KISAH INSPIRATIF

KISAH 2 Pemuda di Batam Jual Nasi Bungkus Rp 5.000: Kami Ingin Berdagang Sambil Sedekah

Alfikri (17) dan Maulana (15) merupakan kakak beradik asal Solo yang berjualan nasi bungkus serba Rp 5.000 di bawah pepohonan rindang tersebut.

TRIBUNBATAM/REBEKHA
Pemuda di Batam ini menjual nasi bungkus Rp 5000 di Tiban 

KISAH 2 Pemuda di Batam Jual Nasi Bungkus Rp 5.000: Kami Ingin Berdagang Sambil Sedekah

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Di sisi jalan Tiban III Sekupang, Batam, Kepri tepatnya di depan Maitri Vihara Sagara terdapat sebuah lapak dagangan nasi bungkus milik 2 pria yang usianya terbilang masih sangat muda.

Lapak dagangan itu berada di bawah pepohonan yang rindang. Dengan memanfaatkan mobil serta meja sebagai tempat untuk menjual dagangan mereka.

Alfikri (17) dan Maulana (15) merupakan kakak beradik asal Solo yang berjualan nasi bungkus serba Rp 5.000 di bawah pepohonan rindang tersebut.

Fikri baru saja menyelesaikan sekolahnya di bangku SMK, sedangkan Maulana masih duduk dibangku SMP.

Ketika di temui oleh TRIBUNBATAM.id Fikri mengaku bahwa alasan mengapa keluarganya menjual nasi bungkus dengan harga yang sangat ekonomis tersebut semata-mata karena adanya panggilan hati untuk berdagang sambil bersedekah.

Niat tersebut ternyata berlandaskan pada keadaan dimana masih banyaknya kaum menengah kebawah yang sulit untuk membeli makan karena keterbatasan uang.

Mengingat, harga sebuah nasi bungkus saat ini tidaklah murah.

Oleh karena itu, Fikri dan keluarga berniat untuk membantu siapa saja yang mungkin sedang mengalami keterbatasan uang untuk membeli makan namun masih tetap bisa kenyang.

"Konsep kita memang ingin jualan nasi bungkus yang sangat murah namun porsinya pas untuk perut. Niat hati kita tulus untuk membantu bagi siapa saja yang ingin makan walau keadaan uang sedang menipis. Supaya tidak ada lagi yang kelaparan hingga terkena Maag," ujar Fikri.

Dagangan nasi tersebut mereka jual dari pukul 06.00 pagi hingga 17.00 sore. 

Siti Jaenab merupakan Ibu dari kedua pria tersebut sekaligus orang yang memasak untuk dagangan.

Setiap hari, Siti dibantu oleh dua orang karyawannya.

"Ibu memang hobi masak, sejak dulu memang sudah bikin catering buat acara-acara komplek. Karena setelah berjualan ini ibu cari-cari orang untuk bantu dia masak. Soalnya kita jual nasi setiap harinya bisa sampai 150 porsi jadi butuh tenaga bantuan untuk memasak setiap harinya. Apalagi usia Ibu sudah tidak muda, pasti tidak bisa dikerjakan sendirian," tutur Fikri.

Dengan harga yang sangat murah, banyak sekali pembeli yang datang untuk membeli nasi bungkus tersebut.

Kisah Siswanto, Pria Asal Bintan yang Pilih Tinggal di Dalam Hutan Karena Keterbatasan Ekonomi

Data Terbaru Corona Global Senin (30/3): Amerika Serikat Tertinggi, Jerman Terendah Jumlah Kematian

Tekan Penyebaran Corona, Pemerintah Pilih Karantina Wilayah Ketimbang Lockdown, Apa Bedanya?

Terbukti banyak orang-orang yang mengerumuni lapak tersebut. Terlebih lagi lokasi nya yang berada dipinggir jalan, banyak orang yang singgah menepi untuk membeli nasi bungkus tersebut

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved