Bisnis Pelesir Rontok, Terdampak Paling Parah akibat Corona, Kemenparekraf Janjikan Insentif Pajak

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memastikan perluasan cakupan sektor yang dapat insentif pajak, di dalamnya ikut industri pariwisata

TribunBatam.id/Alamudin Hamapu
LENGANG - Bandara Hang Nadim, Batam tampak lengang. Sektor pariwisata dianggap paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Foto diambil beberapa waktu lalu. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Sempat jadi kedua terbanyak sebagai pintu masuk pelancong mancanegara ke dalam negeri tahun lalu, pariwisata Kepulauan Riau (Kepri) rontok tahun ini.

Wabah corona yang menyergap dunia termasuk Indonesia, ikut memangkas pendapatan dari sektor pariwisata di Kepri.

Hal itu juga tampak dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik.

BPS Kepri merilis sektor pariwisata Kepri pada Maret 2020 mengalami penurunan tajam.

Sekda Kepri Lantik Naharuddin dan Tjetjep Jadi Profesor, Bertugas Tingkatkan Fungsi Kerja Pemprov

Tak main-main, menurut Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kepri, Rahmad Iswanto bahwa jumlah wisatawan mancanegara atau wisman ke Kepri pada Maret sudah turun 56,53 persen.

Menurutnya total wisman yang datang pada Maret hanya 54.102 kunjungan.

Jumlah itu turun tajam dibanding Februari 2020, di mana masih ada sebanyak 124.465 kunjungan.

"Dibandingkan dengan Maret 2019, kunjungan wisman Maret 2020 turun 79,21 persen," jelasnya, Senin (04/05/2020).

Tenaga Medis Jangan Cemas Ketersediaan APD, Tjetjep: Cukup untuk Rumah Sakit Seluruh Kepri

Di tengah lesunya industri pariwisata, kabar baik datang dari Jakarta.

Para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif akan dapat insentif pajak, setelah diterapkan kebijakan perluasan cakupan sektor relaksasi dan kemudahan di tengah pandemi Covid-19.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memastikan, perluasan cakupan sektor industri yang dapat insentif pajak, di dalamnya ikut memuat industri pelesiran.

Hal ini sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan industri pariwisata tetap melaju di tengah pandemi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, mendukung rencana tersebut, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 44/PMK.03/2020 sebagai perluasan dari PMK 23.

Warga Protes Gagal Dapat Paket Sembako Murah, Kami Ini Susah Jangan Mainkan Orang Puasa

“PMK ini mengatur tentang pemberian insentif berupa subsidi PPh 21, pembebasan PPh Pasal 22 Impor dan pengurangan PPh Pasal 25 sebesar 30 persen,” katanya, Minggu (03/05/2020).

Kebijakan perluasan cakupan sektor itu diterapkan hingga melingkupi industri pariwisata dan ekonomi kreatif, setelah kalangan industri mengusulkan agar pemerintah memperluas sektor yang mendapat insentif pajak.

"Terdapat perluasan sektor industri, termasuk pariwisata dan yang mencakup perhotelan, restoran, biro perjalanan wisata, dan usaha wisata lainnya serta ekonomi kreatif seperti fotografi, periklanan, perfilman dan lainnya," ungkap Wishnutama.

Ia bilang insentif ini sekaligus jadi langkah mitigasi dampak Covid-19 terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif, sebagai sektor yang terdampak paling parah akibat pandemi.

Sembuh dari Corona, 9 ABK KM Kelud Dipulangkan dari RSKI Pulau Galang Batam, Sisa 5 Orang Lagi

Insentif ini sebenarnya telah dinanti pihak industri.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kemenparekraf akan melakukan langkah mitigasi dampak Covid-19 lain terhadap sektor wisata dan ekonomi kreatif.

"Sehingga saat pandemi berakhir, pariwisata dan ekonomi kreatif jadi sektor pertama yang pulih, sekaligus beradaptasi dengan new normal pascapandemi," jelasnya.

Turis Singapura Mendominasi
BPS Kepri mencatat awal-awal pandemi, yakni Januari-Maret 2020, wisman yang berkunjung ke Kepri didominasi turis berkebangsaan Singapura.

Aliran Air di Sejumlah Tempat di Batam Berpotensi Mati, ATB Ganti Control Cubicle IPA Duriangkang

Warga negeri tetangga itu menduduki 46,20 persen dari total wisman Januari-Maret yang datang.

"Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan Maret rata-rata 25,27 persen atau turun 10,31 poin dibanding TPK Februari 2020 sebesar 35,58 persen," ujar Rahmad.

Ia melanjutkan, saat berkunjung wisman tersebut rata-rata lama menginap adalah 1,94 hari atau turun 0,14 poin dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu pada Februari 2020.

Rusuhnya semua sektor termasuk pariwisata akibat pandemi pun telah dibahas di berbagai forum.

Baru-baru ini, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 temanya bahkan mengalami perubahan menjadi Mempercepat Pemulihan Ketahanan Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat dengan Fokus pada Industri Pariwisata, Investasi dan Penguatan Sistem Kesehatan Nasional.

Update Pasien Baru Corona di Batam, Tambah Dua Orang Lagi, Total 4, Senin (4/5)

Sementara itu, lesunya industri pariwisata dikhawatirkan berimbas pada ancaman PHK terhadap hampir 50 juta pekerja yang berkecimpung di industri tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika memberi penjelasan kepada anggota Badan Anggaran DPR RI, mengatakan dampak pandemi corona terhadap industri penerbangan dan pariwisata pun terasa di berbagai negara.

Di seluruh dunia sudah ada 240 ribu penerbangan dibatalkan.

Angka tersebut masih bisa lebih besar mengingat, angka tersebut hanya dari periode Januari hingga Februari.

Peduli Warga Terdampak Corona, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Batam Beri Bantuan Sembako

Tercatat ada 1.000 pesawat maskapai Amerika yang harus berhenti beroperasi dan ada 25 juta pekerja yang berkaitan dengan sektor penerbangan terkena dampaknya.

"1.000 pesawat maskapai Amerika di perjalanan berhenti beroperasi dan 25 juta pekerja yang berkaitan dengan industri penerbangan akan mengalami dampak," kata Sri Mulyani.

Sektor Penerbangan Ambruk
Berkaitan dengan sektor pariwisata, industri penerbangan ikut ambruk dihantam pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, akibat virus corona jumlah penerbangan dalam negeri turun drastis.

Dalam kondisi normal, terdapat 79 ribu penerbangan internasional maupun domestik.

Sementara saat ini tersisa 70 penerbangan.

Beda Data Corona Kepri dan Batam, Kadinkes Kepri: Human Error, Data Hari Ini Harusnya Dikurangi 1

"Penerbangan Indonesia sendiri yang tadi pagi disampaikan dalam sidang kabinet, dari 79 ribu sekarang tinggal 70 penerbangan.

Jadi pasti semua lembaga atau perusahaan penerbangan mengalami tekanan sangat luar biasa," ujar Sri Mulyani ketika memberi penjelasan kepada anggota Badan Anggaran DPR RI.

Hingga saat ini setidaknya ada 12.303 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan sejak Januari hingga Februari lalu.

Industri penerbangan pun kehilangan pendapatan hingga Rp 207 miliar akibat pembatalan penerbangan tersebut.

China Sindir AS Lewat Film Animasi, Pompeo Sebut Ada Bukti Kebocoran Lab

Kemerosotan jumlah penerbangan tersebut juga berdampak pada sektor pariwisata yang merupakan salah satu pendorong dan penyumbang devisa terbesar bagi negara.

"Pada Februari jumlah wisatawan mancanegara yang menyambangi Indonesia terkontraksi 30 persen, sementara kalau lihat angka di Maret sudah hampir 50 persen," ujarnya.

"Untuk tingkat okupansi hotel Februari sudah turun 70 persen, saat ini mungkin hampir 90 persen," sambung dia.(*)

Artikel ini kompilasi dari artikel yang telah tayang di Tribun Batam, Kompas.com dan Kontan.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved