VIRUS CORONA DI JEPANG
Lebih Memilih Keselamatan dan Pendapatan, Industri S3ks di Jepang Tetap Buka di Tengah Pandemi
Jumlah kasus virus corona atau Covid-19 yang terjadi di Jepang terus meningkat setiap hari.
"Teman saya mengatakan kepada saya bahwa dia berusaha mengurangi hari-harinya," katanya.
"Dia ada di eselon atas perempuan di bar, jadi dia punya klien reguler dan kebebasan untuk melakukan itu."
Beberapa gadis yang lebih baru, atau perempuan yang pindah ke Tokyo untuk menghasilkan uang, tidak begitu beruntung dan tidak punya banyak pilihan dalam hal siapa yang mereka layani.
"Banyak dari gadis-gadis yang pindah ke Tokyo dari tempat lain dan tinggal di sebuah flat yang disediakan oleh pemilik bar, yang berarti mereka tidak memiliki banyak otonomi," kata Yu.
• Dirawat Akibat Covid-19, Kini Kondisi Walikota Tanjungpinang, H Syahrul Mulai Membaik
• Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 21 April 2020, Gemini Konsentrasi, Leo Banyak Pengeluaran
Menyusul langkah-langkah untuk mengatasi Covid-19 di Negeri ‘Sakura’ itu, pada Jumat (17/4/2020), PM Shinzo Abe telah mengumumkan bahwa pemerintah Jepang akan menawarkan bantuan tunai senilai 100.000 yen (sekitar Rp 14,4 juta) kepada setiap penduduk
Abe awalnya menyatakan keadaan darurat di 7 wilayah negara, lalu pada Kamis (16/4/2020) diperluas ke seluruh negeri.
Keadaan darurat ini memberikan wewenang kepada gubernur untuk menuntut penduduk tetap di rumah, tetapi tidak ada hukuman bagi pelanggar karena tidak ada landasan hukum formalnya.
Abe juga mengemukakan, pihak berwenang akan menilai kembali situasi pada 6 Mei di akhir libur publik.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)
Artikel ini juga tayang di Tribunnews.com dengan judul Pertimbangkan Keselamatan dan Pendapatan, Industri Seks di Jepang Pilih Tetap Buka di Tengah Pandemi
