TRIBUN WIKI

MENGENAL RS Bekas Ex Camp Vietnam di Galang Batam yang Bakal Disulap Jadi RS Khusus Corona

Bagaimana kondisi rumah sakit yang dulunya menyimpan sejarah kelam kala ratusan ribu pengungsi dari Vietnam tahun 1979 hingga 1997 silam?

Penulis: Beres Lumbantobing |
Tribun Batam
Sejumlah Peninggalan di Camp Vietnam Barelang 

"Terakhir sisanya tahun 1996 sebanyak 6.000 orang pengungsi vietnam menolak untuk dipulangkan ke negaranya karena menganggap masih terancam, namun PBB menjamin keselamatan mereka dan akhirnya dipulangkan," kata Said 

Said yang telah bertugas di ex camp Vietnam sejak tahun 1986, telah 34 tahun menjadi saksi sejarah bagaimana kehidupan ratusan ribu warga Vietnam berhasil selamat dari Vietnam hingga tiba di penampungan Galang.

Sembari memperlihatkan sejumlah gambar dan artefak peninggalan sejarah warga pengungsi kala itu, Said menceritakan awal mula pengungsi tiba di Kepulauan Riau.

Pada tahun 1975, diawali dengan terdamparnya 75 orang di Pulau Bintan.

Mereka ditampung di Vihara Tanjungpinang.

Selanjutnya pengungsi lain berdatanga dan PBB melalui pemerintah Indonesia pun resmi menunjuk galang sebagai tempat pengungsian.

Semenjak itu ratusan hingga ribuan pengungsi singgah di Galang. Mereka datang dan pergi bergantian.

Namun pada proses perjalanan kehidupan para pengungsi mulai berlangsung di camp Vietnam ini.

Masa itu, kata dia, banyak kejadian aneh yang terjadi. Ada pengungsi yang kejiwaannya terganggu. Sehingga terjadi peristiwa-peristiwa tragis seperti penyiksaan, pemerkosaan, hingga bunuh diri.

“Kejadian itu semua ada bukti sejarahnya, ada di dalam museum ini semua,” ujar Said yang sehari hari menjaga museum ex camp Vietnam yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi bekas gedung rumah sakit itu.

Masih banyak jejakpeninggalan sejarah manusia perahu yang tersisa dan hingga kini masih dapat kita lihat, di antaranya ada 2 perahu berwarna biru yang berada di kawasan Camp Vietnam sebagai bukti bahwa perahu itu merupakan saksi sejarah warga pengungsi dapat selamat dan terdampar di pulau Galang.

Tidak hanya itu, masih banyak bukti peninggalan lainnya, termasuk monumen Humanity Statue yang menjadi saksi bisu tragedi yang menimpa seorang perempuan yang diperkosa oleh sesama pengungsi.

Konon monumen itu dibuat khusus untuk mengenang tragedi yang menimpa seorang perempuan pengungsi bernama Tinh Han Loai.

Dia lebih memilih bunuh diri karena tak kuat menanggung malu setelah diperkosa sejumlah pria sesama pengungsi.

Dan masih banyak cerita lainnya yang pernah terjadi, kalau saya ceritakan satu-satu pastinya banyak cerita yang pernah terjadi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved