TRIBUN WIKI
SEJARAH Surat Perintah Sebelas Maret Atau Supersemar, Terkait G30S PKI
Sebelas Maret adalah hari dikeluarkannya Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret. Simak dulu sejarah Supersemar.
Menurut pengakuan Sudharmono, saat itu ia mendapat telepon dari Mayor Jendral Sutjipto, Ketua G-5 Koti pada pukul 22.00 WIB.
Sutjipto saat itu meminta supaya konsep soal pembubaran PKI segara disiapkan dan harus selesai pada malam itu juga.
Permintaan itu diperintahkan langsung oleh Soeharto.
Surat itu lalu dibawa oleh Sekretaris Markas Besar TNI Angkatan Darat Brigadir Jendral Budiono.
Lalu Surat susulan dari Presiden Soekarno yang memprotes pembubaran parpol tidak dihiraukan oleh Soeharto.
Soeharto terus bergerak, termasuk membubarkan Resimen Tjakrabirawa, satuan elite pengawal Presiden Soekarno.
Setelah Supersemar diteken, kekuasaan Soekarno meredup dan sebaliknya, Soeharto menjadi orang paling berkuasa di Indonesia.
Di luar istana negara saat itu, sisa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) masih berkecamuk.
Inflasi tak tertahankan di angka 30 persen Sejak 1959.
Pada era 100 menteri Februari 1966, inflasi merangkak hingga 3.000 persen.
Kontroversi Supersemar
Berikut beberapa kontroversi tentang Surat Perintah Sebelas Maret yang hingga kini masih menjadi tanda tanya:
- Menurut penuturan salah satu dari ketiga perwira tinggi AD yang akhirnya menerima surat itu, surat tersebut merupakan perpindahan kekuasaan.
Tidak jelas kemudian naskah asli Supersemar, karena beberapa tahun kemudian naskah asli surat ini dinyatakan hilang dan tidak jelas hilangnya dimana.
Belakangan, keluarga M. Jusuf mengatakan bahwa naskah Supersemar itu ada pada dokumen pribadi M. Jusuf yang disimpan dalam sebuah bank.