Istana Tak Larang Mudik Lebaran Idul Fitri 2020, Menteri Luhut: Kita Enggak Mau Larang
Meski dianggap beresiko, pada akhirnya istana tetap memutuskan mudik lebaran 2020 diperbolehkan
Ia menyampaikan terdapat beberapa poin yang perlu dipikirkan soal mudik di tengah wabah ini.
"Yang kesatu masalah ekonomi, masalah kedua kan penularan.
Penularan ini itu sangat kental dengan kalau kita tidak melakukan social distancing atau jaga jarak itu dengan baik," terang Luhut.
Tak berhenti di situ, Luhut juga menjelaskan dan berpacu pada hasil penelitian bahwa wabah Covid-19 akan mereda di bulan April.
"Yang ketiga, sebenarnya Indonesia itu diuntungkan dari hasil penelitian, dengan temperatur yang tinggi April mulai masuk ini,
Terus kemudian humidity (kelembaban udara) yang tinggi itu membuat virus Covid-19 sebenarnya relatif lebih lemah daripada di tempat lain,” jelas Luhut.
Namun, perlu diingat meredam coronavirus harus didukung dengan bisa mematuhi kebijakan pemerintah yang telah digaungkan.
"Tapi kalau social distancing itu tidak juga ketat,
Terlalu banyak juga masih berkumpul ramai-ramai,
Ya nggak berlaku tadi mengenai keuntungan kita dari panas dan humidity yang tinggi tadi,” lanjutnya.
Sehingga, menurut Luhut dengan meminimalisir adanya kasus infeksi di Tanah Air membuat pemerintah mengambil kebijakan karantina suatu wilayah bukan istilah lockdown.
Karena penetapan lockdown sendiri harus dipertimbangkan secara matang agar tak gagal dalam memutuskan.
"Nah ini yang harus dicari keseimbangannya, tapi kira-kira nanti terminologinya dicari juga,
Kita tidak kenal lockdown, kita kenalnya dikarantina, undang-undang nih ya, jadi jangan kita pakai lagi istilah lockdown itu,
Lockdown itu nggak semua tempat berhasil, hanya China yang relatif berhasil, di Korea, Italia juga tidak, sama Jerman,
Setiap negara itu mencari modelnya masing-masing yang cocok dengan dia,
Jadi kita jangan terus buru-buru menjudge atau memberikan komentar yang tidak pas," tegas Luhut.
Luhut menjelaskan bahwa memang perlunya kesadaran dari seseorang di tengah wabah Covid-19 ini.
Karena semua itu demi kebaikan dan kesehatan sesama yang ada di sekitar kita.
"Kita memberikan imbauan paling jelas,
Itu tergantung kita," ungkap Luhut.
Bahkan ia melanjutkan pernyataannya apabila tak menyadari perilakunya, maka akan berakibat merugikan orang lain.
"Kalau tidak ada kesadaran itu, langsung tidak langsung sudah membantu jumlah orang meninggal itu bertambah, jumlah orang susah itu tambah,
Jadi, ini yang perlu kita sadar," tambahnya.
Ia pun menutup jawabannya dengan penuturan semua wilayah sedang berada di kondisi yang memprihatinkan.
"Jangan cepat berkomentar yang tambah membuat keadaan sulit,
Kan seluruh dunia ngalamin ini bukan hanya Indonesia saja dan semua juga mengalami dengan tekanan-tekanan luar biasa," pungkas Luhut.
Dalam tayangan video YouTube tersebut juga menunjukkan perhatian pemerintah kepada rakyatnya.
Karena menurut Luhut rakyat itu jangan sampai jadi korban yang terlalu parah dengan adanya wabah ini.
Beberapa pengawasan dan tetap memberikan ketersediaan pangan pun juga dijelaskan dalam video tersebut.
Karena sejatinya mematuhi aturan pemerintah untuk menghabiskan aktivitas di rumah saja itu merupakan pilihan yang tepat.
Hal itu di luar memiliki kepentingan yang sangat mendesak.
Sampai nanti hasilnya pun bisa meredam penyebaran Covid-19 lebih luas dan bisa diminimalisir dengan baik.
(TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Pemerintah Putuskan Tak Larang Pemudik, Menteri Luhut Sebut Dilarang Percuma Saja
