VIRUS CORONA
Cerita Tenaga Medis Bantuan ke Wuhan yang Kembali Pulang: Saya Rasakan Penderitaan Mereka
Tenaga medis bantuan kelompok pertama ini kembali ke daerah asal setelah perkembangan virus ini mulai menurun, dan hanya satu kasus pada Senin (16/3)
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, WUHAN - Kelompok pertama tim bantuan tenaga medis ke Wuhan, Selasa (17/3/2020) kembali ke daerah masing-masing.
Tenaga medis bantuan kelompok pertama ini kembali ke daerah asal setelah perkembangan virus ini mulai menurun, dan hanya satu kasus pada Senin (16/3/2020).
Para tenaga medis bantuan itu pulang dilepas secara resmi oleh pemerintah kota Wuhan.
• UPDATE Covid-19, Di China 12 Kasus Baru Virus Corona, Italia Lebih dari 3.500 Kasus Baru
• BERITA PERSEBAYA - Persebaya Belum Menang, Rendi Minta Pelatih Ajak Pemain Bicara dari Hati ke Hati
• Pemerintah China Kecam Donald Trump yang Menyebut Virus Corona sebagai Virus China
Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China adalah yang paling terpukul dengan wabah virus corona ini.

Seorang anggota tim penyelamat medis darurat nasional dari Tianjin melambaikan tangan sebelum meninggalkan Wuhan, provinsi Hubei, Selasa. Lebih dari 42.000 pekerja medis dari seluruh Cina meninggalkan Hubei setelah epidemi dikendalikan di provinsi tersebut. (Foto / Xinhua)
Pemerintah China mengerahkan puluhan ribu tenaga medis ke seluruh wilayah di Hubei untuk menangani pasien yang terinfeksi virus corona.
Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan, yang mengepalai kelompok kerja khusus yang dikirim pemerintah pusat ke Wuhan memuji dedikasi mereka selama.
Sun Chunlan menyebut para tenaga media bantuan ini sebagai orang yang terpuji, karena dedikasi dan pengorbanan besar mereka untuk keselamatan dan melindungi kesehatan masyarakat.
Saat menyampaikan sambutan perpisahan kepada para tenaga medis, Sun mengatakan, tim media ini secara bertahap akan berangsur-angsur meninggalkan Wuhan.
Tim medis yang masih memiliki pekerjaan merawat pasien masih akan tetap tinggal di Wuhan sementara waktu, dan mereka yang merawat pasien yang sakit kritis akan menjadi yang terakhir meninggalkan Wuhan, katanya.
• Pemerintah Akui Ada Rumah Sakit Menolak Rawat Pasien Covid-19, Achmad Yurianto: Sebaiknya Dirujuk
• Kebobolan 4 Gol, Persebaya Surabaya Kalah di Kandang, Kiper Rivky Mokodompit Terancam Dirotasi
• Hasil Tes Medis Pemain Persib Negatif Corona, Ini Rencana Pelatih Robert Jelang Lawan Persita
Sejumlah tenaga media terlihat menangis harus saat akan meninggalkan Kota Wuhan.
Wu Mengmeng (30 tahun) , seorang terapis pernapasan di Rumah Sakit Rakyat Binzhou di Binzhou, provinsi Shandong, datang ke Wuhan sebagai bagian dari tim bantuan medis Shandong pada 9 Februari.
Sejak itu, Wu telah bekerja di rumah sakit sementara di distrik Hanyang.

Seorang pasien yang sudah sembuh membungkuk di hadapan anggota staf rumah sakit pada upacara pelepasan tenaga medis bantuan di Wuhan. ZHANG ZHENG / CHINADAILY
"Saya merasa mendapat kehormatan dapat membantu orang-orang di Wuhan melewati kesulitan ini," kata Wu.
Ia mengatakan, saat hendak ditugaskan ke Wuhan ia sempat merasa ketakutan dan enggan pergi, namun akhirnya ia berangkat.
"Beberapa pasien saya kini telah menjadi teman saya. Salah satu dari mereka bernama Wang Yang."