Italia Tutup Total Akibat Virus Corona, KBRI Pantau 3.138 WNI yang Tinggal di Sana
KBRI meminta WNI yang berada di Italia untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan.
Italia Tutup Total Akibat Virus Corona, KBRI Pantau 3.138 WNI yang Tinggal di Sana
TRIBUNBATAM.id- Akibat Pandemi virus Corona, Italia menutup seluruh wilayahnya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia ( KBRI) untuk Roma terus memantau kondisi 3.138 warga negara Indonesia ( WNI) yang ada di negeri Menara Pisa itu.
"Sampai saat ini ada 3.138 WNI bermukim di wilayah Italia dan terus dipantau perkembangannya," ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Italia merangkap Malta San Marino, dan Siprus, Esti Andayani saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (12/3/2020).
KBRI mengimbau agar WNI untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Italia.
Hal itu sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona.
• Asmara Abigail Terjebak di Italia Akibat Covid-19, Putuskan Tak Pulang ke Indonesia
"Terkait keputusan pemerintah Italia untuk memberlakukan kontrol yang lebih ketat bagi seluruh wilayah negeri dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus jenis baru, KBRI Roma mengimbau WNI untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Italia hingga terdapat pemberitahuan berikutnya," jelas KBRI Roma dalam keterangannya.
Akibat kebijakan otoritas Italia itu, KBRI Roma sementara waktu menghentikan layanan kekonsuleran bagi warga negara asing.
Namun untuk, pelayanan paspor dan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi WNI dapat dilakukan jika sebelumnya sudah membuat perjanjian.
Dalam keadaan emergency WNI dapat menghubungi Hotline Posko Penanganan Covid-19 KBRI Roma di +39 338 923 4243.
Sejak Senin (9/3) lalu, pemerintahan Sergio Mattarella mengkarantina seluruh wilayah Italia untuk melindungi 60juta warganya dari virus Covid-19.
Italia diketahui menjadi negara nomor dua setelah China penyebaran virus corona.
• RESMI, Semua Kompetisi Olahraga di Italia Dihentikan, Termasuk Liga Italia, Ini Kata PM Italia Conte
Tercatat Kamis hari ini, ada 12.462 orang positif dengan angka kematian menyentuh 827 orang di Italia.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan sejumlah aturan, mulai dari membatasi perjalanan warga, melarang pertemuan, meliburkan sekolah dan universitas, sampai melarang toko buka, selain apotek dan toko kebutuhan makanan. Kebijakan tersebut berlaku hingga 3 April mendatang.