VIRUS CORONA

Harga-harga Sembako Termasuk Gula, Cenderung Melonjak karena Pandemi Virus Corona

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengakui harga sembako mengalami kenaikan dampak dari virus corona (Covid-19).

TribunBatam.id/Istimewa
ilustrasi: Kapolres Bintan sekaligus Ketua Satgas Pangan, AKBP Bambang Sugihartono bersama PPNS Disperidagkop dan UKM Bintan mengecek sejumlah harga barang kebutuhan pokok dan ketersediaan barang di gudang sembako di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Minggu (12/4/2020). Pengecekan dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya harga jelang Ramadan. 

"April, Mei, Juni jadi sudah ada 10 wilayah yang akan produksi panen gabah. Dan ini akan kami serap, sudah kami mulai hari ini. Kami melibatkan dari tim serap gabah dibantu koramil," kata dia.

Buwas menyadari kelangkaan pangan bisa terjadi di saat kondisi wabah global ini masih berlangsung, karenanya Bulog menyiapkan ketersedian stok aman terutama menjelang ramadan dan Idul Fitri.

Desakan agar PSBB segera Diterapkan di Tanjungpinang Muncul, Ini Kata DPRD, MUI dan LAM

Influenced by Dollar, Beef Prices in Batam Rise Ahead of Ramadhan

"Penyerapan kami sebanyak-banyaknya tidak dibatasi. Kami turun langsung ke lapangan menyerap membeli. Kecuali ada beberapa tempat yang kualitasnya jelek karena serangan hama, yang bagus kami beli," tuturnya.

Impor Daging Kerbau

Sementara itu terkait impor, mantan Kabareskrim Mabes Polri ini mengaku tetap mendorong impor daging kerbau dari India.

Dia menyebut Perum Bulog mendapatkan kuota izin impor sebanyak 100 ribu ton, tetapi terkendala lantaran kebijakan lockdown.

"Periode Maret-Mei 2020, Bulog akan melakukan pengadaan daging kerbau 5.000 ton. Kebijakan lockdown di India diketahui sampai 3 Mei 2020," kata Buwas.

Sebelumnya langkah impor daging kerbau dari India sempat disoroti Komisi IV DPR RI saar raker bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kamis (16/4/2020).

Mengaku Semakin Dekat Setelah Kerja Bareng, Verrell Bramasta Anggap Febby Rastanty Cuma Bersahabat

GOOD NEWS! 2 Covid-19 Patients in Tanjungpinang Have Recovered

Sindiran

Ketua Komisi IV Sudin menilai langkah impor untuk komoditas satu ini sebagai hal yang salah.

Menurutnya, India memiliki permasalahan kesehatan yakni Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternaknya, termasuk kerbau.

Dia menyindir Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian yang dianggap tidak melihat isu kesehatan ini.

"Memang sudah selayaknya (impor kerbau India) tidak bisa masuk, karena India itu masih ada PMK, cuma Dirjen PKH-nya aja diingatkan berkali-kali (tidak paham)," ujar Sudin pada raker tersebut.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menanggapi persoalan impor daging kerbau juga tengah terkendala lockdown di India untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (Covid-19).

"Daging ini sebenarnya penugasan khusus ada di Bulog, tetapi locked di India ketika terjadi lockdown di sana, oleh karena itu jadi masalah," kata dia.

Malaysia Ungkap Kluster Baru Covid-19 dari Indonesia, 43 Santri Positif Usai Ponpes Jatim

Setelah Cacing di Solo, Kini Ribuan Ubur-ubur Muncul di Perairan Probolinggo, Ini Reaksi Warga

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved