PEMULANGAN TKI DARI MALAYSIA
Selain TKI dari Malaysia, 6 WNI dari Singapura Juga Dipulangkan Lewat Pelabuhan Batam Center
Selain 293 pekerja migran yang datang dari Johor, Malaysia, enam orang WNI dari Singapura juga berlabuh di Pelabuhan Batam Center.
Saat ini, para personil TNI, Polisi, dan Satpol PP tengah berjaga menunggu kedatangan TKI dari Malaysia tersebut.
Meskipun terjadi pemulangan TKI di pelabuhan, namun kegiatan pelayaran kapal di Pelabuhan Batam Center berjalan seperti biasa.
Berikut foto-fotonya:




Lokasi Karantina TKI
Batam yang berlokasi strategis dan berbatasan dengan dua negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia dijadikan alternatif sebagai lokasi transit sementara TKI yang saat ini 'terjebak' lockdown di dua negara tersebut.
Sebagaimana diketahui, baik Singapura maupun Malaysia dikabarkan akan mulai melonggarkan kebijakan lockdown yang selama ini diterapkan secara ketat.
Itu artinya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sebelumnya sempat tertahan di dua negara ini, bisa segera kembali ke Indonesia.
Pemulangan para TKI pun akan dilakukan melalui jalur pelabuhan.
Artinya, Kota Batam dijadikan alternatif untuk proses ini.
Dikarenakan jarak Batam dan dua negara ini sangat berdekatan.
Menanggapi kabar ini, wacana hotel di Batam dijadikan tempat karantina para TKI pun mulai digaungkan.
• Meski Belum Menakutkan, Kadinkes Minta Warga Batam Waspada Ancaman Covid-19 Gelombang II
Mengingat jumlah TKI cukup banyak, hotel dianggap cukup representatif sebagai tempat penampungan dalam jumlah besar.
Hitungan bisnis, penampungan ini diharapkan mampu meningkatkan hunian setiap hotel akibat penurunan drastis sejak pandemi Covid-19 melanda.
Menanggapi ini, TRIBUNBATAM.id mencoba bertanya kepada beberapa manajemen hotel di Batam terkait wacana ini.
"Kalau kami tak berani mas. Soalnya kami ada (customer) yang long stay sebanyak 54 kamar. Kalau menampung TKI, takut nanti imbasnya ke tamu kami itu. Soalnya mereka sudah stay lama dan kami harus benar-benar jaga (kenyamanan) mereka," ujar Executive Head Sales and Marketing I Hotel Batam, Dita kepada TRIBUNBATAM.id, Senin (18/5/2020).
Walau demikian, Dita memang mengakui hotel tempatnya bekerja memang mengalami penurunan drastis dari jumlah kunjungan sejak bulan Maret 2020 lalu.