TRIBUN WIKI

KISAH Hidup RA Kartini, Putri Bangsawan yang Berani Memperjuangkan Nasib Wanita

Perjuangan Kartini dalam menegakkan emansipasi wanita bukan hal yang mudah. Dia meninggal di usia 25 tahun, 4 hari setelah kelahiran anaknya.

WIKIMEDIA COMMONS/chirpstory.com
RA Kartini dan anaknya, Raden Mas Soesalit 

TRIBUNBATAM.id - RA Kartini merupakan salah satu Pahlawan Kemerdekaan Nasional Indonesia.

Ia merupakan sosok pahlawan wanita yang berani menggerakkan perubahan dan memperjuangkan emansipasi wanita.

Kartini lahir dari keluarga bangsawan, karena itu di depan namanya ia menggunakan gelar Raden Adjeng.

Gelar tersebut dipakai untuk seorang putri bangsawan sebelum menikah.

Sedangkan setelah menikah, maka gelar yang digunakan adalah Raden Ayu.

Ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat adalah Bupati Jepara.

SEJARAH Hari Kartini, Diperingati Seiap 21 April Mengenang Jasa Pencetus Emansipasi Wanita

Sedangkan ibunya, M. A. Ngasirah merupakan salah satu selir R. M. Sosroningrat. M. A. Ngasirah sendiri merupakan anak seorang kiai di Telukawur, Kota Jepara.

Melansir Tribunnews Wiki, pada 8 November 1903 Kartini dinikahkan dengan K. R. M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.

Saat itu usianya menginjak 24 tahun.

Suaminya adalah seorang bangsawan sekaligus Bupati Rembang yang telah memiliki tiga orang istri.

R. A. Kartini memiliki seorang anak bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904.

Hanya beberapa hari setelah melahirkan Soesalit, Kartini menghembuskan napas terakhir pada 17 September 1904.

Ia dimakamkan di sebuah pemakaman yang kini dinamai Makam R. A. Kartini di Jl. Raya Rembang - Blora, Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Riwayat Pendidikan

Kartini mengenyam pendidikan dasar di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah Belanda untuk anak-anak Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved