Kemana Kim Jong-un? Tidak Terlihat Saat Perayaan Hari Matahari atau Ulang Tahun Kakeknya

Ulang tahun Kim Il Sung yang diperingati setiap tanggal 15 April dianggap sebagai perayaan paling penting dalam kalender politik negara tersebut

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Net
Kim Jong Un 

TRIBUNBATAM.id, PYONGYANG - Hari Rabu (15/4/2020) kemarin Korea Utara merayakan ulang tahun pendiri negara itu, Kim Il Sung.

Namun, dalam perayaan ulang tahun itu, tidak terlihat sang pemimpin Kim Jong Un.

Hari Ulang Tahun Kim Il Sung yang diperingati sebagai Hari Matahari di Korea Utara itu diperingati setiap tahun.

Sempat Ditolak, India Akhirnya Setuju Ekspor 89.100 Tablet Anti-Malaria ke Malaysia, Untuk Covid-19?

Pimpinan Jerman Sepakat Sejumlah Toko dan Sekolah Sudah Bisa Buka Mulai 4 Mei 2020

Singapura Juga Kembangkan Vaksin untuk Virus Corona, Diperkirakan Agustus Sudah Bisa Uji Klinis

Ketidakhadiran Kim Jong Un pada peringatan kali ini dinilai sangat mencolok.

Apalagi ulang tahun Kim Il Sung yang diperingati setiap tanggal 15 April dianggap sebagai perayaan paling penting dalam kalender politik negara tersebut.

Dikutip dari straitstimes.com, saking pentingnya perayaan Hari Matahari ini, semua warga Korea Utara sudah diminta menghormati Kim Il Sung dan keturunannya sejak mereka lahir.

Semua orang dewasa akan memakai lencana yang menggambarkan keluarga Kim Il Sung.

Ketidakhadiran Kim dari laporan resmi pada peringatan tahun ini membuat para analis berspekulasi, bahwa dia ingin menjauhkan diri dari "kultus kepribadian" yang mengelilingi dinasti yang berkuasa di negara itu.

Kantor berita KCNA tidak menyebutkannya dalam laporan Kamis tentang pejabat senior yang mengunjungi Istana Kumsusan untuk membayar "penghormatan tertinggi" kepada kedua pemimpin tersebut.

Sejak mewarisi kekuasaan pada tahun 2011, Kim selalu pergi ke makam luas di pinggiran ibukota pada hari ulang tahun kelahiran mereka.

Foto-foto Kamis di surat kabar Rodong Sinmun, corong resmi partai yang berkuasa, tidak menunjukkan kehadirannya, meskipun keranjang bunga dibungkus dengan spanduk bertuliskan namanya.

"Kim Jong Un ingin melepaskan diri dari masa lalu, serta kultus kepribadian tradisional Korea Utara," kata Ahn Chan-il, seorang pembelot dan peneliti Korea Utara di Seoul.

"Pesannya adalah masa Kim Jong Il dan Kim Il Sung sudah berakhir," katanya.

"Dia ingin menemukan dan menyebut dirinya sebagai pemimpin yang modern dan kompeten, bukan keturunan pendahulunya."

"Dan dia ingin secara bertahap menurunkan idolisasi dari dua pemimpin akhir karena bertentangan dengan agendanya untuk mencap Korea Utara sebagai 'negara normal'."

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved