NEW NORMAL
Seperti HIV, Corona Tak Akan Hilang, Siapkan Hidup New Normal Baik Budaya Maupun Ekonomi
Seperti HIV, virus corona diperkirakan tidak akan hilang. Masyarakat perlu bersiap menghadapi gaya new normal, salah satunya hidup tanpa salaman.
"Bertahan hidup atau berusaha untuk tetap hidup adalah fitrah manusia," kata dia.
Beradaptasi
Aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) belum sepenuhnya dipatuhi oleh masyarakat.
Hal ini terbukti dengan masih banyaknya warga yang memadati sejumlah tempat perbelanjaan meski wabah pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda berakhir.
Di sisi lain, pemerintah mulai menggaungkan skenario new normal atau pola hidup normal baru.
Masyarakat diharapkan beradaptasi dalam situasi pandemi dengan cara mejadikan perilaku hidup bersih sebagai kebiasaan sesuai protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Ida Ruwaida berpandangan bahwa belum semua lapisan masyarakat siap menerapkan pola hidup normal baru.
Menurut dia, dibutuhkan proses adaptasi dan pencarian bentuk yang sesuai dengan kondisi masyakarat.
Sebab, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak mungkin bisa langsung mengubah tatanan masyarakat yang sudah terbentuk sebelumnya.
“Perubahan itu memang bisa tidak terencana sebagaimana yang distimuli Covid-19. Namun, perubahannya seperti apa? Kita masih mengamatinya. Mungkin ada sebagian aspek yang new normal, ada yang old normal atau tatanan di masa-masa lalu, ada yang normal seperti sebelum pandemi,” ujarnya, Rabu (20/5/2020).
Saat ini, kata Ida, masih banyak masih banyak pelanggaran aturan yang dilakukan masyarakat sepanjang diterapkannya PSBB.
Sehingga yang kemudian dikhawatrikan adalah masyarakat justru salah kaprah dengan new normal dan malah kembali ke rutinitas sebelum adanya pandemi Covid-19, old normal.
“Kembalinya fenomena padatnya di bandara, pasar dan mungkin sebentar lagi jalan raya di Jakarta mulai macet, menurut saya sangat jelas menunjukkan bahwa pandemi tidak atau belum menstimuli pola hidup baru, atau new nomal,” ungkapnya.
“(Khawatir) yang terjadi adalah kembalinya normalitas sebelum pandemi. Kalau pun ada new normal, sangat terbatas di area-area merah penyebaran Covid-19,” tambahnya.
Dia berpandangan, pola hidup baru hanya bisa terjadi apabila ada upaya sistematis dan strategis yang dilakukan pemerintah dah kelompok masyarakat pada saat ini.