VIRUS CORONA DI AUSTRALIA

Cerita Guru Asal Indonesia di Australia yang Khawatir Saat Sekolah Kembali Dibuka Mulai 11 Mei

"Guru-guru di sekolah kami harus mengajar dari sekolah lagi. Kecuali mereka yang rentan mendapatkan dampak buruk Covid-19," katanya

Editor: Mairi Nandarson
ABC AUSTRALIA VIA KOMPAS.COM
Rina Prestiana sekarang mengajar di Marist College di Bendigo, Victoria, Australia 

TRIBUNBATAM.id, CANBERRA - Sejumlah sekolah ditutup karena pandemi covid-19.

Saat penyebaran virus corona ini mulai menurun, pemerintah berencana membuka kembali sejumlah layanan, termasuk untuk pendidikan.

Namun, ternyata membuka kembali tempat publik di saat pandemi covid-19 belum sepenuhnya diatasi, tidak semudah memutuskan saat akan ditutup.

Spesifikasi Oppo A52 yang Sudah Hadir di Indonesia, Harga Rp 3 Juta, Hanya Bisa Beli Online

WhatsApp Hadirkan Stiker Khusus Ramadhan dan Idul Fitri, Sudah Bisa Didownload

Petronas Yamaha SRT Optimis Bisa Rekrut Valentino Rossi Buat Pengganti Fabio Quartararo

Ketika sekolah di Australia harus dibuka kembali saat kasus infeksi virus corona di negara itu kian menurun, yang muncul justru kekhawatiran.

Pemerintah Federal Australia, membuat kebijakan untuk membuka kembali sekolah, namun kebijakan ini tidak sama di tiap negara bagian sehingga menimbulkan berbagai kebingungan dan kontroversi.

Sebagai negara federal, pemerintah pusat di Canberra menerapkan kebijakan secara nasional, akan tetapi dalam penerapannya, tiap negara bagian bisa mengambil keputusan sendiri.

Sejak Australia menerapkan pembatasan pergerakan warganya, sekolah-sekolah di Australia diliburkan beriringan dengan liburan Paskah yang berlangsung selama dua minggu.

Masing-masing negara bagian juga memiliki jadwal liburan Paskah yang berbeda.

Sejak itu mereka mengeluarkan keputusan yang berbeda tentang kapan dan bagaimana sekolah akan menyelenggarakan kegiatan belajar.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison sudah berulang kali mengatakan kegiatan belajar di sekolah adalah kegiatan yang aman dilakukan, karena tingkat penyebaran virus corona di kalangan anak-anak sangat rendah.

Saat ini murid sekolah di Australia belajar pada Kwartal Kedua yang berlangsung sejak 13 April sampai sekitar 3 Juli 2020.

Lantas bagaimana reaksi dari sekolah, termasuk guru-guru asal Indonesia di Australia mengenai kebijakan tiap negara yang berbeda?

Pengalaman guru asal Indonesia di tengah pandemi di Australia Rina Prestiana, misalnya, guru asal Indonesia yang mengajar bahasa Indonesia di Marist College, Bendigo sekitar 153 kilometer dari Melbourne.

Dia mengajar di Marist College sejak 2019, setelah sebelumnya mengajar di Wallan Secondary College yang terletak sekitar 62 kilometer dari Melbourne, sejak 2008.

Siswa SMA di Wuhan Akhirnya Kembali Sekolah Mulai Hari Ini, Ini Reaksi Mereka

Reaksi Juergen Klopp Soal Jadon Sancho dan Kyalian Mbappe yang Dikaitkan dengan Liverpool

Sejak adanya pendemi Covid-19, Rina hanya ke sekolah sehari dalam seminggu untuk mengawasi murid-murid yang belajar di Marist College.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved