VIRUS CORONA

Corona Effect, Penjualan Kedai Kopi Waralaba Excelso dan Starbucks di Batam Anjlok

“Why we affraid. It’s Indonesia, It’s Not Wuhan,” ujar pria Singapura berusia sekitar 43 tahun itu, menjawab Tribun Batam.

dok_tribun-timur/thamzil
Suasana kedai_excelso_dan_Starbucks_Harbour Bay. Batam, Rabu (26/2/2020). 

Corona Effect, Penjualan Kedai Kopi Waralaba Excelso dan Starbucks di Batam Anjlok

BATAM, TRIBUN-BATAM.id —  Dua kedai kopi waralaba global Excelso dan Starbucks di kawasan pelabuhan ferry di Batam, tak kuasa mengelak dari efek penyebaran virus corona (COVID-19).

Progres penjualan dua coffee makers ini anjlok.

Sebulan terakhir, angka penjualan terkoreksi rerata 50% hingga 70%.

Kondisi pelik ini diperoleh Tribun dari pantauan dua hari terakhir, Rabu (26/2) dan Kamis (27/2) di Terminal Keberangkatan Pelabuhan Ferry Harbour Bay, Sei Jodoh, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam.

Harbour Bay adalah satu dari empat pelabuhan ferry internasional yang ada di Batam. 

Keempat pelabuhan ini melayani lalulintas penumpang ke dua kota Jiran, Singapura dan Malaysia.

Pelabuhan itu adalah Harbour Bay, Pelabuhan Batam Center, Pelabuhan Sekupang, dan Pelabuhan Nongsa.

Dalam setahun, lalulintas penumpang domestik dan asing di pelabuhan ini bisa mencapai 1,2 juta orang.

Laras Annisa Ulfitri Nedi, Store Manager Excelso Harbour Bay, Sei Jodoh, Batam, kemarin, mengkonfirmasikan kondisi di luar kontrol perusahaannya ini.

“Yang paling terasa di (kedai) Harbour Bay. kalau yang di Tiban Store, relatif stabil, karena pelanggan lokal,” kata Laras yang juga mengontrol layanan dan sales di Excelso SPBU Vitka Point, Jl Gadjah Mada, Tiban Center, Sekupang, sekitar 12,1 km dari Harbour Bay.

Respon senada juga dikemukakan barista sekaligus pramusaji Starbucks Harbour Bay.

“Kami di sini kan mengandalkan passenger dari dan akan ke Singapura, makanya terasa banget,” kata Basuki, seraya melayani purcashing seorang pria WNA Singapura di kedainya.

Kepada Tribun, warga Singapura ini mengaku tak khawatir untuk datang menemui kolega bisnisnya di Batam.

“Why we affraid. It’s Indonesia, It’s Not Wuhan,” ujar pria Singapura berusia sekitar 43 tahun itu, menjawab Tribun Batam.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved