RICUH DI PASAR INDUK JODOH BATAM

Kronologi Ricuh di Pasar Induk Jodoh Versi Satpol PP Batam, 2 Warga Dibawa ke Kantor Polisi

Kasi Trantib Satpol PP Batam, Imam Tohari bilang, gejolak awal ricuh karena ada warga yang melakukan aksi penyiraman bensin ke alat berat

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM/ARDANA
Imam Tohari, Kasi Trantib Satpol PP Batam, saat pemagaran eks pasar Induk Jodoh, Selasa (10/3/2020). 

Seorang warga yang akrab disapa Sembiring mengatakan, awalnya kericuhan terjadi karena warga marah aksesnya ditutup.

"Tadi mau dipagar semua ini, mau bagaimana kami keluar dan masuk kalau semuanya ditutup. Perjanjiannya kan tak semuanya dipagar, disisakan untuk jalan masuk," ucapnya kepada Tribunbatam.id.

Karena penutupan akses tersebut, lantas menyulut kemarahan warga.

"Kalau ditutup ya kami bakar lah, cobalah kalau ditutup semua," ancam Sembiring.

Sembiring membenarkan, memang ada warga yang melakukan pembakaran dan telah diamankan pihak kepolisian.

"Itu adik-adik kami juga itu, dia bukan membakar beko (ekskavator). Jalan yang mau dibakar dia, agar tak bisa masuk untuk tutup jalan," kata Sembiring.

Pernyataannya itupun ditimpali oleh warga lain.

Ibu-ibu tersebut membenarkan bahwa pembakaran bukan bermaksud untuk membakar excavator.

"Itu kan anak-anak kami, mana mungkin kami mengajari anak kami membakar beko," ungkap ibu paruh baya tersebut.

Warga Membubarkan Diri

Setelah kericuhan pecah di lokasi eks Pasar Induk Jodoh Batam, warga sempat bertahan di depan akses masuk, Rabu (11/3/2020) sore.

Warga tampak masih berkumpul persis di lokasi ricuh.

Menurut warga yang akrab dipanggil Sembiring, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyerangan ke arah warga.

"Kami masih di sini kan jaga-jaga kalau ada yang menyerang lagi," ujar Sembiring.

Tak berapa lama berselang, warga pun diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved