HUMAN INTEREST

Ricka dan Anisa Rindu Salat di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah Batam, 'Lebaran Kali Ini Beda'

Dampak Corona, wargapun rindu ingin salat ke masjid seperti yang dirasakan Ricka dan Anisa. Mereka rindu salat di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Ricka (baju pink) dan Anisa saat berada di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Batam, Senin (25/5/2020) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ramadan baru berlalu dan hari raya Idulfitri yang dinantipun tiba. Kerinduan memperbaiki diri, meningkatkan ibadah di bulan suci menjadi dambaan umat muslim.

Namun ada kebiasaan yang hilang di tahun pandemi. Idulfitri kali ini tampak berbeda.

Niat Ricka dan Anisa, warga Batam untuk salat Id di masjid terbesar di Sumatera atau di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah kandas akibat Corona.

Ricka dan Anisa hanya bisa meratapi sudut gedung dan mengabadikan foto di kawasan masjid.

"Kesel, gegara Corona tak bisa salat Id di masjid. Padahal sudah direncanakan mau ibadah di sini," cetus Ricka di pelataran taman masjid, Senin (25/5/2020).

Parkiran Motor Penuh, 376 Orang Menyeberang ke Pulau Penyengat Tanjungpinang, Lebaran ke 2

Peringatan Dini BMKG Besok Selasa 26 Mei, Waspadai Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Ini

Ricka sudah mendambakan salat Id di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, namun akibat ada pendemi, niat itupun urung terlaksana.

"Kan ada imbauan pemerintah untuk tidak salat di masjid. Ya udah makanya saya salat di rumah saja," cetus dia.

Menurut Ricka, momen Idulfitri tahun ini menghilangkan kebiasaan dirinya.

"Hilanglah, tak ada takbiran, tak ada pawai, ke rumah saudara pun tak ada. Biasa kalau Lebaran pasti dapat THR banyak, lah sekarang sedikit. Hehe," cetus Ricka.

Bahkan menurut Ricka, aktivitasnya saat ini terbatas.

"Tentu beda ya, sekarang kemana-mana tak bisa, mau ke rumah keluarga tak bisa. Rumah kita pun tak terima tamu dan bahkan salat di masjid pun tak bisa," ujarnya.

Maka dari itu, dia berharap semoga Corona cepat berlalu, dan dia bisa kuliah dan beraktivitas kembali dengan normal.

Warga Datangi Masjid Sultan Mahmud

Pandemi Covid-19 mau tak mau merubah kebiasaan umat Muslim saat hari raya Idul Fitri 1441 H.

Sejumlah aktivitas di momen lebaran pun terhambat, hingga tidak terlaksana.

Termasuk kegiatan keagamaan pada sejumlah rumah ibadah di Kota Batam, Provinsi Kepri. Di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah misalnya.

"Ada yang hilang dari kebiasaan kita tahun ini, mungkin Allah punya maksud lain dalam memberikan pengajaran kepada umatnya," ujar petugas Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Ronaldo, Minggu (24/5/2020).

Momen hari raya Idul Fitri 1441 H menurutnya sangat berbeda dari tahun sebelumnya.

Kendati demikian, ia mengaku warga masih saja tetap berdatangan ke Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah pada hari pertama Idul Fitri 1441 H.

"Beberapa warga masih saja ada yamg datang, bahkan ada yang rela datang dari jauh, dari Padang malah ada yang datang. Namun kami berikan penjelasan, mereka mengerti dan beribadah di rumah," ucapnya.

Ia mengakui, kerinduan warga untuk melaksanakan ibadah, khususnya salat Id di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah menjadi hal yang dinanti.

Ini dikarenakan masjid itu menjadi salah satu masjid terbesar dan termegah di Kota Batam, bahkan terbesar di Pulau Sumatra.

Hal itu pula yang menjadikan masjid ini kerap menjadi tujuan orang untuk melaksanakan ibadah serta mengabadikan momen Idul Fitri bersama keluarga.

 Fakta-fakta Istri Prajurit TNI Doakan Rezim Jokowi Tumbang, Begini Kabar Terbaru Sang Suami

 Stok Tak Cukup, Penyaluran Bantuan Sembako Pemko Batam di Kecamatan Nongsa dan Sagulung Diundur

Menurut bayangan Ronaldo, jika tidak adanya wabah pemdemi warga Indonesia akan berbondong-bondong melaksanakan salat Idul Fitri di masjid itu.

"Selama pendemi masjid ditutup. Petugas keamanan disiagakan berjaga di pintu masuk. Tujuannya, untuk mengimbau warga pengunjung agar melakukan salat di rumah saja," katanya.

Ditutup Sementara Akibat Covid-19

Warga Kota Batam, Provinsi Kepri harus bersabar untuk melaksanakan salat Idul Fitri 1441 H di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah atau Masjid Agung II.

Masjid yang berlokasi di Batuaji serta diresmikan sejak 20 September 2019 itu belum bisa digunakan untuk salat Id akibat pandemi Covid-19.

Terletak di Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam diketahui mesjid ini merupakan yang terbesar di Wilayah Sumatra.

Sejak pandemi virus Corona, aktivitas keagamaan di masjid ini ditiadakan untuk sementara waktu.

Bahkan pintu utama masih tetap ditutup dan spanduk imbauan penutupan masjid sampai waktu yang tidak ditentukan masih di buat di pintu utama mesjid.

Pintu masuk ke dalam masjid juga ditutup dan diberikan tali agar warga tidak masuk ke dalam masjid.

Sementara di luar masjid terlihat beberapa warga Kota Batam, yang mengabadikan moment kunjungan mereka di depan nama masjid.

Di lokasi masjid terlihat beberapa petugas kebersihan, membersihkan area masjid.

 Batam Sudah Zona Merah Covid-19, Masih ada Warga Enggan Pakai Masker di Pasar Jodoh

Bentang Kubah Terbesar di Indonesia

Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah hadir sebagai salah satu destinasi wisata religi di Kota Batam.

Masjid ini terletak di kelurahan Tanjung Uncang, kecamatan Batu Aji, kota Batam.

Berdiri di atas lahan seluas 57.144 meter persegi, bangunan masjid ini memiliki luas mencapai 41.422 meter persegi.

Dengan ukuran tersebut, masjid ini bisa menampung hingga 25.000 jamaah.

Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Agung II hingga Masjid Agung Batu Aji ini menyuguhkan nuansa syahdu melalui pilihan warna dominan putih.

 Viral Kisah Pria Bawa Bunga Ziarah ke Makam Istri Setiap Hari, Buktikan Cinta Sejati itu Ada

Pengunjung bisa menikmati suasana sejuk di dalam masjid yang ruang shalat utamanya tak bertiang ini.

Selain itu, duduk di pelataran dengan bernaungkan payung membran juga bisa menjadi pilihan untuk bersantai sembari menikmati suasana masjid.

Arsitektur

Masjid ini terdiri dari dua lantai, dimana lantai basment sebagai lahan parkir dan lantai satu sebagai ruang shalat utama.

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan satu-satunya masjid di Kepri yang memiliki menara pandang setinggi 99 meter.

Menara ini terbuka untuk publik yang ingin melihat Batam dari ketinggian, bahkan bisa melihat negeri tetangga seperti Singapura.

Untuk naik ke puncak menara, pengunjung cukup menggunakan lift sehingga tak perlu kelelahan menaiki tangga.

 2 Bulan Menghilang, Rocky Gerung Ditemukan Berada di Hutan Dibalik Gunung, Apa yang Terjadi?

Masjid ini juga memiliki bentang kubah terbesar di Indonesia yakni selebar 63 meter yang menutup ruang utama salat.

Terdapat 8 payung membran mirip dengan masjid Nabawi yang dipasang untuk membuat jamaah tidak kepanasan saat beribadah di luar.

Payung-payung tersebut bisa membentang hingga 25 meter, ukuran ini lebih besar dari masjid Nabawi.

Luas pelataran dengan payung membran tersebut adalah 5.832 meter persegi.

Adapun untuk ruang salat utama berukuran 63x63 meter dengan kubah utama berdiameter 46 meter dan ketinggian 41 meter.

 Tak Terima Ditegur Karena Kencing Sembarangan, 4 Remaja Bunuh Tukang Becak dan Rampas Duitnya

Sejarah

Pendirian masjid berkapasitas 25.000 jemaah ini atas inisiasi Wali kota Batam, Muhammad Rudi.

Proses pembangunan dimulai pada 30 April 2017 dan diresmikan pada September 2019.

Peletakan batu pertama dihadiri almarhum ustaz Arifin Ilham dari Majelis Zikir Az-Zikra dan ribuan warga Batam.

Memimpin doa, Arifin berharap masjid Agung Batam II itu diberkahi Allah SWT.

Masjid ini tak hanya menjadi masjid untuk para pekerja pabrik dan galangan kapal, tapi sudah menjadi ikon Batam.

Selain itu, masjid terbesar di Kepri ini merupakan salah satu destinasi wisata religi di kota Batam.

Pembangunan Masjid Agung II dikerjakan oleh PT Adhi Karya dengan konsultan pengawas PT Yodya Karya.

Total anggaran untuk pembangunan masjid ini mencapai Rp 260 milyar.

Fasilitas

Untuk fasilitas, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah dilengkapi dengan ruang toilet yang minimalis tapi modern.

Terdapat lokasi wudhu yang luas, ruang kantor, ruang imam, dan ruang keagamaan yang bisa dipergunakan sebagai sarana pertemuan.

Lokasi

Kelurahan Tanjung Unjang, kecamatan Batu Aji, Batam.

Sultan Mahmud Riayat Syah

Nama masjid ini merupakan nama seorang pahlawan nasional asal provinsi Kepri.

Sosok ini fenomenal karena dilantik menjadi sultan di usia yang sangat belia.

Ia terpilih menjadi sultan menggantikan ayahnya, Sultan Alauddin Riayat Syah I.

Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan salah satu dari empat tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Tahun 2017 yang berasal dari Kepulauan Riau.

Sultan Mahmud Riayat Syah adalah pemimpin Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang.

Kisah kepahlawanannya yang begitu tersohor adalah perlawanannya terhadap pasukan Belanda di
Tanjungpinang, terutama keterlibatannya dalam mengalahkan VOC.

Makamnya ada di Belakang Masjid Sultan di Daik Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Ian Sitanggang/Widi Wahyuning Tyas)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved