BATAM TERKINI
Bandara Hang Nadim Buka Penerbangan, Lebih Banyak Orang Tinggalkan Batam Dibanding yang Datang
Meski tersedia penerbangan tapi jumlah penumpang pesawat masihlah minim. Bahkan, sekali terbang kadang hanya ada 2 atau 4 penumpang dan bisa lebih.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim Batam dan Teknologi Informasi BP Batam, mengatakan, saat ini ada 6 maskapai yang beroperasi di Bandara Hang Nadim Batam.
Sebagaimana diketahui, saat ini telah dibuka penerbangan terbatas bagi kalangan tertentu termasuk para pebisnis.
Hanya saja, meski tersedia penerbangan tapi jumlah penumpang pesawat masihlah minim. Bahkan, sekali terbang kadang hanya ada 2 atau 4 penumpang dan bisa lebih.
Untuk penerbangan Minggu (10/5/2020), jumlah orang yang meninggalkan Batam ternyata lebih banyak dibandingkan orang yang berkunjung ke kota ini.
• 2 Kapal Asing Disebut Masuk Batam Secara Ilegal Tanpa Surat Bebas Covid-19, Ini Kata Kepala KKP
• Dinyatakan Negatif Corona, 6 WNA Anggota Jamaah Tabligh di Batam Segera Dipulangkan
"Hari ini kedatangan melalui Bandara Hang Nadim sebanyak 86 orang, sedangkan untuk Keberangkatan sebanyak 215 orang," kata Suwarso.
Dari enam penerbangan tersebut salah satunya ialah grup Lion Air yaitu Batik Air dengan tujuan Jakarta.
Sebelumnya, Lion Air Grup berencana mengoperasikan penerbangan untuk semua rute.
"Lion Air sebelumnya meminta 5 rute. Tetapi tadi malam ternyata info Batik Air saja yang terbang," ujarnya, Minggu (10/5/2020).
Aktivitas penerbangan hari ini dari dan ke luar daerah dilayani oleh Citilink dengan tiga penerbangan 3 yaitu tujuan Jakarta, Medan dan Pekanbaru.
Untuk Garuda terdapat dua penerbangan yaitu dengan tujuan Jakarta sedangkan Batik Air 1 penerbangan menuju Jakarta.
Tak Berlaku untuk Komersial dan Mudik
Maskapai penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam mulai beroperasi, Rabu (6/5/2020).
Namun, dibukanya aktivitas ini bukan ditujukan untuk penerbangan komersial apalagi untuk mudik.
Seperti penuturan Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso.
"Untuk para repatriasi pekerja migran Indonesia dan petugas negara," ungkapnya kepada Tribun Batam.