VIRUS CORONA
Harga-harga Sembako Termasuk Gula, Cenderung Melonjak karena Pandemi Virus Corona
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengakui harga sembako mengalami kenaikan dampak dari virus corona (Covid-19).
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Di tengah pandemi virus corona yang terjadi di tanah air menimbulkan sejumlah persoalan baru.
Satu di antaranya mengenai kenaikan harga sembako yang terjadi di pasaran.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengakui harga sembako mengalami kenaikan dampak dari virus corona (Covid-19).
Hal itu disampaikan dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI yang dilakukan secara virtual, Senin (20/4/2020).
"Harga sembako cenderung naik di level produsen maupun konsumen," kata Buwas, sapaannya.
Menurut Buwas, kenaikan harga komoditas pangan itu disebabkan oleh biaya kerja serta logistik yang juga turut terkerek.
• VIDEO - Bupati di Sulut Sosialisasi Virus Corona dengan Cara Unik, Keliling Kampung Bawa Peti Mati
• Berbagai Teori Konspirasi Sesat Soal Corona, Mulai Dari Senjata Biologis hingga Teknologi 5G
Buwas juga mencontoh pengadaan daging juga mengalami hambatan akibat negara importir yang mengalami lockdown.
"Komoditas daging terhambat keputusan lockdown negara asli supplier," tuturnya.
Di sisi lain, Buwas menuturkan penjualan distributor menurun akibat adanya kenaikan biaya angkutan dan tenaga kerja.
Namun demikian, penjualan di ritel justru cenderung meningkat untuk paket bantuan sosial dari pemerintah, institusi, BUMN ataupun individu.
"Justru kami melihat peningkatan penjualan terjadi di ritel," ucapnya.
• Bukan Rp 300.000, Amsakar Sebut Sembako Gratis Tahap I di Batam Hanya Senilai Rp 100.000
• PT Zona Cakrawala Bersama Alumni SMK 3 Tajungpinang Bagi Sembako ke Pedagang Pinggir Jalan
Buwas juga merevisi target serapan beras tahun ini dari 950 ton menjadi tidak terhingga.
Koreksi ini dilakukan sebagai langkah kesiapan menghadapi krisis pangan akibat pandemi Covid-19.
"Targetnya menjadi tidak terhingga, kami akan serap sebanyak-banyaknya. apalagi kita akan menghadapi panen raya. Bulog menjamin ketersedian stok beras dalam rangka menjaga CBP (cadangan beras pemerintah)," ujarnya.
Dia mengatakan, Bulog sudah melakukan pemetaan terhadap 10 wilayah yang berpotensi memasuki musim panen raya di akhir April ini.