VIRUS CORONA DI AUSTRALIA
Cerita Guru Asal Indonesia di Australia yang Khawatir Saat Sekolah Kembali Dibuka Mulai 11 Mei
"Guru-guru di sekolah kami harus mengajar dari sekolah lagi. Kecuali mereka yang rentan mendapatkan dampak buruk Covid-19," katanya
"Siswa yang belajar bahasa asing dengan kami melakukan pembelajarannya di sekolahnya masing-masing. Mereka menelepon kami untuk praktek bicara dari sekolah masing-masing," kata Christin kepada ABC Indonesia.
• Kekasih Cristiano Ronaldo, Georgina Rodriguez Beri Kode Baby Girls, Hamil Lagi?
• Juventus Mulai Latihan, Baru 2 Pemain Hadir di Lapangan, Cristiano Ronaldo Jalani Karantina 14 Hari
Setelah pandemi Covid-19 bertambah buruk, menurut Christin, guru-guru di sekolahnya diberikan kebebasan untuk mengajar via daring dari rumahnya atau tetap masuk ke sekolah.
"Siswa yang belajar dengan kami, sebelum pandemi, harus datang ke sekolah kami untuk pembelajaran intensif sehari dalam satu kwartal," katanya.
"Dengan adanya Covid-19, kelas intensif digantikan dengan kelas lewat zoom."
Sekarang di NSW, Premier Gladys Berejeklian mengatakan bahwa sekolah akan dimulai lagi pada Senin (11/5/2020) mendatang.
"Guru-guru di sekolah kami harus mengajar dari sekolah lagi. Kecuali mereka yang rentan mendapatkan dampak buruk Covid-19," katanya.
Dengan dimulainya kembali sekolah, Christin mengatakan khawatir kemungkinan tertular virus.
"Ada beberapa kelas yang siswanya sedikit sehingga bisa menjalankan jaga jarak. Tapi, banyak juga kelas yang jumlah siswanya 25-30 siswa."
"Tidak ada satu pun ruang kelas kami yang cukup besar untuk menampung 30 siswa sambil jaga jarak," katanya.
Menurut Christin, bukan kemungkinan tertular virus di sekolah saja yang dikhawatirkannya.
"Kekhawatiran ada kemungkinan kena virus dari perjalanan dari dan ke sekolah, terutama yang memakai transportasi umum. Juga, penularannya antara para guru di sekolah." kata Christin lagi.
Tiap negara bagian menerapkan kebijakan berbeda PM Morrison sudah menyampaikan imbauan agar murid-murid kembali ke kelas masing-masing pada Juni mendatang.
Walau kegiatan belajar sudah dilangsungkan, namun sebagian besar murid masih belajar dari rumah masing-masing.
Di negara bagian Victoria, misalnya, Kepala negara bagian atau Premier Daniel Andrews mengatakan sejauh ini murid-murid akan terus belajar dari rumah selama Kwartal Kedua.
Kebijakan Daniel Andrews sempat menimbulkan 'keributan' ketika Menteri Pendidikan Australia, Daniel Tehan, pada Minggu menuduh Daniel "keterlaluan" dengan tidak mau membuka sekolah.