VIRUS CORONA DI BATAM

Jumlah Warga Lebih Banyak Dibanding Bantuan, Ini Alasan Warga Sei Lekop Kurangi Jatah Paket Sembako

Setelah melakukan sosialisasi ada 28 dari 57 kepala keluarga yang ekonominya sedikit layak mau berbagi. Jumlah warga yang sangat memerlukan ada 87 KK.

TribunBatam.id/Ian Pertanian
Pengambilan sembako di Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (19/4/2020). Perangat lingkungan di Sei Lekop, Kecamatan Sagulung menjelaskan alasan bantuan paket sembako berkurang dari tangan penerima. Foto Ilustrasi. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Perangkat lingkungan di Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri terpaksa membagi paket sembako yang mereka mereka terima dari Pemko Batam pada gelombang pertama.

Ini terpaksa dilakukan karena jumlah warga yang benar-benar membutuhkan bantuan sembako tersebut tidak sebanding dengan paket sembako gelombang pertama yang mereka terima.

Ketua RW 13 Kaveling Sei Lekop, Sukirno mengatakan, untuk gelombang pertama, pihaknya hanya mendapat 57 paket sembako. Sementara, jumlah warga yang sangat memerlukan bantuan sebanyak 87 KK.

Sebelumnya sempat beredar kabar sembako yang diberikan pemerintah Kota Batam yakni lima kilogram beras, dua kilogram minyak goreng dan satu kilogram gula, dibagi dua.

Hal ini jelas menjadi sorotan, termasuk Wakil Wali kota Batam, Amsakar Achmad.

"Jadi awalnya kami mendata warga sesuai dengan yang diminta pemerintah Kota Batam, melalui Kecamatan dan Kelurahan. Setelah kami data, ternyata sembako yang diberikan pemerintah tidak cukup untuk semua warga," kata Sukirno, Selasa (21/4/2020).

Dia menjelaskan setelah mendapatkan sembako setiap RT hanya bisa dapat 50 paket. Ia mengatakan, jumlah masyarakat di RT 01/RW 13 lebih dari 100 Kepala Keluarga. Dari jumlah tersebut, warga yang betul betul membutuhkan bantuan sebanyak 87 KK.

Setelah bantuan mereka ambil dari kelurahan, perangkat RT dan sejumlah tokoh di lingkungan RT 01 dikumpulkan.

"Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Setelah melakukan sosialisasi ada 28 kepala keluarga yang ekonominya sedikit layak mau berbagi. Nah atas dasar inilah kami mengambil kebijakan agar semua warga dapat," ungkapnya.

Dia menjelaskan dari 57 paket sembako, 29 paket dibagikan kepada warga secara penuh. Karena kondisinya sangat membutuhkan.

Saat pembagian mereka juga memberikan pemahaman kepada masyarakat yang menerima.

"Jadi sebetulnya tidak ada masalah. Ini pun kami lakukan karena kondisi masyarakat kami sangat membutuhkan," sebutnya.

Jelang Puasa, Stok Barang Kebutuhan Pokok di Bintan Menipis, Hanya Tahan hingga 1 Bulan

UPDATE Data Covid-19 Indonesia Selasa (21/4) Sore, Tambah 375, Total 7135, Sembuh 842, Meninggal 616

Dia mengatakan apa yang mereka lakukan hanya semata-mata untuk kepentingan masyarakat mereka.

"Yang tau kondisi masyarakat kami itu, kami perangkat RT/RW. Jadi kami berusaha bagaimana caranya agar masyarakat kami itu tidak kelaparan ditengah wabah Virus Corona yang terjadi saat ini,"kata Sukirno.

Lurah Sei Lekop, Lanaja, mengakui sempat geram dengan kebijakan tersebut. Tetapi setelah mengecek ke lapangan serta melihat langsung kondiai masyarakat di RT01/RW 13 dirinya merasa bersalah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved