Corona Virus
Kala Italia Mulai Ada Harapan, Raja Spanyol Justru Memohon Donasi Warga Atasi Puncak Corona Virus
Kecemasan kian membuncah sebab suhu rerata di Eropa saat ini antara 10 hingga 16 derajat celcius, suhu yang diyakini rumah idaman bibit covid-19
Ini menjadikan Spanyol sebagai negara paling parah di dunia dalam 24 jam terakhir.
Dengan lonjakan angka kematian harian ini, menjadikan ratio kematian tertinggi dunia setelah Italia.
Ini angka rasio tertinggi, namun masih jauh untik disebut bisa keluar dari krisis mematikan dari Corona.
“Kami tiap hari selalu berharap, inilah puncaknya,” kata Fernando Simon, koordinatir Task Force COVID-19 dari Kementerian Kesehatan.
Otoritas kesehatan dan akademisi setempat kini mulai menemukan 1 dari 10 angkatan kerja sehat Spanyol rentan virus ini.
Dengan perkembangan yang kian mengkhawatirkan ini, Chancellor Jerman Angela Merkel, juga mulai mengambil jarak dengan publik dan pejabatnya.
Meski hasil test menyebut dia negatif, namun dia memilih bekerja dari rumah, seperti kebanyakan warga dunai, 3 pekan terakhir.
Chancellor Jerman Angela Merkel memilih istrirahat total 14 hari, sesuai protokol WHO ini dia tempuh, sebab dokter yang memerikdanya ternyata positif corona.
Di Inggris, sekitar 54 warganya dinyatakan meninggal, akhir pekan ini.
Data ini menjadikan total 335 warga yang meninggal sejak Februari.
Jumlah kasus terkonfirmasi di UK naik menjadi 6,650 kasus di Senin, dari hanya 5,683 kasus tercatat sehari sebelumnya.
Kelangkaan APD seperti yang terjadi di Indonesia, Malaysia dan negara berkambang lain di dunia, juga melanda negeri.
Pemerintah Inggris kini melibatkan tentara dan polisi untuk menyebarkan alat pertahanan diri seperti masker, vairan pembersih, ke seluruh rumah sakit.
Social distansing, bekerja dari rumah, dan pengetatan tempet berkumpul jadi pilihan negara.