Daftar Mereka yang Menjadi Orang Kaya Baru Berkat Pandemi Virus Corona
saat pandemi corona saat ini, di saat sebagai besar orang dan perusahaan bangkrut, ada saja yang malah mendapat keuntungan besar.
TRIBUNBATAM.id BATAM- Di tengah wabah virus Corona, muncul berbagai kesulitan yang dirasakan oleh banyak orang.
Banyak kalangan yang dirugikan oleh keberadaan virus Corona.
Namun ternyata dalam bencana inipun ada pihak yang justru diuntungkan.
Begitu pula saat pandemi corona saat ini, di saat sebagai besar orang dan perusahaan bangkrut, ada saja yang malah mendapat keuntungan besar.
Secara global ada 178 miliarder baru yang masuk daftar dengan total kekayaan bersih senilai total US$ 369 miliar (lihat tabel di halaman 2).
• 4 Pasien Positif Corona di Batam Masuk Klaster Baru, Sebut ada Transmisi Lokal
• Hasil Test Corona Kedua Belum Keluar, Wander Luiz Belum Bisa Pulang ke Brazil
Eric Yuan, pendiri aplikasi telekonferensi Zoom Video Communications menjadi contoh jelas bagaimana pandemi Covid-19 mampu menambah pundi kekayaannya.
Zoom kini menjadi aplikasi paling populer yang digunakan orang untuk bekerja di rumah, mengadakan kelas online, hingga sekadar berinteraksi dengan kerabat.
Walhasil, saham Zoom sejak awal Januari hingga pertengahan Maret 2020 meningkat dua kali lipat.

Estimasinya, Eric yang mengempit 46% saham Zoom kini memiliki kekayaan senilai US$ 5,5 miliar gara-gara kenaikan harga saham perusahaannya.
Cerita serupa juga dialami oleh Larry Xiandong Chen, pendiri situs pembelajaran daring GSX Techedu.
Selama pandemi Covid-19, GSX Techedu menjadi opsi bagi para pelajar di China untuk belajar secara daring.
Ini yang membikin Larry kini masuk daftar miliuner dengan kekayaan US$ 4,5 miliar.
• Coronavirus Impact, The Number of Unemployment Can Increase to 5.2 Million of People
• Masih Berusia 18 Tahun, Frank Lampard Terkesan dengan Permainan Billy Gilmour: Mirip Paul Scholes
Pembelajaran dan permainan online
Byju Raveendra, pendiri aplikasi serupa yaitu Byju juga terdongkrak kekayaannya.
Byju yang biasanya mengenakan tarif US$ 400 untuk 1.000 jam pembelajaran daring telah menggratiskan penggunaan aplikasinya selama April 2020.