KILAS BALIK
Nasib Pilu Sang Jenderal, Sukses Basmi PKI tapi Mertua SBY Ini Malah 'Dilempar' ke Negara Komunis
Kiprah Brigadir Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo dalam militer Indonesia tak perlu diragukan lagi.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kiprah Letnan Jenderal (Letjen) TNI Sarwo Edhie Wibowo dalam militer Indonesia tak perlu diragukan lagi.
Sosok Sarwo Edhie Wibowo mulai dikenal publik ketika menjadi RPKAD (sekarang Kopassus) yang berhasil membasmi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ia adalah mertua dari mantan Presiden SBY dan juga kakek dari Agus Harimurti Yu Yudhoyono atau AHY.
Namun tahukah kamu, bahwa mertua SBY itu pada akhirnya juga disingkirkan oleh Soeharto sendir?
Dia menerima kabar akan dijadikan duta besar di Moskow, Rusia.
Berita ini membuat seisi rumah gempar.

Kristiani Herawati, yang kemudian menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono, masih ingat jelas, pada suatu sore ayahnya mengumpulkan keluarga di ruang tengah.
“Papi akan ditempatkan di Rusia. Moskow. Negara dengan faham komunis,” kata Sarwo Edhie, lirih. Dia merasa sangat nelangsa dengan tugas baru ini.
“Bagaimanapun, dia selama ini dikenal sebagai penumpas komunis. Lalu kemudian dia diceburkan ke negara berfaham komunis. Bagi Papi ini seperti meledek dirinya,” kata Ani Yudhoyono dalam biografinya, Kepak Sayap Putri Prajurit karya Alberthiene Endah.
Terlebih, Sarwo Edhie merasa tak ada yang salah dengan tugasnya di Medan.
Enam bulan adalah waktu yang pendek bagi seorang Pangdam untuk membuktikan prestasi kerjanya.
Kalaupun ada, tentu masih sebatas pembenahan awal semata.
“Papi merasa niat baik dan semangatnya diputus sepihak,” kata Ani Yudhoyono, putri Sarwo Edhie Wibowo.
Mengutip Historis, sehabis mengungkapkan kesedihannya, Sarwo Edhie mengatakan bahwa keluarga harus ikhlas ikut ke Rusia.
“Anak-anak prajurit harus siap menghadapi situasi baru, apa pun juga,” kata Sarwo Edhie yang kemudian menyarankan agar mulai belajar menari.