VIRUS CORONA DI KEPRI

Rapid Test Berbayar di Bandara Hang Nadim Batam, Ini Tanggapan Plt Gubernur Kepri Isdianto

Melalui Kabag Protokol Pemprov Kepri, ia menyampaikan prosedur dari KKP Kelas I Batam yang menyebut rapid test terbatas bagi masyarakat umum.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
ISTIMEWA
RAPID TEST -Kepala Barenlitbang Pemprov Kepri, Naharuddin menjalani rapid test di Aula Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Senin (20/4/2020) pagi. Pelaksanaan rapid test yang dikenakan biaya di Bandara Hang Nadim jadi perhatian Plt Gubernur Kepri, Isdianto. 

Jumlah Rapid Test di Tanjungpinang

Ketersediaan rapid test kit di Tanjungpinang berjumlah 1.500 unit.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam mengatakan, jumlah ini merupakan bantuan baik dari pemerintah maupun sektor swasta.

"Untuk bantuan dari Dinkes Kepri ada 1.200 rapid test. Kalau dari pihak swasta Budha Tzuci ada 300 alat rapid test," ujarnya, Rabu (13/5/2020).

Saat ini rapid test yang tersisa tinggal 580 unit. Ini dikarenakan sebagian rapid test yang tersedia sudah digunakan untuk mengecek sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Rapid test kami lakukan terhadap orang orang yang kami nilai memiliki risiko tertular. Sebagai bentuk pengawasan untuk tindakan cepat pencegahan, pengobatan dan karantina dalam rangka memutus rantai penularan," sebutnya.

Rustam pun menyebut pemeriksaan rapid test ini tidak dibebankan tarif. "Tidak ada dikenakan tarif, semua pemeriksaan rapid test yang kami lakukan tidak dipungut biaya apapun. Hanya saja, ini diprioritaskan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP)," sebutnya.

Heboh Biaya Rapid Test Rp 400 Ribu di Bandara Hang Nadim

Saat ini, penerbangan skala terbatas dibuka di Bandara Hang Nadim yang akan melayani calon penumpang dari kalangan tertentu mulai pebisnis hingga pekerja migran.

Meski begitu, untuk bisa menggunakan jasa penerbangan ada banyak aturan yang harus dipatuhi oleh calon penumpang.

Satu di antaranya adalah menunjukkan surat keterangan bebas covid-19 yakni lewat rapid test.

Di Bandara Hang Nadim sendiri telah disediakan layanan rapid test bagi calon penumpang yang belum melakukan tes saat akan berangkat menggunakan pesawat.

Hanya saja, calon penumpang di Bandara Hang Nadim Batam mengeluhkan tingginya biaya rapid test Covid-19 yang dibandrol sebesar Rp 400 ribu.

"Besar betul bang. Saya kira ini agak keterlaluan ya. Karena selain ongkos tiket pesawat mahal, biaya rapid test saja sampai Rp 400 ribu. Dalam keadaan Covid-19 semua dijadikan bisnis. Tapi ya sudah, kami iklhaskan semoga keluarga yang menerima semua uang penumpang biaya Rapid Test sehat meski kami berlinang air mata," ujar seorang penumpang kepada Tribun yang sudah sampai di Jakarta, Selasa (12/5/2020).

Ia mengaku terpaksa pergi ke Jakarta karena ada urusan mendesak yakni ada keluarga yang kecelakaan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved