VIRUS CORONA DI SINGAPURA

Dampak Negatif Covid-19, Resesi di Singapura Bisa Lebih Dalam dari Perkiraan

Wabah Covid-19 berdampak besar pada sektor perekonomian Singapura. Bahkan, risiko resesi di Singapura diprediksi lebih dalam dari perkiraan sebelumnya

straitstimes.com
Ilustrai warga Singapura di bandara. 

Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, kedua negara telah melaporkan lebih dari 13.000 kasus infeksi. Ini merupakan yang tertinggi di Asia.

Tetapi tidak seperti China yang berhasil mengendalikan wabah dalam beberapa pekan terakhir, Jepang dan Singapura mengalami lonjakan kasus baru Covid-19.

Menanggapi wabah yang memburuk, pemerintah Singapura menerapkan bahkan memperpanjang kebijakan penguncian sebagian yang mencakup menutup sekolah dan tempat kerja yang dianggap tidak penting.

Di Jepang, pemerintah menyatakan keadaan darurat nasional untuk mendesak orang agar tetap di rumah, tetapi masih membiarkan beberapa bisnis tetap buka.

Kondisi ekonomi yang memburuk seperti yang dihadapi Jepang dan Singapura adalah salah satu alasan mengapa Asia Pasifik akan mengalami kuartal kedua yang sulit, kata Cochrane.

Pernyataan Cochrane muncul seiring dirilisnya peringatan dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, Asia - salah satu kawasan yang tumbuh cepat di dunia - tidak akan mencatat pertumbuhan apa pun tahun ini karena pandemi virus Corona.

(*)

Corona di Singapura 14.423 Tertinggi di Asia Tenggara, Lokasi Singapore Airshow jadi RS Darurat

Dijuluki ‘Kota Denda Dunia Satu Alasan Singapura Tinggi Infeksi Tapi Minim Kematian Akibat Corona

Dekat dengan Singapura, Batam Tak Lirik PSBB untuk Cegah Corona, Cek Daerah Lain di Kepri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resesi Singapura Bisa Lebih Dalam dari Perkiraan".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved