HUMAN INTEREST

Kisah Ojek Online di Batam Bertahan Hidup saat Pandemi Corona, 'Cicilan Motor dan Rumah Menunggak'

Ronik merasakan dampak Covid-19 semenjak Febuari 2020 lalu. Dampak penurunan pendapatan semakin ia rasakan sejak ada pemberlakuan social distancing.

TribunBatam.id/Himi Heptana
Seorang pengemudi ojek online di Kota Batam, Provinsi Kepri, Ronik. Wabah virus Corona benar-benar berdampak pada penghasilannya sehari-hari. 

Kemudian masyarakat akan dihubungi ke nomor handphone yang sudah diberikan saat pendataan berlangsung.

"Kita butuh teknis sehingga warga tidak berdesak-desakkan dalam mengambil sembako. Kita butuh nomor handphone, misalnya ada sampai 100 titik lokasi. Jadi warganya tinggal kita telepon datang dan ambil," jelasnya.

Dalam pendistribusian sembako ini, Pemko sangat membutuhkan bantuan TNI dan Polri.

Hal ini untuk menghindari terjadinya keributan dikalangan masyarakat.

"Karena pembagiannnya tak semudah seperti yang kita bayangkan kita sangat butuh bantuan TNI Polri," katanya.

Sementara itu, pembagian sembako tahap awal ini adalah sembako yang memang sudah disiapkan rutin oleh Pemko Batam setiap tahun menggunakan APBD Kota Batam.

Selama ini disebut dengan sembako murah.

Terdiri dari 5 kilogram beras, 1 kilogram gula dan minyak 2 liter.

"Karena darurat maka dibagikan saja," katanya.

Ia menambahkan, paket sembako tahap kedua, itulah yang berasal dari Anggaran Provinsi Kepulauan, Anggaran Pemko dan BP Batam.

Terdiri dari 10 kilogram beras, 3 liter minyak goreng, dan indomie 1 kotak.

"Pak Gubernur, kita (Pemko), dan BP sudah siapkan anggarannya," tuturnya.(Tribunbatam.id/Himi Heptana/Roma Uly Sianturi)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved