VIRUS CORONA DI BATAM
Ketua DPRD Batam Minta Pemko Transparan dalam Penyaluran Sembako Warga Terdampak Corona
Transparan dalam penyaluran sembako oleh Pemko Batam dianggap penting karena ada beberapa sumber bantuan yang diberikan selain dari APBD Pemko Batam.
Dari sekitar 415 ribu kepala keluarga di Kota Batam, terdata sekitar 260 ribu kepala keluarga yang terdampak.
Karena itu, tidak semua kepala keluarga menerima bantuan sembako ini. Di antara yang tak menerima bantuan adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), pejabat hingga pengusaha.
• UPDATE Data Corona Indonesia Minggu (3/5) Sore Total 11.192, Ada 349 Kasus Baru dari 22 Provinsi
• Penuh Haru, Warga dan Sejumlah Pejabat di Batam Sambut Kedatangan Pasien Sembuh Covid-19
"Terkait informasi yang mengatakan ada ASN menerima bantuan sembako, kita sudah menelusuri. Berdasarkan informasi dari kecamatan, memang ada ASN yang mendapatkan sembako saat pendistribusian. Namun ASN tersebut langsung mengembalikan ke tim untuk diberikan ke warga lain yang lebih berhak," katanya.
Azril mengatakan hal ini akan menjadi bahan evaluasi dalam pengumpulan data dan verifikasi ke depan. Sehingga pendistribusian sembako kepada warga terdampak lebih tepat sasaran.
“Awal Mei nanti akan ada pembagian sembako tahap II. Tentu tim akan memverifikasi kembali penerima bantuan selanjutnya,” katanya.
Ia menambahkan apa yang pernah disampaikan Wali Kota Batam, terkait data dan distribusi, yang tidak sempurna.
Menurutnya, ASN yang sudah mengerti arahan dari pimpinan diharapkan dapat langsung mengembalikan paket sembako begitu mereka menerimanya.
“Seperti yang pernah Pak Wali sampaikan juga di beberapa kesempatan, dalam pendistribusian ini pasti ada ketidaksempurnaan. Kesalahan seperti ini mungkin saja terjadi,” ujarnya.
Anggarkan Rp 268 Miliar
Pemerintah Kota (Pemko) Batam menganggarkan dana Rp 268 miliar untuk penanganan Covid-19.
Dari anggaran tersebut, Pemko Batam sudah memprogramkan berbagai kegiatan di Dinas Kesehatan, RSUD Embung Fatimah dan Dinas Sosial sebesar Rp 205,8 miliar.
Selain itu, Pemko Batam diketahui sudah mengalokasikan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) atau Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) sebesar Rp 62,2 miliar.
"Jadi ada yang melalui program kegiatan ada juga yang melalui anggaran BTT," ujar Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Batam, Abdul Malik, di ruangannya, Selasa (21/4/2020).
Malik memaparkan dana penanggulangan virus Corona tersebut digunakan untuk penyediaan alat kesehatan dan bahan habis pakai penanggulangan Covid-19 di Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam sebesar Rp 14,434 miliar.
Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan untuk penanganan Covid-19 di RSUD Embung Fatimah sebesar Rp 11,269 miliar.