VIRUS CORONA DI BATAM
Hasil Lacak Kontak Pasien Corona Nomor 102, Petugas Jemput Enam Warga Batam untuk Jalani Karantina
Enam warga Batam yang pernah kontak langsung dengan pasien positif Corona nomor 102 dikarantina.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, tim Gugus Tugas Covid-19 Batam kembali menjemput sejumlah warga untuk menjalani karantina pada Kamis (28/5/2020).
Karantina tersebut dilakukan selama 14 hari ke depan di Rusun BP Batam di Tanjunguncang.
"Iya benar," ujarnya.
Setidaknya ada enam warga Batam yang dikarantina mulai Kamis itu. Mereka adalah orang yang pernah kontak langsung dengan pasien positif Corona nomor 102, yakni pria berinisial RAM (41), warga Batam.
Pasien 102 ini kata Didi, termasuk kasus baru Covid-19 di Batam.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun RAM pernah closes contact dengan temannya terkonfirmasi kasus positif nomor 49 dan juga pasien terkonfirmasi nomor 82. Yakni pada saat pertemuan dalam rangka persiapan ibadah online.
Didi melanjutkan, selain enam orang itu, di Rusun BP Batam masih terdapat 72 orang yang dikarantina lantaran hasil rapid testnya reaktif dan sedang menunggu untuk di-swab serta keluar hasil swab tesnya.
"Di Rusun BP saat ini ada 78 orang yang dikarantina, tambah 6 orang lagi, jadi totalnya 84. Berdasarkan hasil Rapid Test mereka semua reaktif, dan masih menunggu hasil swab keluar,” ujar Didi.
Sementara di Rusun Batamec atau Pemko Batam, yang dijadikan pusat karantina bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI yang baru pulang dari Malaysia, saat ini masih ada 264 orang.
“Sebagian sudah dijemput oleh BP3TKI,” bebernya.
Para PMI yang masih dikarantina di rusun ini menunggu jadwal pemulangan ke daerah masing-masing. Sementara itu, Kamis ini juga akan diambil swab terhadap 38 orang yang dikarantina di Rusun BP Batam.
Diinformasikan, pelaksanaan Swab ini dilaksanakan di RSUD Embung Fatimah.
Didi berharap semua hasil swab terhadap warga Batam ini negatif. Sehingga, jumlah kasus Corona di Batam terus mengalami pengurangan dibandingkan saat ini terbilang menanjak.
Ia berpesan, agar masyarakat tetap mengedepankan pola hidup sehat. Social distancing selalu dijaga agar Batam kemabli pulih seperti semula.
37 Warga di Batuampar Reaktif Rapid Test
Sementara itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan penyisiran di tiga kelurahan di Kecamatan Batu Ampar, Batam. Hasilnya didapat 37 orang.
Warga ini merupakan close contact dari 2 pasien positif asal Kelurahan Seraya dan 1 pasien positif asal Kelurahan Tanjung Sengkuang yang terkonfirmasi positif pada Selasa (26/5/2020).
Mereka telah menjalani perawatan di RS Khusus Infeksi Galang.
"37 warga Batu Ampar yang disisir kita karantina di Rusun BP Batam di Tanjung Uncang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Kamis (28/5/2020).
Selanjutnya, ke-37 warga yang hasil Rapid Test mereka reaktif ini akan menjalani pemeriksaan swab yang rencananya akan dilakukan pada Kamis (28/5/2020). Hasilnya akan diketahui dalam waktu dekat.
• BREAKING NEWS - Mulai 13 Juli 2020, Semua Siswa di Batam Harus Masuk Sekolah Lagi
Selain itu, di Rusun Pemko Batam ada sebanyak 264 TKI yang masih menjalani karantina sebelum dikembalikan ke daerah asal mereka.
Di salah satu hotel di Batam, juga menjadi lokasi karantina 56 WNA yang menjadi ABK kapal yang menunggu jadwal kepulangan mereka ke negara asalnya.
Didi menambahkan, Kecamatan Batu Ampar, Batam saat ini sudah menjadi episentrum atau pusat penyebaran Covid-19 di Batam.
Hal ini bermula dari temuan tambahan kasus positif di beberapa kelurahan di Batu Ampar dan gerak petugas yang melakukan penyisiran terhadap close contact dari kasus positif di sana, utamanya dari Kelurahan Seraya.
Pastikan Reagen Tersedia
Sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Tumbur M Sihaloho meminta agar Pemko Batam memperhatikan kesiapan fasilitas kesehatan terkait upaya penyisiran terkait kasus covid-19 di Batam.
Kesiapan itu terutama ketersediaan penunjang swab test dan reagen bagi warga yang telah menjalani rapid test dan dinyatakan reaktif.
Sehingga, setelah penyisiran Covid-19 di lingkungan masyarakat, warga yang disisir tidak hanya diketahui statusnya reaktif dan positif dalam rapid test.
"Kalau jumlah yang reaktif cukup banyak, bagaimana dengan swab test dan reagen," ujar Tumbur.
Dia juga meminta, Pemko tidak hanya melakukan penyisiran dengan rapid test, tanpa ada kesiapan alat reagen.
Sehingga, yang dinyatakan reaktif, tidak menunggu lama dan dalam tekanan psikologis, sebelum hasil final melalui PCR, keluar.
• Sempat Kejang hingga Diare, Bayi 15 Bulan di Batam Meninggal dan Terkonfirmasi Positif Corona
"Pemko harus memperhatikan kesiapan jika semua warga disisir. Jangan menimbulkan masalah baru. Nah rumah sakitnya cukup atau tidak untuk mengkarantina orang. Perhatikan juga sampai ke sana," tegasnya.
Warga Batam Diminta Tak Cemas
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam Muhammad Rudi Batam, mencatat total pasien positif terpapar virus corona jenis baru hingga 27 Mei 2020, mencapai 109 orang.
"Di Batam sudah 109 orang, tidak termasuk (ABK KM Kelud) yang di Galang data di kami sementara itu," katanya, Rabu kemarin.
Ia mengatakan, saat ini ada tambahan 13 orang pasien baru, dibanding data sebelumnya.
Meski jumlah warga yang terpapar virus corona di Batam terus meningkat, namun Wali Kota meminta masyarakat tidak terlalu khawatir.
Dan tetap menjaga kesehatan dan sosial distancing.
Menurutnya, tingginya angka warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 justru menunjukkan kemampuan pemerintah mengidentifikasi untuk menangani warga yang terpapar.
Pemko Batam, terus melakukan pencarian terhadap orang-orang yang dikhawatirkan terpapar virus corona.
• Siswa di Batam Masuk Sekolah Mulai 13 Juli, Berikut Skema dan Jadwal Pembelajaran Mulai 2 Juni 2020
• BREAKING NEWS - Mulai 13 Juli 2020, Semua Siswa di Batam Harus Masuk Sekolah Lagi
Oleh sebab itu, wajar bila kemudian jumlah yang teridentifikasi terpapar terus bertambah.
Di membandingkan, berbeda dengan banyak daerah lain di Indonesia, yang hanya menangani warga yang datang mengeluh sakit.
Sedangkan di Pemko Batam, petugas yang mendatangi warga yang dikhawatirkan sakit, berdasarkan penelusuran pasien-pasien yang sudah dinyatakan positif sebelumnya.
"Jadi begini, jangan khawatir. Kalau jumlah pasian COVID bertambah, tidak usah khawatir. Kami mencari orang sakit, maka biayanya besar. Kami bukan tunggu orang sakit," tuturnya.
Hal senada dikatakan Plt Gubernur Kepri Isdianto yang memuji kinerja Wali Kota Batam dan jajarannya dalam menangani COVID-19 dengan melakukan penelusuran ke RT/RW.
"Ini menunjukkan keseriusan pemda, untuk mengetahui itu semua dengan melakukan penyisiran di tempat tempat yang dianggap ada," kata dia.
Warga Batam diminta jangan kecil hati bila saat ini menjadi zona merah.
Ia menyatakan pemerintah juga tengah fokus pada klaster penyebaran COVID-19 di dalam kota. Karenanya dibutuhka peran serta masyarakat.
Sementara itu, terkait gencarnya Pemko Batam melakukan penyisiran di sejumlah wilayah, Sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Tumbur M Sihaloho meminta agar Pemko Batam memperhatikan kesiapan fasilitas kesehatan terkait upaya penyisiran terkait kasus covid-19 di Batam.
Kesiapan itu terutama ketersediaan penunjang swab test dan reagen bagi warga yang telah menjalani rapid test dan dinyatakan reaktif.
Sehingga, setelah penyisiran Covid-19 di lingkungan masyarakat, warga yang disisir tidak hanya diketahui statusnya reaktif dan positif dalam rapid test.
"Kalau jumlah yang reaktif cukup banyak, bagaimana dengan swab test dan reagen," ujar Tumbur.
Dia juga meminta, Pemko tidak hanya melakukan penyisiran dengan rapid test, tanpa ada kesiapan alat reagen.
Sehingga, yang dinyatakan reaktif, tidak menunggu lama dan dalam tekanan psikologis, sebelum hasil final melalui PCR, keluar.
• Sempat Kejang hingga Diare, Bayi 15 Bulan di Batam Meninggal dan Terkonfirmasi Positif Corona
"Pemko harus memperhatikan kesiapan jika semua warga disisir. Jangan menimbulkan masalah baru. Nah rumah sakitnya cukup atau tidak untuk mengkarantina orang. Perhatikan juga sampai ke sana," tegasnya.
(tribunbatam.id/Leo Halawa/Roma Uly Sianturi)