itu satgas pemuda Nasdem juga sedang mempersiapkan diri untuk pelantikan Nasdem se-Kepri
Petinggi partai Nasdem seperti Wakil Walikota Batam, ketua DPD partai Nasdem Tanjung Pinang juga sudah berada di lokasi.
Ketua umum Nasdem bersama rombongan juga telah memasuki aula pelantikan DPW dan DPD Nasdem kepri disambut dengan pukulan Kompang.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Alamudin/Endrakaputra)