TRIBUN WIKI
Penyakit Jantung Koroner, Dimana Kondisi Pembuluh Darah Tersumbat Oleh Lemak
Penyakit jantung koroner adalah kondisi dimana pembuluh darah yang memberi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi untuk jantung tersumbat oleh lemak.
Umumnya, jantung koroner lebih banyak menyerang pria dibanding wanita.
Namun, risiko terkena penyakit yang sama akan meningkat pada wanita pasca menopause.
11. Usia
Semakin tua seseorang, semakin tinggi risikonya terserang penyakit jantung koroner.
Penyakit ini lebih sering menimpa pria usia lebih dari 45 tahun dan wanita lebih dari 55 tahun.
12. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah sekelompok penyakit yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, meliputi hipertensi, kolesterol tinggi, dan obesitas.
13. Sleep apnea
Sleep apnea yang tidak tertangani dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, dan stroke.
14. Stres
Penelitian menunjukkan, stres dalam berbagai lingkup kehidupan, dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner.
Stres juga dapat memicu faktor risiko lain, misalnya stres dapat memicu seseorang merokok atau makan berlebihan.
15. Alkohol
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat merusak otot jantung, dan memperburuk kondisi seseorang dengan faktor risiko penyakit jantung koroner, seperti hipertensi dan obesitas.
16. Preeklamsia
Preeklamsia adalah komplikasi yang terjadi dalam masa kehamilan, ditandai dengan hipertensi dan kadar protein tinggi dalam urine.
Kondisi ini meningkatkan risiko gangguan pada jantung, termasuk penyakit jantung koroner.
Gejala
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit jantung koroner, meliputi:
- Angina
Angina ditunjukkan oleh rasa nyeri di dada atau ketidaknyamanan pada dada, nyeri ini bisa menjalar ke leher, rahang, bahu, dan tangan sisi kiri, punggung, perut sisi kiri (sering dianggap maag).
Nyeri ini bisa berada pada tahap ringan sampai dengan berat, yang dapat bertahan selama beberapa menit.
Jika plak belum menyumbat arteri koronaria secara total, maka angina akan mereda dengan sendirinya.
Jika angina bertahan terus-menerus, maka segera bawa diri ke dokter.
- Keringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah.
- Irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia), bahkan bisa menyebabkan henti jantung (sudden cardiac arrest) yang bila tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian.
Diagnosis
Langkah awal diagnosis penyakit jantung koroner adalah pergi ke dokter dan sampaikan gejala apa yang dialami.
Dokter kemudian akan memeriksa faktor risiko yang Anda miliki, jika Anda berisiko terserang penyakit jantung koroner, dokter akan memeriksa tekanan darah Anda.
Dokter juga akan menjalankan tes darah, untuk mengukur kadar kolesterol.
Agar mendapat hasil yang akurat, Anda akan diminta berpuasa 12 jam sebelum tes dilakukan.
Kemudian, untuk memastikan diagnosis, dokter akan menjalankan beberapa metode pemeriksaan.
Pemeriksaan tersebut terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
- Elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram merupakan pemeriksaan sederhana untuk mengenali kegiatan listrik jantung.
- Tes tekanan dengan alat berlari (Treadmill)
Tes tekanan dengan alat berlari ini juga dikenal sebagai latihan uji serangan jantung (exercise cardiac arrest test), pemeriksaan tersebut untuk mengukur kemampuan jantung untuk mengatasi tekanan.
Dokter akan meminta pasien, yang dihubungkan dengan mesin EKG, untuk berlari pada alat berlari (treadmill) dengan pengaturan seperti kemiringan dan kecepatan yang disesuaikan seiring berjalannya waktu.
Kemudian dokter akan mengetahui kemungkinan adanya hambatan dan mengawasi tingkat persediaan oksigen selama tes dijalankan.
Pemeriksaan lain meliputi:
- Angiogram
Anginogram merupakan pemeriksaan rontgen jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang memungkinkan dokter untuk melihat jika terdapat arteri koroner yang tersumbat atau menyempit.
- Echocardiogram
Echocardiogram merupakan pemeriksaan pencitraan untuk menentukan kondisi jantung menggunakan gelombang suara ultra (ultrasound).
Pemeriksaan diagnostik lain misalnya profil lipid dan kolesterol darah, gula darah puasa, dan tekanan darah. (1)
Pencegahan
Penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat, seperti berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol.
Selain itu, kelola stres dengan baik, misalnya dengan melakukan relaksasi otot atau latihan pernapasan dalam.
Langkah pencegahan lain adalah dengan rutin menjalani pemeriksaan gula darah dan kolesterol tiap dua tahun.
Pemeriksaan lebih rutin akan disarankan, pada pasien dengan riwayat hipertensi dan penyakit jantung.
Beberapa langkah lain untuk mencegah penyakit jantung koroner adalah:
- Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah.
- Batasi kadar garam pada makanan, tidak lebih dari 1 sendok teh sehari.
- Hindari makanan dengan kadar kolesterol tinggi.
- Hindari makanan berkadar gula tinggi.
Beberapa jenis makanan tinggi kolesterol tersebut antara lain:
- Ati
- Mentega
- Udang
- Makanan cepat saji
Sebaliknya, tingkatkan kadar kolesterol baik atau HDL dengan memperbanyak konsumsi makanan tinggi lemak tak jenuh, seperti minyak ikan, alpukat, kacang-kacangan, serta minyak zaitun dan minyak sayur.
- Lakukan olahraga rutin
Pola makan sehat yang dikombinasikan dengan olahraga rutin dapat menjaga berat badan ideal.
Di samping itu, olahraga rutin dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga tekanan darah tetap normal.
Luangkan waktu setidaknya 150 menit dalam seminggu, untuk berolahraga.
- Konsumsi obat dengan benar
Sangat penting untuk mengikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat.
Penting untuk diingat bahwa jangan menghentikan pengobatan tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter, karena dapat mengakibatkan gejala makin memburuk.