HIKMAH RAMADHAN
Ramadhan Dalam Manajemen Ihsan
Ramadhan ini, selain menjamin tegaknya ketakwaan, pemimpin dan para pejabat adalah pihak yang harus melayani keperluan masyarakat dengan cara mudah.
Itulah sekelumit kisah dari seorang hamba Allah yang tidak mau tindakannya dikotori oleh rasa dendam, tapi benar-benar karena Allah.
Lebih-lebih dalam suasana puasa ini, mari kita bersihkan sifat-sifat amarah, rasa dendam, rasa iri, rasa egois yang meliputi sikap dan tindakan kita dapat merusak amal dan ubudiyah puasa kita.
Dengan demikian, kita perlu terus meningkatkan dzikir kepada Allah, agar terhindar dari emosi, marah dan dendam yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Ayo berlombalah menjadi sha-imin di bulan yang penuh berkah ini, semoga. Wallahu a’lam.
Ramadhan dan Investasi Kehidupan
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap pribadi memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari yang akan datang (akhirat)”… (QS. 59: 18).
Puasa, adalah sebuah investasi rohani dalam menyiapkan hari esok yang kekal dan bahagia, betapa tidak puasa dengan berbagai kegiatan amalannya memberikan nuansa tersendiri dalam hal ubudiyah kepada Allah Ta'ala.
Allah berfirman dalam sebuah hadits disebutkan:
“Tiap-tiap amal anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan ganjaran kepada-Nya”. (HR. Bukhari).
Dalam kehidupan kini, investasi tampaknya sudah menjadi keharusan karena ini merupakan sebuah cara dalam menyelamatkan kehidupan di masa yang akan datang.
Kesadaran berinvestasi ini bukan saja dalam makna kehidupan dunia tapi dalam kehidupan ukhrawi juga ternyata amat kita butuhkan dalam memberikan suntikan segar spiritual keagamaan kita.
Salah satu caranya yach lewat berinvestasi amaliah Ramadhan, sebuah cara yang cukup amat menggiurkan dengan bunga investasi 1.000 bulan dari bulan-bulan lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah amat mengenal benar/berpengalaman dalam berbagai bentuk investasi.
Dan cara berinvestasi inilah bisa merubah kita dari quadrant kiri menjadi quadrant kanan yang bebas tanpa hambatan.
Jadi berinvestasi bukan hanya modal uang/financial, tapi investasi yang hakiki meliputi keramah-tamahan, kedermawanan, suka memaafkan, berlaku adil dan lain sebagainya.
Semua itu merupakan investasi yang keuntungan akan diperoleh investor.
Sebaliknya, sikap hidup yang buruk, seperti pemarah, kasar, korup, zalim dan lain sejenisnya sesungguhnya merupakan penarikan investasi besar-besaran yang akibatnya akan dirasakan pula bagi pelakunya.
Sayang banyak diantara kita yang tak pandai menghitung investasi kepribadiannya.
Bagi orang beriman pentingnya investasi bukan hanya untuk bekal kehidupan di dunia saja, tapi juga untuk kehidupan akhirat.
Oleh karena itu Allah mengingatkan kaum Muslimin untuk memperhatikan apa saja yang pernah diperbuatnya sebagai investasi di dunia untuk kehidupannya kelak di akhirat…
”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap pribadi memperlihatkan apa yang telah diperbuatnya untuk hari akhirat. “(QS. 59: 18).
Seperti investasi di bursa saham, Allah pun menjanjikan keuntungan besar bagi orang yang berinvestasi untuk akhirat.
Firman Allah:
”…perumpamaan bagi orang-orang yang menginfakkan (menginvestasikan) hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh butir dan pada setiap butir terdapat seratus biji. Allah akan melipatgandakan pahala bagi siapa yang dihendaki-Nya”…
Kita bisa menghitung, betapa besarnya keuntungan investasi di jalan Allah itu jauh lebih besar dibandingkan investasi di bursa saham.
Tapi sebaliknya, jika investasinya bukan dijalan Allah, maka nilainya hilang.
…” dan orang-orang kafir, amal-amal mereka laksanafatamorgana di tanah yang datar yang disangkanya air oleh orang-orang yang dahaga, tapi ketika didatangi air itu ternyata tidak ada…”(QS. 24: 39).
Karena itu, marilah kita perbanyak investasi kita, khususnya di bulan yang amat baik ini sebagai persiapan kita di kehidupan abadi di akhirat.
Dan ingat! Seperti dikatakan Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam “sebaik-baik investasi adalah takwa” semoga! Wallahu a’lam. (*)