VIRUS CORONA
Sempat Ditolak, India Akhirnya Setuju Ekspor 89.100 Tablet Anti-Malaria ke Malaysia, Untuk Covid-19?
New Delhi sempat menahan tablet untuk diekspor ke sejumlah negara demi mengamankan stok dalam negeri yang akan digunakan untuk melawan virus corona
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, NEW DELHI - Tablet hydroxychloroquine yang biasa digunakan sebagai obat anti-malaria yang diproduksi di India, kini dicari banyak negara.
Tablet ini populer di tengah pandemi covid-19 setelah Presiden AS Donald Trump menggembar-gemborkan tablet ini bisa menjadi senjata potensial untuk melawan virus corona.
Dilansir dari straitstimes.com, India adalah produsen tablet hydroxychloroquine terbesar di dunia saat ini.
• Pimpinan Jerman Sepakat Sejumlah Toko dan Sekolah Sudah Bisa Buka Mulai 4 Mei 2020
• Singapura Juga Kembangkan Vaksin untuk Virus Corona, Diperkirakan Agustus Sudah Bisa Uji Klinis
• Nekat, Belasan Pria Ini Gelar Pesta Ulang Tahun dan Mabuk-mabukan di Sebuah Apartemen
New Delhi sempat menahan tablet untuk diekspor ke sejumlah negara demi mengamankan stok dalam negeri yang akan digunakan untuk melawan virus corona.
Kini, pemerintah India akhirnya membuka kembali kran ekspor tablet tersebut.
Satu di antaranya adalah ekspor tablet hydroxychloroquine ke Malaysia.
India telah menyetuju untuk menjual tablet hydroxychloroquine ke Malaysia untuk pengobatan pasien Covid-19.
Wakil Menteri Luar Negeri India, Kamarudin Jaffartold, Rabu (15 April), mengatakan New Delhi secara parsial telah menjadikan obat anti-malaria sebagai ekspor utamanya.
Selain ke Malaysia, New Delhi juga menyetujui memasoknya tablet ini ke beberapa negara tetangga dan negara-negara yang sangat terpengaruh oleh pandemi virus corona.
"Pada 14 April, India telah mengizinkan Malaysia mengimpor 89.100 tablet," kata Kamarudin seperti dikutip dari straitstimes.com.
"Kami akan mencoba untuk mendapatkan lebih banyak tablet hidroksi klorokuin dari India, yang juga tergantung pada ketersediaan stok."
Malaysia telah menggunakan hydroxychloroquine untuk kasus Covid-19 ringan hingga berat bersama dengan obat lain, menurut protokol perawatannya.
• Data Kasus Covid-19 Negara-negara ASEAN Hingga Kamis (16/4) Pagi, Filipina dan Indonesia Tertinggi
• 4 Himbauan Majelis Ulama Indonesia Soal Ibadah Ramadhan 1441 H di Tengah Pandemi Virus Corona
Dokter dan apoteker di New York, Louisiana, Massachusetts, Ohio, Washington dan California kepada Reuters menyatakan mereka secara rutin menggunakan hydroxychloroquine pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19.
Pada saat yang sama, beberapa mengatakan mereka tidak melihat bukti obat tersebut memiliki efek pada virus.
Dalam satu penelitian kecil di Perancis, beberapa pasien Covid-19 menunjukkan peningkatan tetapi tidak ada cara untuk mengetahui apakah obat itu penyebabnya.
