Corona Virus

PSBB ala Singapura, 75% Gaji 1,9 Juta Karyawan Ditalangi 9 Bulan, Hingga Desember 2020

Dana talangan dalam program Jobs Support Scheme (JSS), skema dukungan pekerja ini, sebesar $7 Miliar Dolar Singapura, atau setara Rp76,9 triliun

dok_tribun-Batam/thamzil Thahir
ORCHAD SINGAPURA - Suasan Kawasan Orchad Singapura, sekitar Juli 2019, atau sekitar 8 bulan sebelum negara ini memberlakukan lock down karena penyebaran virus Corona, yang diistilahkan Circuit Breaker, pemutusan jalur penyebaran. 

Dilansir Channel News Asia, dana talangan dalam program Jobs Support Scheme (JSS), skema dukungan pekerja ini, sebesar $7 Miliar Dolar Singapura, atau setara Rp76,9 triliun, selama 9 bulan masa darurat.

Uang talangan itu akan ditransfer bertahap ke sekitar 140 ribu perusahaan dan institusi pemerintah. 

Sejak diumumkan kali pertama kali oleh Wakil Perdana Menteri Heng Swee Keat, awal Februari 2020 lalu, skema talangan gaji ini, mulai dibayarkan April 2020 (masa puncak krisisi), Juli 2020 (pemulihan) dan terakhir Oktober 2020 (masa konsolidasi).

Sejak diumumkan Rabu (15/4) lalu, mukai dilaporkan hari Kamis (16/4) dan Jumat (16/4) hari ini, dana talangan gaji dari sekitar 1,9 juta karyawan itu, sudah masuk ke rekening pay-rool mereka. 

“Kami bersyukur pemerintah perhantian penuh,” kata Syahrul Syah (28), warga Woodland, Singapura yang bekerja sebagai mekanik di Bandara Changi, Singapura, kepada Tribun, kemarin.

Di

Data Corona di Batam 16 April 2020
Data Corona di Batam 16 April 2020 (ISTIMEWA)

tahap pertama, April hingga Juni 2020 ini, pemerintah menalangi 75% gaji untuk semua sektor. Tiap karyawan mendapat $ 4600 Dolar Singapura, atau setara Rp 50.5 juta.

Khusus untuk sektor penerbangan dan tourisme, (hotel, transportasi, dan jasa handling) ditalangi 75%. 

Pemerintah Singapura menganggap, inilah sektor paling terpukul dengan wabah epidemi dari Wuhan, China ini.

Sedangkan untuk sektor makanan dan suplai dibantu talangan gaji 50% dan sekitar 30-an sektor lain, industri, jasa, telekomunikasi, infrastruktir, perdagangan, pemerintahan dan sosial dibantu hingga 25%.

Talangan ni dimaksudkan untuk membantu perusahaan bertahan di masa Lock Down dan Covid-19 Circut Breaker, yang puncaknya diperkirakan Mei dan Juni 2020 ini.

Kini ekonomi di Singapura benar-benar lumpuh. Sebagai kota yang mengandalkan jasa, usaha ekonomi yang jalan hanya untuk pemenuhan kebutuhan dasar hidup.

Kebijakan JSS ini kali pertama  diumumkan oleh Wakil Perdana Menteri Heng Swee Keat dalam Anggaran Februari, skema itu kemudian ditingkatkan dua kali lipat untuk membantu perusahaan mempertahankan dan membayar pekerja mereka ketika berbagai sektor menerima dampak dari dampak COVID-19.

Mr Heng juga telah mengumumkan bahwa pagu upah yang memenuhi syarat akan dinaikkan dari S $ 3.600 menjadi S $ 4.600, yang berarti lebih banyak pekerja akan mendapat manfaat dari pendanaan bersama tersebut.

Selain itu, skema ini akan diperpanjang selama enam bulan hingga akhir tahun 2020, sehingga pengusaha juga akan menerima pembayaran pada bulan Juli dan Oktober.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved