VIRUS CORONA DI BATAM
Warga Batam Diminta Tak Cemas Soal Kasus Positif Covid-19 yang Terus Bertambah, Ini Sebabnya
Meski jumlah warga yang terpapar virus corona di Batam terus meningkat, namun Wali Kota meminta masyarakat tidak terlalu khawatir.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam Muhammad Rudi Batam, mencatat total pasien positif terpapar virus corona jenis baru hingga 27 Mei 2020, mencapai 109 orang.
"Di Batam sudah 109 orang, tidak termasuk (ABK KM Kelud) yang di Galang data di kami sementara itu," katanya, Rabu kemarin.
Ia mengatakan, saat ini ada tambahan 13 orang pasien baru, dibanding data sebelumnya.
Meski jumlah warga yang terpapar virus corona di Batam terus meningkat, namun Wali Kota meminta masyarakat tidak terlalu khawatir.
Dan tetap menjaga kesehatan dan sosial distancing.
Menurutnya, tingginya angka warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 justru menunjukkan kemampuan pemerintah mengidentifikasi untuk menangani warga yang terpapar.
Pemko Batam, terus melakukan pencarian terhadap orang-orang yang dikhawatirkan terpapar virus corona.
• Siswa di Batam Masuk Sekolah Mulai 13 Juli, Berikut Skema dan Jadwal Pembelajaran Mulai 2 Juni 2020
• BREAKING NEWS - Mulai 13 Juli 2020, Semua Siswa di Batam Harus Masuk Sekolah Lagi
Oleh sebab itu, wajar bila kemudian jumlah yang teridentifikasi terpapar terus bertambah.
Di membandingkan, berbeda dengan banyak daerah lain di Indonesia, yang hanya menangani warga yang datang mengeluh sakit.
Sedangkan di Pemko Batam, petugas yang mendatangi warga yang dikhawatirkan sakit, berdasarkan penelusuran pasien-pasien yang sudah dinyatakan positif sebelumnya.
"Jadi begini, jangan khawatir. Kalau jumlah pasian COVID bertambah, tidak usah khawatir. Kami mencari orang sakit, maka biayanya besar. Kami bukan tunggu orang sakit," tuturnya.
Hal senada dikatakan Plt Gubernur Kepri Isdianto yang memuji kinerja Wali Kota Batam dan jajarannya dalam menangani COVID-19 dengan melakukan penelusuran ke RT/RW.
"Ini menunjukkan keseriusan pemda, untuk mengetahui itu semua dengan melakukan penyisiran di tempat tempat yang dianggap ada," kata dia.
Warga Batam diminta jangan kecil hati bila saat ini menjadi zona merah.
Ia menyatakan pemerintah juga tengah fokus pada klaster penyebaran COVID-19 di dalam kota. Karenanya dibutuhka peran serta masyarakat.
Sementara itu, terkait gencarnya Pemko Batam melakukan penyisiran di sejumlah wilayah, Sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Tumbur M Sihaloho meminta agar Pemko Batam memperhatikan kesiapan fasilitas kesehatan terkait upaya penyisiran terkait kasus covid-19 di Batam.
Kesiapan itu terutama ketersediaan penunjang swab test dan reagen bagi warga yang telah menjalani rapid test dan dinyatakan reaktif.
Sehingga, setelah penyisiran Covid-19 di lingkungan masyarakat, warga yang disisir tidak hanya diketahui statusnya reaktif dan positif dalam rapid test.
"Kalau jumlah yang reaktif cukup banyak, bagaimana dengan swab test dan reagen," ujar Tumbur.
Dia juga meminta, Pemko tidak hanya melakukan penyisiran dengan rapid test, tanpa ada kesiapan alat reagen.
Sehingga, yang dinyatakan reaktif, tidak menunggu lama dan dalam tekanan psikologis, sebelum hasil final melalui PCR, keluar.
• Sempat Kejang hingga Diare, Bayi 15 Bulan di Batam Meninggal dan Terkonfirmasi Positif Corona
"Pemko harus memperhatikan kesiapan jika semua warga disisir. Jangan menimbulkan masalah baru. Nah rumah sakitnya cukup atau tidak untuk mengkarantina orang. Perhatikan juga sampai ke sana," tegasnya.
Walikota Diminta Tak Campuri Keuangan DPRD
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Tumbur juga menyesalkan dalam rapat tersebut Rudi menyampaikan DPRD tidak memiliki uang kepada masyarakat dalam penanganan Covid-19.
Sejatinya anggaran DPRD memiliki Undang-Undang mengenai hak keuangan wewenang DPRD.
"Harusnya tak perlu mencampuri keuangan DPRD sampai ke dalam," kata Tumbur.
Sementara itu, menjelang pelaksanaan New Normal yang dilakukan pada 15 Juni 2020 mendatang, Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto meminta kepada Pemerintah Kota Batam sekaligus Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kota Batam untuk bisa melakukan evaluasi seluruh kebijakan yang telah diambil maupun akan dilaksanakan di masa yang akan datang.
Mengingat, dalam evaluasi tersebut tentunya ada hal-hal penting yang dibahas.
Baik itu kendala, masalah maupun keberhasilan yang bisa menjadikan dasar untuk bisa diperbaiki di masa yang akan datang sekaligus menjadi amunisi dalam menghadapai New Normal ini.
"Kita minta kepada Wali Kota Batam yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam untuk bisa melaporakan dan mengevaluasi seluruh kebijakan yang sudah dilaksanakan maupun yang akan dilakukan di masa yang akan datang,"ujarnya.
Jika ada kekurangnya dalam pelaksanaan sebelumnya, tentunya menjadi acuan untuk bisa disempurnakan di kemudian hari. Semuanya bersifat bertahap, dan tentunya hal ini ada kajian.
"Hitung-hitungan dan analisa yang berangkat dari kebjiakan yang sudah dilakukan sebelumnya. Kira-kira dimana titik lemahnya dan apa yang harus disempurnakan nanti. Itu maksud yang saya sampaikan tadi dalam pidato," ujarnya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para donatur, pengusaha, ormas dan seluruh masyarakat yang telah membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 yang telah menunjukan rasa persatuan dan kesatuan selama ini.
“Saya kira hal ini sangat penting. Hal ini sebagai bentuk menyambut dan menghadapi New Normal. Bentuknya seperti apa, persiapan bagaimana, serta perlu ada regulasi yang mengatur pelaksanan teknisnya. Serta meminta seluruh dukungan para stekhoder d Batam agar bisa bergotong royong sehingga pelaksanaan New Normal ini bisa terealisasi dengan baik,” tegasnya.
Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemko) melakukan rapat bersama dengan berbagai stakeholder seperti tokoh agama, industri, mal, tempat hiburan, dan lainnya di Panggung Utama Dataran Engku Puteri, Rabu (27/5/2020). Rapat ini juga dihadiri oleh Plt Gubernur Kepri, Isdianto.
Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan pihaknya sengaja mengundang secara keseluruhan beberapa stakeholder dalam rapat bersama ini.
Baik pihak industri, agama, hiburan dan lain sebagainya. Sehingga informasi yang disampaikan tidak berulang kali.
Ia mengakui selama ini Batam tidak melakukan PSBB.
Hal ini dikarenakan Pemko Batam tidak memiliki anggaran.
Sejatinya kalau diberlakukan semua kepentingan rakyat akan ditanggung oleh Pemko Batam.
"Kita bagikan sembako sampai beberapa tahap ini hanya untuk yang membutuhkan dan yang terdampak Covid. Walaupun sebenarnya di lapangan juga ada yang tidak tepat sasaran. Tapi kalau kata KPK kalau bantuan diberikan ada orangnya tak masalah tapi kalau orangnya fiktif itu yang jadi masalah," kata Rudi.
Rudi menyampaikan bahwa mulai besok, Kamis (28/5/2020) hingga sampai Minggu (14/6/2020) seluruh masyarakat wajib melakukan protokol kesehatan.
Karena tanggal 15 Juni 2020 Batam akan membuka semua aktivitas dan menyambut kehidupan New Normal.
"Kita tetap harus jalankan protokol kesehatan. Besok semua kita harus menjadi edukasi dan guru kepada orang lain terkait protokol kesehatan. Kita minta kepada yang hadir seperti multi marketing agar kita selamat sampai 15 Juni ini nanti. Kalau berharap sama pemerintah sanggup karena tenaga terbatas. Tak cukup. Saya minta bantuan provinsi untuk menjadikan Batam new normal," papar Rudi. (Tribunbatam.id / Leo Halawa/Roma Uly Sianturi)