HIKMAH RAMADHAN
Ramadhan Dalam Manajemen Ihsan
Ramadhan ini, selain menjamin tegaknya ketakwaan, pemimpin dan para pejabat adalah pihak yang harus melayani keperluan masyarakat dengan cara mudah.
Menurut Syiekh Abdul Qadim Zallum dalam kitab Nizdamul Hukmi fil Islam, kunci dalam setiap manajemen adalah “ihsan” dan itulah yang dibawa oleh Ramadhan untuk membimbing setiap insane pilihan “al-muttaqien”.
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi agar sebuah manajemen masuk ke dalam kategori ihsan?
Pertama, sederhana dalam aturan agar tercipta kemudahan, sebaliknya aturan yang rumit hanya akan menimbulkan permasalahan.
Kedua, kecepatan dalam pelaksanaan sehingga memudahkan orang yang membutuhkan.
Ketiga, ditangani oleh orang yang professional.
Bila semua criteria tersebut dipenuhi, Insya Allah, setiap permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat akan dapat diselesaikan dengan mudah, cepat dan tepat karena ditangani oleh orang-orang professional.
Ironisnya, tiga criteria ini justru yang tidak kita temui pada aturan birokrasi di negeri ini, malah demikian rumit, berbelit-belit dan lamban melayani kebutuhan public bahkan menimbulkan peluang terjadinya penyimpangan kekuasaan dan kekayaan.
Padahal di sisi lain banyak kebutuhan dan hak-hak masyarakat yang tidak ditangani oleh birokrat dengan baik.
Permasalahan inilah yang hendak dimenej Ramadhan dengan berulang kali memberikan fadhilat dan intensif yang terkandung di dalamnya agar prinsip manajemen ihsan itu dapat dilaksanakan oleh setiap insane. Semoga. Wallahu a’lam.
Puasa Dalam Persepsi Menahan Diri
"Orang yang kuat bukanlah dilihat dari pisiknya, tetapi orang yang kuat ialah yang mampu menahan diri (dari amarah)”…(al-Hukama).
Ramadhan, syauhrulmubarak (bulan yang penuh keberkatan), di bulan ini setiap kita diminta untuk menahan diri dari berbagai aktivitas (secara makro) yang kurang bermanfaat apalagi yang distuktif.
Dari dahulu kita sering mendengar anjuran untuk menahan diri.
Kata-kata itu mengandung makna supaya manusia bisa menahan diri agar tidak berbuat yang merugikan orang lain dan dirinya sendiri.
Sebab, bila seseorang tidak bisa menahan emosinya, akal sehat bisa tidak berfungsi dan ia bisa berbuat apa saja diluar control akal sehat.