VIRUS CORONA DI BATAM
Masker N95 Kian Langka, Tenaga Medis RSBP Batam Butuh 101 APD Dalam Sehari Tangani Pasien Corona
Dari data penerimaan bantuan, Pemko Batam terakhir kali menyerahkan bantuan ke RSBP Batam tanggal 12 April 2020 berupa rapid test.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan di Kota Batam, Provinsi Kepri semakin menipis.
Bukan tanpa alasan, jumlah warga kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kota Batam terus meningkat setiap harinya.
Tak hanya itu, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pun ikut bertambah menjadi 17 orang menurut data Tim Gugus Covid-19 di Batam hingga Rabu (15/4/2020).
Terkait minimnya APD ini diakui oleh pihak Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam sebagai rumah sakit rujukan pemerintah.
Penanggung jawab bantuan APD RSBP Batam, Bidan Okta Riza mengatakan, pihaknya memerlukan 101 APD dalam satu hari untuk penanganan pasien virus Corona.
"Itu termasuk baju hazmat, masker bedah, masker N95, kacamata goggle, dan alat rapid test," ujarnya kepada TribunBatam.id saat ditemui di rumah sakit, Rabu (15/4/2020).
Bahkan, kebutuhan untuk masker N95 terbilang mulai langka.
Sementara itu, dari data penerimaan bantuan, Pemerintah Kota Batam terakhir kali menyerahkan bantuan ke RSBP Batam tanggal 12 April 2020 lalu. Bantuan itu berupa penyerahan alat rapid test.
Sayangnya, bantuan ini dirasa tak mumpuni untuk mengatasi krisis APD setiap tenaga medis.
"Iya karena kebutuhannya banyak. Pemakaiannya itu banyak, dan kasus pun terus bertambah," sambungnya.
Sementara itu, untuk menanggulangi kekurangan tersedianya APD, pihak RSBP Batam turut mendapat bantuan sukarela dari warga Batam dari berbagai kelompok.
Mulai warga biasa dengan bantuan pribadi maupun bantuan dari komunitas dan paguyuban.
"Beberapa kali dari BMTI dan IBA beri kami APD lengkap. Dari warga perorangan juga ada," tutupnya.
Terpisah, menyikapi situasi ini Barisan Muda Tionghoa (BMTI) kembali memberikan bantuan APD kepada RSBP Batam.
• Pembobolan Alfamart Ternyata Rekayasa, Libatkan Kepala Toko dan Oknum Polisi Diserse
• Kabar Baik, Satu Lagi Pasien Positif Corona Sembuh di Tanjungpinang
Dari Ketua BMTI, Radius, diketahui pihaknya akan mendistribusikan sebanyak 400 APD. Prioritasnya pun adalah rumah sakit rujukan Pemerintah Kota Batam.
"Karena di RSBP Batam itu pasien positif dirawat. Jadi kami merasa perlu untuk ikut terlibat dalam aksi kemanusiaan ini," ujarnya kepada Tribun Batam.
Lanjutnya, BMTI juga akan menambah jumlah APD untuk setiap puskesmas di kecamatan yang ada di Batam.
Setelah sebelumnya ikut mendistribusikan beberapa APD.
Siapkan Gedung Khusus
Pemerintah telah menetapkan dua rumah sakit rujukan pasien terpapar Covid-19 di Kota Batam, Provinsi Kepri.
Satu di antaranya Rumah Sakit Badan Pengusaha (RSBP) Sekupang, Batam. Rumah sakit ini saat ini paling banyak menjadi rujukan pasien virus Corona.
Direktur Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP), dr. Sigit saat ditemui, Selasa (14/4/2020) mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan penambahan berbagai fasilitas untuk menangani pasien Covid-19.
“Kami sudah tambah ruang isolasi, tambah jumlah tim medis, begitu juga dengan alat fasilitas ruangan khusus Covid-19,” ujar Sigit. Berikut petikan wawancara wartawan TribunBatam.id, Beres Lumbantobing dengan Direktur RSBP Batam, dr Sigit:
RSBP Batam siap menangani pasien Covid-19 saat ini?
Walau bagaimanapun harus siap ya. Apalagi sudah ditunjuk pemerintah sebagai rumah sakit rujukan.
Kesiapannya bagaimana?
Semua aktivitas layanan kami fokuskan untuk penanganan pasien Covid-19. Seperti operasi, saat ini ditunda dulu dan kita fokus menangani pasien Covid-19.
Bagaimana dengan fasilitas layanan?
Mungkin hampir menyeluruh hal yang sama dirasakan rumah sakit rujukan terhadap wabah Covid-19 ini. Kami perlu kesiapan petugas medis dan dukungan fasilitas. Yang jelas, kami saat ini siap. Saat ini RSBP sudah memiliki gedung khusus penanganan pasien Covid-19.
Kami gunakan gedung C, yaitu gedung RSBP yang lama. Jadi gedung itu dipusatkan untuk menangani pasien Covid-19.
Ada berapa ruang yang disiapkan?
Ada 35 ruangan isolasi, jadi bisa menampung 35 pasien Covid-19. Ini gedung yang baru, baru satu minggu kita gunakan. Jadi semua pasien confirmasi dan PDP menjalani perawatan di sini. Pembagiannya, 16 ruang PDP, 14 confirm dan 2 ICU.
Fasilitas penunjang lainnya?
Ya, tentu kami juga telah siapkan 2 unit alat ventilator, tim medis yang berjaga 24 jam, juga fasilitas wifi, kemudian ruangan ber-AC dilengkapi dengan CCTV. Selain ini kita sedang menunggu alat ventilator tambahan. Ada 12 alat ventilator yang sudah kita beli dengan anggaran sendiri.
Berapa jumlah pasien Covid-19 yang ditangani RSBP saat ini?
Ada 7 orang pasien confirmasi positif, ada 28 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 131 ODP. Satu
orang meninggal pagi tadi.
Pasien itu sebenarnya sudah dinyatakan negatif dari hasil pemeriksaan pertama. Hanya saja belum dapat dipulangkan lantaran kita masih menunggu hasil pemeriksaan kedua.
Namun, akibat adanya gejala penyakit lain yang diderita, pasien tersebut meninggal. Tetapi bukan karena Covid-19.
Pasien Covid-19 lainnya sudah ada yang dipulangkan?
Belum ada, sebab RSBP Batam baru menangani 7 pasien konfirmasi. Kalau PDP 17 pasien sudah kami pulangkan.
Bagaimana protap medis saat penanganan pasien Covid-19 di RSBP Batam?
Sesuai standardisasi oleh badan kesehatan dunia. Jadi sebelum kontak dengan pasien harus menggunakan APD lengkap dan setelah itu pakaian yang digunakan dibuang.
Soal kesiapan APD (Alat Pelindung Diri) bagaimana?
Masih tersedia, mungkin hingga 5 hari ke depannya masih cukup. Namun kami masih membutuhkan tambahan APD karena pasien terus bertambah. Kebutuhannya lumayan banyak, ya. Tiga kali shift jaga kali 8 orang yang bertugas sehingga kami menghabiskan 24 APD dalam sehari.
Ada berapa banyak jumlah tim medis yang ditugaskan khusus Covid-19?
• Pengemudi Online Tunggu 5 Hari Kerja, Bakal Bawa Massa Lebih Banyak Bila Tak Ada Kata Sepakat
• Minta Waktu 5 Hari Kerja, Ini 6 Hasil Pertemuan Pengemudi Ojek Online Batam di Kantor OJK Kepri
Hingga saat ini ada 22 orang petugas medis, mulai dari perawat, dokter hingga dokter spesialis. Jika sewaktu- waktu perlu penambahan, kami sudah siapkan 12 unit ventilator. Saat ini kita akan ada penambahan 20 orang medis lagi dari Persatuan Rumah Sakit yang ada di Kota Batam.
Ada 16 rumah sakit yang sudah berkoordinasi dengan kita dan menyatakan siap membantu kapan saja.
Apa yang paling dilarang dari pasien saat menjalani isolasi?
Tidak boleh kontak dengan orang lain, hal itu sangat ditegaskan, tidak ada jengukan. Selain itu tidak
ada larangan, menggunakan handpone boleh, makan boleh dll.
Apa saja fasilitas untuk pasien?
Seperti pada umumnya, ada kamar mandi di dalam, ada tempat tidur, ruangan ber AC, juga disediakan layanan wifi gratis dan beberapa fasilitas ruangan lainnya. Kami buat pasien senyaman mungkin dan kami pantau 24 jam. Mereka bisa gunakan HP untuk video call dengan keluarga.
Soal makanan dan obat-obatan bagaimana?
Intinya makanan tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP), sayuran, daging dan ikan serta makan yang teratur.
Keluarga juga boleh mengirimkan makanan pada pasien melalui petugas medis. Kalau obat-obatan adalah antivirus untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan vitamin serta beberapa obat lainnya untuk mempercepat kesembuhan pasien. Saya tidak begitu hapal nama obatnya
Berapa jam petugas medis melakukan perawatan dan pengobatan?
Rentang waktu 3 hingga 4 jam sekali, pasien mendapat tindakan medis untuk disuntik, cek infus dan mendengar keluhan pasien.
Apa harapan dan pesan Anda untuk masyarakat luas kota Batam ditengah pendemi wabah corona
virus ini?
Tetap jaga kesehatan, cintai diri Anda dan orang di sekeliling Anda. Karena wabah Covid-19 tidak mengenal orang, semua bisa terkena tanpa kasat mata. Gunakan masker dalam kegiatan apapun dan jaga imunitas tubuh. Semoga kondisi ini cepat berlalu. Jika masyarakat bisa menghentikan penularan virus ini, berarti juga membantukami para petugas medis.(TribunBatam.id/Ichwannurfadillah/Bereslumbantobing)