VIRUS CORONA
Belum Sepenuhnya Bebas Covid-19, Ini yang Dilakukan China Untuk Pulihkan Ekonomi, Mulai Buka Toko
Upaya pertama yang dilakukan China untuk kembali memulihkan perekonomian adalah membuka pabrik dan toko-toko kelonton
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, BEIJING - Setelah kasus covid-19 atau virus corona mereda, Pemerintah China kini fokus untuk kembali memulihkan perekonomian.
Upaya pertama yang dilakukan China untuk kembali memulihkan perekonomian adalah membuka pabrik dan toko-toko kelonton.
Kemudian dilanjutkan dengan dibukanya restoran dan usaha-usaha potong rambut.
• Pasangan Ini Tidak Tahu Kalau Dunia Tengah Perang Menghadapi Virus Corona
• WHO Tolak Wacana Paspor Imun; Tak Ada Orang yang Kebal Setelah Sembuh dari Covid-19
• Kasus Baru Covid-19 Menurun, Korea Selatan Mulai Longgarkan Aturan Sosial, Izinkan Acara Keagamaan
Pembukaan sejumlah jenis usaha itu dilakukan tergantung tingkat risiko di sejumlah daerah.
Begitu juga dengan kembalinya pelajar ke sekolah.
Sementara untuk event-event olahraga dalam ruangan baru dijadwalkan akan digelar dalam waktu dekat.
"Dengan pencegahan dan pengendalian epidemi yang berkelanjutan sebagai prasyarat, kita sekarang harus secara aktif mendorong dimulainya kembali pekerjaan dan produksi, memastikan tidak hanya tugas-tugas produksi tetapi juga kesehatan masyarakat," kata Presiden China Xi Jinping dalam kunjungannya ke ke Zhejiang.
Meski mulai membuka usaha untuk menggerakan roda perekonomian, bukan berarti China terbebas sepenuhnya darii covid-19.
China melakukan upaya menghidupan kembali mesin perekonomian setelah berkurangnya kasus-kasus baru terkait covid-19.
Meski menjadi negara pertama yang bisa kembali menggerakan perekonomian, Cina tetap berusaha menjaga agar virus tetap terkendali.
Presiden Xi Jinping mendesak semua pihak untuk mempercepat transformasi untuk pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor manufaktur.
Dikutip dari xinhuanet.com, Wuhan, Kota di Hubei Cina adalah yang paling terpukul oleh wabah virus corona baru, namun pembatasan sudah dicabut sejak 8 April.
• Heboh Kabar Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Meninggal, China Kirim Tim Medis ke Korea Utara
• Saat yang Lain Potong Gaji, Supermarket di Jepang Siapkan Bonus Besar untuk Karyawannya
• 3 Skenario MotoGP 2020, Skenario Terbaik Dimulai Akhir Juli, Skenario Terburuk Tak Ada Balapan
Keputusan mencabut kuncian, bukan dipaksanakan, melainkan setelah melakukan penilaian yang hati-hati dan keberanian dalam pembuatan kebijakan.
Provinsi Hubei juga menjadi daerah pertama yang melaporkan nol peningkatan kasus yang dikonfirmasi pada 18 Maret 2020.
Nol pertumbuhan kasus itu menjadi tonggak sejarah dalam medan perang melawan anti-virus.
Sebelumnya, kasus baru yang dikonfirmasi di tempat lain di negara ini telah menurun selama lebih dari sebulan.
"Ekonomi adalah sistem sirkulasi dinamis yang tidak mampu menyebabkan gangguan jangka panjang," kata Xi dalam pidato penting di Beijing pada Februari.
Tetapi mencabut batasan-batasan tertentu tidak berarti China melonggarkan upaya pengendalian epidemi.
Di seluruh negeri, langkah-langkah karantina yang ketat diambil untuk memastikan hasil yang diperoleh dengan susah payah dipertahankan.
Xi mengatakan segala sesuatunya secara bertahap bisa kembali normal di tengah tren positif dalam pengendalian epidemi, namun juga memperingatkan akan kemungkinan kembalinya virus tersebut.
"Meskipun sebagian besar wilayah di negara ini sekarang beresiko rendah, belum waktunya berpikir semuanya baik-baik saja. Kita harus berhati-hati dan sabar," katanya.
Dalam koordinasikan pengendalian epidemi dan dimulainya kembali bisnis, Cina menghindari pendekatan "satu ukuran untuk semua".
China akan menggunakan langkah-langkah yang lebih bertarget guna menghidupkan kembali ekonomi di berbagai daerah.
"Pendekatan spesifik kawasan, target multi-level untuk memulai kembali bisnis harus dilaksanakan," kata Xi dalam pidato Februari seperti dikutip dari xinhua.
Pemerintah daerah tetap waspada dan menyesuaikan langkah-langkah respons epidemi sesuai perubahan dinamis dalam tingkat risiko.
Wuhan kini sudah mengalihkan fokusnya ke pemulihan bisnis karena kota ini sekarang dikategorikan ke dalam wilayah berisiko rendah.
Distrik Chaoyang Beijing, di sisi lain, dikategorikan ke dalam wilayah berisiko tinggi untuk infeksi berkerumun yang dilaporkan dalam seminggu terakhir dan diharuskan mengambil langkah-langkah pengendalian virus yang ketat.
Otoritas kesehatan China juga telah meningkatkan pengujian dan pengobatan untuk infeksi COVID-19 di daerah perbatasan karena negara tersebut menghadapi peningkatan risiko kasus impor.
Xi telah memberikan perhatian khusus kepada kelompok-kelompok rentan yang terkena dampak COVID-19.
Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara itu, memberikan kontribusi peningkatan bagian bagi perekonomian, termasuk di antara yang paling terpukul oleh virus itu ketika langkah-langkah karantina yang ketat mengurangi permintaan dan arus kas yang tegang.
Xi mengatakan langkah-langkah yang lebih bertarget akan diperkenalkan guna membantu mereka mengatasi kesulitan.
"Kami akan mencegah UKM melemah secara fundamental, kami akan membantu mereka pulih ke keadaan baik dan memiliki perkembangan baru sesegera mungkin," kata Xi.
Data dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, menunjukkan pada pertengahan April, sekitar 84 persen UKM telah memulai kembali bisnisnya.
Perhatian khusus juga diberikan kepada kelompok-kelompok berpenghasilan rendah, yang dihadapkan dengan tekanan yang meningkat ketika COVID-19, kehilangan pekerjaan dan menimbulkan tantangan baru bagi pekerjaan yang mendapat bantuan kemiskinan dari negara.
Selama tur inspeksi ke Shaanxi, Xi duduk dengan penduduk setempat yang dipindahkan dari daerah yang dilanda kemiskinan dan menekankan pentingnya mengamankan pekerjaan bagi orang yang dipindahkan untuk menetap di rumah.
Xi sekali lagi menekankan pentingnya sikap warganya untuk berpandangan mengubah krisis menjadi peluang.
"Kita harus tetap pandai merebut dan menciptakan peluang dari krisis dan tantangan saat ini. T erus mengembangkan model baru, bentuk bisnis, teknologi dan produk, sehingga dapat menciptakan prestasi baru dan lebih besar serta mencapai ketinggian baru," katanya. (xinhuanet/tribunbatam.id/son)