VIRUS CORONA DI BATAM

3 Warga Bengkong Batam Positif Corona, Bagi yang Pernah Close Contact Diminta Lapor Puskemas

Tim Gugus Covid-19 juga terus bergerak melakukan proses contact tracing terhadap orang-orang yang diduga telah melakukan close contact dengan 3 pasien

TRIBUNBATAM.id/SON
ilustrasi. Tiga warga Bengkong, Batam dinyatakan positif terinfeksi viris covid-19 dan diduga tertular dari pasien 35 yang merupakan keluarga dari ketiga pasien. 

Saat ini, SAA sendiri telah menjalani perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah.

Selama ini, SAA beraktivitas di Masjid Baiturrahman Sekupang, Kota Batam.

Ia diketahui di sana berinteraksi dengan beberapa jamaah berkewarganegaraan asing lainnya.

Dalam interaksi itu, diketahui, 4 jamaah lokal juga ikut serta.

Terbukti, 4 jamaah lokal itu ikut dibawa menuju RSKI Covid-19 Galang untuk menjalani pemeriksaan swab setelah hasil rapid test keempat jamaah ini menunjukkan hasil reaktif.

Sebelumnya diberitakan, semua jamaah tabligh di Batam harus menjalani rapid test menyusul adanya seorang jamaaf tabligh yang positif Corona. 

Pasien 32 Covid-19 di Batam adalah seorang warga India yang sedang berkumpul di Batam.

Kepastian pelaksanaan rapid test bagi jamaah tabligh di Batam dibahas melalui rapat antara Wali Kota Batam Rudi dengan OPD di Engku Putri, Rabu (6/5/2020),

Rapat itu membahas tentang langkah menekan kembali kasus baru Corona.

Setelah 17 hari melandai, kasus Corona di Batam kembali naik.

Pasien positif Covid-19 Nomor 32 di Batam merupakan jamaah tabligh.

 Pesan Sri, Pasien Covid-19 Sembuh di Batam: Jangan Kena Corona, Rasanya Membuat Stres

Kontaknya kemungkinan terdapat dari pemimpin Jemaah yang di Batam.

Dinkes Batam sudah merujuk pimpinan jamaah tersebut ke Rumah Sakit Galang.

"Kalau nanti hasilnya positif bisa jadi cluster baru yang dinamakan cluster Jamaah Tabligh," tuturnya.

Wali Kota Batam Rudi menegaskan para jamaah tabligh harus menjalani rapid test.

"Mereka akan kita rapid test. Dan semua tim sudah bergerak. Semoga rapid test cukup. Semoga saudara kita ini semua non reakfif. Kalau reaktif kita langsung tes swab," katanya.

Rudi menargetkan menjelang akhir Ramadan ini penyebaran Covid-19 tidak bertambah lagi.

Dan semua kasus akan berhenti di akhir Ramadan.

"Kemarin kita rapat dengan seluruh ulama bahwa tempat keramaian sudah ditindak dan keramaian apa saja tidak kita izinkan dan sepakat akan kita tindak tegas dan dibubarkan. Kalau physical distancing bisa kita jaga, jelang akhir Ramadan yang sakit bisa sembuh dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19," paparnya.

Ia kembali menegaskan seluruh jemaah tabligh  di Kota Batam harus melakukan rapid tes tanpa terkecuali.

Termasuk para suami yang termasuk jemaah tabligh akbar yang isterinya bekerja di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

"Banyak orang Pemko yang suaminya bagian dari itu," kata Rudi.

Diakuinya sudah ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga harus dilaksanakan.

"Bapak, Ibu medsos jangan didengarkan. Kalau ragu-ragu korban cukup banyak. Kita harus bisa menghentikannya," kata Rudi

Rapid test

Dinas Kesehatan akan melakukan tracking terkait dengan pasien 32.

Dinkes Batam sudah merujuk pimpinan jamaah tersebut ke Rumah Sakit Galang.

"Kalau nanti hasilnya positif bisa jadi cluster baru yang dinamakan cluster Jamaah Tabligh," tutur Kadinkes Batam Didi Kusmajardi.

Dengan memeriksa semua santri, pengurus masjid, dan seluruh anggota jemaah tablighnya sudah dilakukan rapid test.

Didi mengatakan, saat mereka datang 2 Maret, kita sudah melakukan pemantauan selama 14 hari.

Kemudian dalam pemantauan sehat-sehat saja semuanya.

Waktu itu rapid test belum datang jadi tidak dilakukan rapid test.

"Kebetulan ada 1 orang yang ada sakit penyerta kakinya luka. Dan tinggal di belakang Masjid. Sempat sembuh, eh lama-kelamaan luka lagi kemudian dirujuk ke rumah sakit Embung Fatimah. Nah di situ pada saat di-rapid test hasilnya reakif dan di rontent ada keliatan pneumonia-nya. Besoknya dicek hasilnya positif," papar Didi.

Setelah itu Didi meminta pihak Kapus (Kepala Puskesmas) me-rapid test ulang seluruh anggotanya sebanyak 7 orang.

Hasilnya 4 reaktif 3 non reaktif

Sehingga ketujuh orang tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Galang.

"Dari hasilnya, ternyata makanan diantar oleh ketua rombongannya dan 2 orang temannya. Ketiganya dilakukan rapid test hasilnya juga reaktif, sehingga dikirim ke Galang. Di swab test di Galang, kalau positif dirawat di sana," katanya.

Didi menegaskan, agar tidak ada cluster baru, pihaknya melakukan berbagai upaya.

Seperti melakukan tracing contact, agar menyetop mata rantai penyebaran Covid-19.

"Jika swab test positif langsung isolasi. Tujuannya ya untuk menghentikan mata rantai itu," katanya.

Namun disayangkan, masyarakat masih ada yang tidak mengindahkan peraturan pemerintah.

Sehingga masih ada lagi yang terpapar Covid-19 di Kota Batam.

"Masyarakat kalau bisa patuh. Misalnya jangan ikut dulu shalat berjamaah dan berkumpul-kumpul," tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan data Dinkes Kota Batam, jumlah pasien positif Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh di Kota Batam hingga, Selasa (5/5/2020) baru mencapai 16 orang.

Namun ada sekitar 8 orang lagi yang berpotensi sembuh. (Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi/Ichwan Nurfadillah)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved