PEMULANGAN TKI DARI MALAYSIA
Selain TKI dari Malaysia, 6 WNI dari Singapura Juga Dipulangkan Lewat Pelabuhan Batam Center
Selain 293 pekerja migran yang datang dari Johor, Malaysia, enam orang WNI dari Singapura juga berlabuh di Pelabuhan Batam Center.
Lanjutnya, jika dipresentasikan, penurunan sendiri mencapai 75 persen.
"Kalau tamu walk in masih bisa check in di kami. Tapi harus menyertakan hasil rapid test yang berstatus negatif agar bisa check in," tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Director Sales and Marketing Aston Hotel Batam, Fitri Kusumawardhani.
Walau betul-betul mengalami dampak signifikan dari pandemi Covid-19, Fitri juga tak berani ambil risiko jika penampungan TKI dilakukan di hotel-hotel yang ada.
"Yang mau bayar siapa nantinya kamar-kamar itu? Hotel mana yang mau tampung?," ujarnya.
Namun katanya lagi, saat ini, ia pun hanya menunggu keputusan Pemerintah Kota Batam saja.
Jika benar wacana itu dilakukan, maka pemerintah dianggap memiliki skenario tepat untuk menanggulangi kekhawatiran seluruh pihak hotel di Kota Batam.
Sementara itu, TRIBUNBATAM.id mencatat, hampir beberapa hotel di Batam mengalami penurunan tingkat hunian sejak pandemi Covid-19 melanda.
Diperkirakan, penurunan mulai terjadi sejak akhir bulan Februari hingga bulan Mei 2020 saat ini.
Angka penurunannya pun rata-rata mencapai 70 sampai 75 persen.
Bukan tanpa alasan, mengingat Batam sangat bergantung pada wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura.
Tribun Batam mencatat, wisman asal Singapura mendominasi kunjungan di Kepri.
Di bulan Maret 2020 saja, totalnya mencapai 46,2 persen dari total jumlah wisman di bulan Januari hingga Maret 2020.
Dengan Singapura memilih lockdown akibat penyebaran Covid-19 semakin meningkat, sektor perhotelanpun ikut terkena dampaknya.
Siap Tampung
Mulai dilonggarkannya lockdown di Singapura dan Malaysia membuat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dahulunya sempat tertahan di negeri jiran dan ingin balik ke Indonesia, sekarang sudah bisa balik lewat jalur pelabuhan. Salah satunya lewat Kota Batam.
"Pemerintah harusnya mulai memikirkan bagaimana caranya melakukan karantina kepada para TKI ini yang akan pulang lewat Batam.
Jumlahnya kemungkinan akan banyak yang balik apalagi bertepatan dengan hari Lebaran," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid, Senin (18/5/2020).
Diakuinya untuk membantu Pemko Batam menyediakan tempat karantina bagi para TKI yang masuk ke Batam ataupun para Tenaga Kerja Asing (TKA) yang baru datang dari luar negeri, para pengusaha hotel di Batam siap menyiapkan hotelnya sebagai tempat karantina dengan harga murah.
Jadi, dengan begitu pihak pemerintah dan pihak hotel yang saat ini tingkat huniannya sedang menurun drastis, akan sama-sama terbantu.
"Biaya menginap selama 14 hari karantina tersebut bisa dibebankan kepada para TKI ataupun TKA yang akan masuk ke Batam," katanya.
Untuk teknis kerja samanya nanti, Apindo siap menjadi jembatan antara Pemko Batam dengan para pengusaha hotel di Batam. Pada prinsipnya para pengusaha hotel siap.
Rafki menambahkan, dalam kondisi pandemi seperti ini pengusaha dan pemerintah harus bahu membahu saling bantu agar bisa bertahan melewati cobaan ini. Apindo akan membantu pemerintah dalam hal tenaga, pikiran ataupun bantuan materi untuk bersama-sama membantu masyarakat menghadapi wabah virus ini.
"Kita juga berharap agar situasi ekonomi bisa pulih kembali sesegera mungkin," kata Rafki.
(Tribunbatam.id /Hening Sekar Utami/Zabur Anjasfianto/Ichwan Nur Fadillah/Roma Uly Sianturi)