Kecurigaan Orangtua RN sebelum Anak Tewas Diperkosa Pembina Pramuka, di Kantin saat Putri Dibunuh
Sebelum putrinya ditemukan tewas mengenaskan di kebun belakang sekolah, orangtua RN sempat merasa curiga.
TRIBUNBATAM.id- Orangtua memiliki ikatan batin yang kuat terhadap anaknya.
Jika sesuatu yang bahaya melanda sang anak, tak sedikit orangtua yang ikut merasakannya.
Hal tersebut mungkin seperti yang dirasakan oleh orangtua RN (13) sebelum mendapati sang putri tewas jadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.
Orangtua RN (13) siswi SMP yang jadi korban pembunuhan dan pemerkosaan pembina pramukanya sempat memiliki firasat.
Sebelum putrinya ditemukan tewas mengenaskan di kebun belakang sekolah, orangtua RN sempat merasa curiga.
Mendapati kejanggalan tersebut, orangtua RN pun memutuskan untuk menunggu putrinya di kantin sekolah.
Sayangnya, penantian orangtua RN justru berbuah petaka.
• Fakta Siswi SMK Diperkosa Bergilir Kakak Kelas, Sosok Pelaku Utamanya, Ibu Korban Minta Hukum Berat
• Siswi SMK Deliserdang Diperkosa 8 Orang Kakak Kelas, Ketua KPAI Minta LPA Siapkan Tim Psikologis
RN ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi tangan terikat.
Peristiwa yang terjadi di Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan ini bermula saat pelaku yang merupakan pembina pramuka meminta RN untuk ke sekolah.

Ia mengatakan adanya kegiatan pramuka.
Orangtua korban juga diketahui sempat menanyakan terkait aktivitas di sekolah kepada penjaga sekolah usai mengantarkan putrinya itu.
Oleh penjaga sekolah, sebenarnya sudah dijawab jika tidak ada aktivitas apapun di sekolah karena saat itu sedang libur.
“Hari ini mau bersih-bersih akan dilakukan penyemprotan disinfektan," terang penjaga sekolah yang tidak ingin disebutkan namanya.
Karena khawatir, orangtua korban memilih untuk menunggu putrinya di kantin sekolah.
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya mereka mencari anaknya di sekitar lapangan untuk memastikan keselamatan putrinya.
Tapi anaknya dan juga aktivitas kegiatan pramuka ternyata tidak ditemukan.

Saat itu juga, mereka semakin khawatir dan akhirnya melapor kepada kepala desa setempat.
Lalu kepala desa dibantu warga melakukan pencarian korban.
Tak berselang lama, pelaku lalu diamankan untuk dimintai keterangan.
Meski awalnya sempat berdalih tidak tahu keberadaan korban, namun saat diinterogasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian akhirnya Aldy mengakui perbuatannya.
Setelah mendapat petunjuk itu, korban berhasil ditemukan di kebun belakang sekolah.
Namun nahas, saat ditemukan itu korban sudah meninggal dalam kondisi mengenaskan.
Dari pemeriksaan polisi, korban dibunuh oleh pelaku menggunakan balok kayu dan juga diperkosa.
"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta untuk berbalik badan. Pelaku lalu memukulnya dari belakang dengan menggunakan balok kayu," kata Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu, Sabtu (4/4/2020).
"Saat meninggal, korban kembali diperkosa oleh pelaku. Setelah itu jenazah korban diikat dan ditinggalkan di kebun," tambahnya.
Pelaku Kirim Pesan Chat Lewat Facebook
Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu mengatakan, pada malam sebelum kejadian pelaku mengirim pesan chat melalui Facebook kepada korban.
Pesan tersebut berisi menyuruh korban untuk datang ke sekolah mengikuti kegiatan pramuka.
Padahal saat itu sekolah sedang diliburkan.
Keesokan paginya, korban yang tak curiga menemui korban di sekolah dengan diantar oleh kedua orangtuanya yang ketika itu menunggu di depan pagar.
Setelah dipukul dengan balok kayu, sambung Wahyu, korban langsung pingsan.
Oleh pelaku korban dibawa ke hutan di belakang sekolah dan di sanalah RN digerayangi pelaku.
Saat melancarkan aksi bejatnya, Aldy yang mengira korban sudah tewas terkejut melihat tubuh korban masih bergerak.
Melihat itu, ia kemudian menusukkan kayu ke tubuh korban secara berulang-ulang hingga akhirnya korban tewas di tempat.
"Saat meninggal, korban kembali diperkosa oleh pelaku. Setelah itu jenazah korban diikat dan ditinggalkan di kebun," jelas Wahyu.
Petugas langsung bergerak dan berhasil menangkap pelaku di rumahnya di Desa Tebing Kampung, Kecamatan Semidangaji, Kabupaten OKU, Sumsel.
"Sekarang tersangka masih kita periksa untuk mengetahui apa motifnya. Dugaannya pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku," ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka akan dijerat Pasal 340 Sub Pasal 338 KUHP.
Dikutip dari SRIPOKU.com, selain mengamankan tersangka Aldy, dari tangan pelaku petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa satu batang kayu bulat dengan panjang 80 sentimeter, satu topi pramuka, dua helai dasi pramuka warna merah putih.
Satu helai dasi pramuka warna coklat, satu buah tas warna merah, satu pasang sepatu warna hitam putih, satu helai jilbab warna coklat, satu gulung tali rafia warna merah, satu pasang sandal merk Carvil, dan satu helai baju olahraga warna hijau.
Selain itu, ada juga barang bukti berupa satu helai celana panjang pramuka warna coklat, satu helai baju pramuka, satu helai rok panjang pramuka, satu helai celana training warna hitam, satu helai celana dalam warna hitam, dan satu helai kaos dalam warna putih.
Setelah diamankan, kepada polisi, Aldy mengaku sudah lama kepincut dengan korban, yang memiliki paras wajah cantik.
Namun ia tak berani untuk mengutarakannya karena korban susah untuk didekati.
“Saya sudah naksir, tapi susah mendekatinya,” katanya dikutip dari SRIPOKU.com.
Setiap hari, kata Aldy, ia selalu memperhatikan korban, karena rumahnya kebetulan dekat dengan sekolah tempat korban menuntut ilmu.
Karena korban senang mengikuti ekskul pramuka, kesempatan itulah yang tidak disia-siakan pelaku untuk mendekati korban.
Meski tidak mendapat surat keputusan (SK) dan tidak dibayar honor, Aldy dengan senang hati menawarkan diri untuk ikut bantu-bantu setiap latihan pramuka yang diikuti oleh korban di sekolahnya.
Sementara itu, Kepala sekolah RN, Sugiri mengatakan bahwa pelaku merupakan alumni dari SMPN yang sama, dan rumahnya pun dekat dengan sekolah.
Namun ia menegaskan, kalau pelaku tidak ada ikatan kerja dengan SMPN tersebut.
“Memang sering bantu-bantu melatih pramuka tapi dia tidak punya SK dan tidak dibayar,” tegas Sugiri.
(TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Artikel ini juga tayang di Tribunnews.com dengan judul Kecurigaan Ortu RN sebelum Anaknya Tewas Diperkosa Pembina Pramuka, di Kantin saat Putri Dibunuh.