NEW NORMAL
Seperti HIV, Corona Tak Akan Hilang, Siapkan Hidup New Normal Baik Budaya Maupun Ekonomi
Seperti HIV, virus corona diperkirakan tidak akan hilang. Masyarakat perlu bersiap menghadapi gaya new normal, salah satunya hidup tanpa salaman.
TRIBUNBATAM.id. BATAM - Seperti HIV, virus corona diperkirakan tidak akan hilang.
Dunia akan mengalami new normal setelah pandemi Corona nanti.
Masyarakat perlu bersiap menghadapi gaya new normal, salah satunya hidup tanpa salaman.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tradisi menyapa orang dengan jabat tangan ini bisa menjadi pintu penularan virus corona jenis SARS-CoV-2 biang penyakit Covid-19.
Begitu telapak tangan penderita Covid-19 yang belum steril salaman atau menyentuh suatu benda, orang yang menyentuhnya lalu tanpa sengaja tangannya memegang mata, mulut, atau hidung bisa ikut tertular virus corona.
Untuk mencegah penularan virus corona, budaya baru menyapa orang di era pandemi disarankan untuk berganti menjadi melambaikan tangan, mengangukkan kepala, atau membungkukkan badan.
Seiring peringatan WHO terkait virus corona tidak akan pernah hilang, lantas bagaimana masa depan salaman?
Virus corona tidak akan pernah hilang
Direktur Eksekutif Program Keadaan Darurat Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan, MB, MPH. menyampaikan, virus corona berpotensi menjadi endemik baru yang hidup di tengah masyarakat.
"Virus corona mungkin tidak akan pernah hilang. (Seperti) HIV yang tak kunjung hilang," terang dia, seperti dilansir Forbes (17/5/2020).
Simpulan ini disampaikan berdasarkan amatannya, ahli sulit memastikan kapan atau mungkinkan penyakit akibat infeksi virus corona bisa benar-benar berakhir.
Infeksi bisa berkembang menjadi endemik atau penyakit yang muncul di suatu wilayah ketika ada temuan kasus secara terus-menerus tanpa perlu banyak kasus impor dari wilayah lain.
Penyakit menular seperti Covid-19 baru bisa berhenti menular di suatu wilayah apabila sebagian besar orang telah kebal virus.
Atau, masyarakat konsisten untuk jaga jarak aman dengan sekitarnya dalam rentang waktu yang sangat lama.
Namun, sekalipun sudah banyak orang yang kebal Covid-19, virus corona tidak serta-merta hilang.